Jumat, 18 Oktober 2024

DIANTARA TANDA KEMULIAAN JIWA

 


بسم الله الرحمن الرحيم 

✍🏻  Berkata Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah:

ﺟﻮﻫﺮ ﺍﻟﻤـــــــﺮﺀ ﻓﻲ ﺛﻼﺙ:

ﻛﺘﻤﺎﻥ ﺍﻟﻔـــــﻘـﺮ ﺣﺘﻰ ﻳﻈﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﻦ ﻋﻔﺘﻚ ﺃﻧﻚ ﻏﻨﻲ،

ﻭﻛﺘﻤﺎﻥ ﺍﻟﻐﻀـﺐ ﺣﺘﻰ ﻳﻈﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺃﻧﻚ ﺭﺍﺽ،

ﻭﻛﺘﻤﺎﻥ ﺍﻟﺸﺪﺓ ﺣﺘﻰ ﻳﻈﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺃﻧﻚ ﻣﺘﻨﻌﻢ.

"Kemuliaan jiwa seseorang ada pada tiga perkara:

Menyembunyikan kefakiran, hingga orang lain menyangka bahwa engkau berkecukupan.

Menyembunyikan kemarahan, hingga orang lain menyangka bahwa engkau ridha.

Menyembunyikan penderitaan, hingga orang lain menyangka bahwa engkau hidup enak (senang)."

📚  Manaqib Asy-Syafi'i, jilid 2 hlm. 188

Dalam menjalani kehidupan sehari-harinya beliau pernah berkata;

"Bila aku memiliki kebutuhan pokok pada hari ini, maka tersingkirlah kegelisahanku wahai Abu Sa'id.  Tak terpikir lagi dalam benakku kegelisahan untuk besok, karena besok pasti ada rezeki yang baru.  Aku pasrah bila Allah menghendaki suatu urusan, akan aku tinggalkan apa yang aku inginkan demi yang Dia (Allah) inginkan."

(DiwannyaImam Syafi'i, hal 61)


Di Indonesia, mayoritas muslimnya mengikuti madzhab Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah.  Kalau mau jujur, betapa tingginya maqam beliau di sisi Allah 'Azza wa Jalla dibandingkan dengan kita yang tidak ada apa-apanya, (pen blog).

(Baca artikel, KENAPA MEREKA ZUHUD?)

oOo

Disalin dengan editan dari;

 http://telegram.me/ForumSalafy

DO'A PEMUPUS KESUSAHAN

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, salah seorang dari dua kekasih Allah Subhanahu wa Ta'ala yang teristimewa (Khalilullah) disamping Rasul Ibrahim 'alaihissalam, mengajarkan do'a pemupus kesusahan kepada umatnya.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

اللهمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا، وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا

Allahumma Laa sahla illaa maa ja'altahu sahlan, wa anta taj'alul hazna idzaa syi'ta sahlan


“Ya Allah, tidaklah ada kemudahan, kecuali apa yang Engkau jadikan mudah.  Dan Engkaulah yang menjadikan kesedihan (kesulitan) ini menjadi mudah, jika Engkau kehendaki.” 

📚   HR. Ibnu Hibban,  no. 974

(As-Silsilah Ash-Shahihah, no. 2886)


oOo

Disalin dengan editan dari;

Al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah 

Kamis, 17 Oktober 2024

TUJUAN PENGUCAPAN SALAM

 


بسم الله الرحمن الرحيم 

Berkata Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah,

"Mengucapkan salam artinya, mendoakan (seseorang) dengan keselamatan dari segala malapetaka.

Jadi, jika engkau mengucapkan  Assalamu'alaik kepada seseorang artinya kamu sedang mendoakan kebaikan untuknya, agar Allah memberinya keselamatan dari segala malapetaka; keselamatan dari penyakit, kegilaan (Segala macam bentuk penyakit gila;  Gila jiwa, gila harta, gila wanita, gila jabatan, gila hormat, gila dunia dll, sehingga memudahkan jalannya ke Surga Allah 'Azza wa Jalla, pen blog), kejahatan manusia, kemaksiatan, penyakit-penyakit hati, dan keselamatan dari Neraka."*

Syarah Riyadhus Shalihin: 4 /380


*  Sehingga, tidak bisa disamakan atau disejajarkan dengan ucapan salam dari agama-agama lain di luar Islam.  Tidak juga untuk digabung-gabungkan, atau diucapkan bersama-sama, karena keduanya (antara Islam dengan segala sesuatu diluarnya) jauh berbeda bagaikan bumi dengan langit.  Permasalahan ini di sisi orang awam terlihat sepele dan ringan saja untuk diucapkan, akan tetapi di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala dosanya sangat besar dan fatal, karena dapat mengeluarkan seseorang keluar dari Agama Islam (murtad), (pen blog)

(Baca artikel, SEPULUH PEMBATAL KEISLAMAN, dan KECEMBURUAN ALLAH TERHADAP HAMBA)


oOo

Disalin dengan editan dari;

🌏https://t.me/Fawaid_Salafy

Selasa, 15 Oktober 2024

APRESIASI TAHUNAN PENULIS KEPADA PARA PEMBACA BLOG BENANG MERAH 129 BUAH ILMU

 


بسم الله الرحمن الرحيم

اسلام عليكم ورحمه الله وبركاته 

Sambutan yang cukup hangat dari para Pembaca Blog BENANG MERAH 129 BUAH ILMU mendorong kami untuk mengucap syukur alhamdulilah ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala, meskipun sering mendapat gangguan SPAM dari Iblis dan Syaithan (golongan Jin dan manusia) yang tidak menginginkan tersebarnya kebenaran di tengah orang banyak.

Kesempatan baik ini sekaligus sebagai laporan perkembangan kami kepada para Pembaca yang budiman di seluruh dunia, disamping apresiasi dan ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya.  

Gambaran data statistik yang terus meningkat dapat penulis cantumkan sebagai berikut (Google Analystics);

1. Indonesia 89,4 rb.

2. Amerika Serikat 46,7 rb.

3. Jerman 14 rb.

4. Prancis 4,71 rb.

5. Kanada 2,87 rb.

6. Portugal 2,18 rb.

7. Israel 1,36 rb.

8. Singapura 1,28 rb

9. Ukraina 895.

10. Uni Emirat Arab 872.

11. Swedia 760.

12. Irlandia 714.

13. Jepang 707.

14. Rusia 699.

15. Wilayah Tidak Dikenal 600.

16. Malaysia 593.

17. India 512.

18. Thailand 425.

19. Lainnya 14,1 rb

Akhirul Kalam, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya bila ada kesalahan atau keterbatasan ilmu kami.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa melimpahkan rahmat, karunia dan berkahNya kepada kita semua, Amiin.


Wassalam dan hormat kami (penulis),

Drh. EZIE CATRI / Abu Reyhan.

AJARI ANAK-ANAK KITA PENTINGNYA BERDO'A

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

قال الشيخ محمد بن غالب العمري حفظه الله:

"‏علموا الأبناء أهمية الدعاء،

علموهم ألفاظه،

علموهم آدابه،

علموهم أن يناجوا ربهم في تيسير العبادة لهم،

وفي تفريج همومهم الدراسية وغيرها،

علموهم أن يطلبوا منه كل شيء،

علموهم أن الدعاء هو من أعظم الأسباب التي يبذلها العبد لتحصيل حاجته."


Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Ghalib Al-'Umari hafizhahullah;

"Ajarilah anak-anak akan pentingnya berdo'a,

Ajarilah mereka lafaz-lafaznya,

Ajarilah mereka adab-adabnya,

Ajarilah mereka memohon kepada Rabb mereka, agar mereka dimudahkan dalam beribadah,

Agar mereka dimudahkan dari kesulitan-kesulitan belajar dan lainnya,

Ajarilah mereka untuk meminta segala sesuatu kepada Rabb mereka,

Ajarkan pada mereka bahwa do'a termasuk dari sebab yang paling besar, yang diusahakan oleh seorang hamba untuk mendapatkan hajatnya."

oOo

Disalin dengan editan dari;

https://t.me/belajar_beramal

MEDIA TUMBUH-TANAM PKI

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Dalam kegiatan praktikum Bakteriologi dan Virologi di laboratorium lazim disediakan media tanam untuk menumbuh kembangkan bakteri atau virus yang sedang diamati (diteliti).  Wadah untuk menumbuhkan bakteri atau virus ini disebut cawan petri, sedangkan tempat tumbuhnya disebut media tanam.
Dalam kehidupan global, cawan-cawan petri ini bisa diibaratkan partai politik, yang sering dimanfaatkan oknum-oknum tertentu untuk menyelundupkan dan mengembangbiakkan "Bakteri atau virus" (baca; Ajaran sesat) yang akan merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.


Pemberontakan G 30 S/PKI tahun 1965 hanyalah klimaks pergolakan fisik partai berlambang palu arit ini di Indonesia, tapi pergerakan bawah tanah (terselubung) untuk menyemai kembali ajaran komunisme lewat kendaraan politik (partai) dapat terjadi kapan saja.
Meskipun Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menghancurkan makar mereka.
Dan, rakyat Indonesia pun bersepakat untuk mengubur ajaran komunisme / PKI selamanya.  Ideologi, organisasi, atribut partai dan segala bentuk kegiatan PKI dilarang di wilayah Republik Indonesia.
Hingga Majelis Permusjawaratan Rakjat Sementara (MPRS) waktu itu membuat Tap MPRS Nomor XXV/MPRS/1966, tentang pelarangan PKI.

Pelarangan PKI di Indonesia tidak serta merta membuat paham komunisme itu musnah dari bumi Ibu Pertiwi.
Partai hanyalah kendaraan politik yang bisa diganti kapan saja.
Komunisme sebagai ajaran dan ideologi bisa muncul dan hidup terus bila media kehidupannya tersedia.  Bahkan, tanpa partai baru pun mereka mampu menyelinap (baca; nebeng) ke berbagai partai yang ada sekarang, mencari tempat yang kira-kira aman, untuk kemudian konsolidasi, termasuk masalah struktural partai tentunya.  Baru kemudian melangkah ke struktur kabinet (Menteri).  Harus diakui itu sebagai suatu strategi politik yang sering digunakan.
Siapa yang bisa menjamin partai yang anda geluti sekarang bebas dari bibit-bibit ajaran komunisme?

Maka satu-satunya jalan untuk menghambat tumbuh kembangnya ajaran PKI di Indonesia, jangan sediakan medianya, paling tidak dipersempit, tetap tingkatkan kewaspadaan, atau minimal anda menjaga keselamatan diri pribadi, keluarga dan teman dekat anda dari pengaruh buruknya.  Jangan sampai anda terlena dengan kemewahan hidup, termakan tipu daya dunia, tahu-tahu tangan PKI dengan kuku-kuku panjang dan tajamnya telah mencengkram tengkukmu.  

Anggap saja nasihatku ini untuk sesama kaum muslimin yang harus saling menyayangi dengan cara; watawaa saubil haqqi - watawaa saubishshabri (saling berwasiat tentang kebenaran dan kesabaran) bukan menina bobokkanmu dengan racun puja-puji.

Laa haula walaa quwwata illa billah.

(Baca artikel, DILEMA BERPARTAI DALAM ISLAM)

(pen blog, dari berbagai sumber)

oOo

LIBERALISME MERUSAK CARA PANDANG ISLAM

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Patung Liberty yang menjulang di tepian sungai Seine, di Paris - Prancis adalah lambang Kebebasan kehidupan manusia.
Ideologi Liberalisme adalah paham yang menghendaki kebebasan manusia dalam berpikir dan berbuat sebebas-bebasnya, dipandu akal dan perasaan masing-masing manusia, siapapun manusianya.


Istilah liberalisme berasal dari bahasa Latin, libertas atau dalam bahasa Inggris disebut liberty yang artinya kebebasan.
Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan untuk bertempat tinggal, kemerdekaan pribadi, hak menentang penindasan, serta hak untuk mendapatkan perlindungan pribadi dan hak milik.
Seakan dengan melepas kendalikan seluruh aspirasi kemanusiaan akan tercipta keharmonisan hidup sesama manusia, bahkan mewujudkan Surga (versi mereka) di planet bumi.

Paham liberal sebagai reaksi (baca; perlawanan) dari penindasan yang dulu dilakukan oleh kaum bangsawan (darah biru) dan agamawan pada masa perkembangan feodalisme dalam pemerintahan monarki absolute.  Pendukung utama paham liberal adalah kaum borjuis (tuan tanah) dan kaum-kaum terpelajar kota.

Mengutip Heru Nugroho dalam penelitiannya di Jurnal Ilmiah Bestari dengan judul Tinjauan Kritis Liberalisme dan Sosialisme (Vol. 13, 2000: 2), paham liberalisme mulai bersemi pada abad ke-18 dan 19 di Prancis dan Inggris.
Sebagai suatu gerakan, liberalisme dimulai pada masa renaissance (Abad Pembaruan di Benua Eropa, kurun 14 - 17 M, pen blog) yang memperjuangkan kebebasan manusia dari kungkungan gereja atau agama.  Pada masa itu, kekuasaan raja, bangsawan, dan gereja mendominasi seluruh kehidupan masyarakat di sana.
Rakyat tidak dibiarkan memiliki kebebasan dalam berpendapat dan berbuat.  Keadaan tertekan ini menimbulkan kritik dan reaksi dari berbagai kalangan yang menginginkan kebebasan dalam seluruh sisi kehidupan manusia.
---
Dwi Siswanto dalam penelitiannya berjudul Konvergensi antara Liberalisme dan Kolektivisme sebagaiDasar Etika Politik di Indonesia dalam Jurnal Filsafat (Vol. 38, 2004: 270), menyebutkan bahwa ada empat unsur yang mendorong lahirnya liberalisme;
1. Perkembangan ilmu pengetahuan. 

2. Pemanfaatan (kemampuan) alat-alat teknologi (semaksimal mungkin).
3. Perubahan sosial (budaya).
4. Timbulnya kesadaran untuk memperbaharui cara (gaya, trend) hidup manusia.
Salah satu peristiwa yang membidani lahirnya liberalisme di Eropa adalah Revolusi Industri di Inggris.

Ciri-ciri Liberalisme
Mengutip Dwi Siswanto (Jurnal Filsafat, Vol. 38, 2004: 271), disebutkan ada lima ciri liberalisme:
* Bentuk pemerintahan demokrasi adalah yang terbaik.
* Masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh.
* Pengaturan yang dilakukan pemerintah harus dibatasi.
* Kekuasaan seseorang (individual) dinilai sebagai hal buruk dalam kehidupan.
* Kebahagiaan individu adalah tujuan utama.

Penerapan Liberalisme di Dunia
Heru Susanto, menuturkan dalam penelitiannya bahwa pengaruh atau praktik liberalisme yang berjalan dan mempengaruhi kehidupan (manusia) saat ini ditandai dengan munculnya (era) globalisasi.
Globalisasi mengintroduksikan pasar bebas, hiperliberalisasi individu, dan upaya mengurangi peran pemerintah dalam sektor ekonomi.
Pengaruh itu tampak pada perkembangan gaya hidup manusia yang mengikuti perkembangan zaman.
Gaya hidup mewah (hedonisme) dan kebebasan dalam memilih kebutuhan hidup (sebebas-bebasnya) merupakan ciri lain liberalisme.

CARA PANDANG ISLAM
Islam memandang seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia di bumi harus dibatasi.  Tidak bisa dibiarkan lepas bebas begitu saja tanpa kendali, wajib dipandu dengan bimbingan Syari'at (Al-Qur'an dan As-Sunnah Nabinya).  Sesuai perintah dan larangan Dzat Yang menciptakan manusia itu sendiri (Allah Subhanahu wa Ta'ala).
Kebebasan dan keluasan berpikir manusia hanya boleh dilepaskan dan dibiarkan melanglang buana dalam ranah penciptaan mahkluk (alam semesta) itupun dalam rangka merenungkan, memahami dan mengagungkan Sang Pencipta Jagat Raya dan segala firman-Nya.


Liberalisme adalah pemikiran asing yang coba dimasukkan para pendukung dan penggemarnya ke dalam Islam.  Pemikiran ini sama sekali meniadakan keterkaitan dan keterikatan agama dengan pola (sistem) kehidupan manusia.
Pemikiran liberalisme menganggap agama adalah rantai pemasung kebebasan manusia, sehingga harus dilenyapkan.
Para perintis dan pemikir liberal merancang pokok-pokok ajarannya sedemikian rupa sehingga berada diluar garis (tatanan) seluruh agama yang ada di muka bumi.
Sehingga, liberalisme sangat bertolak belakang dengan Islam.  Tidak sedikit pembatal-pembatal ke-Islaman yang tabu dilakukan umatnya justru menjadi ajaran ideologi ini.
(Baca artikel, SEPULUH PEMBATAL KEISLAMAN)

Diantaranya, menyerukan kepada manusia untuk berhukum dengan selain hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Menghilangkan prinsip Al-Wala (loyalitas) dan Al-Bara’ (berlepas diri dari segala bentuk dosa, maksiat, penyimpangan, ketidak adilan dan kezaliman)
Hakikat sebenarnya dari paham liberalisme, adalah menyeru manusia untuk menanggalkan fitrah (Islam) yang ditanamkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan mereka bawa sejak lahir dengan mengikuti pola pemikiran Barat (westernisasi), meninggalkan Agama dan adat-istiadat ketimuran, dengan mendangkalkan aqidah umat Islam.

Dalih (dalil) paling kuat yang mendasari pola pemikiran mereka hanyalah Hak Azasi Manusia yang telah absurd (saru) dengan azas peri kebinatangan.

Pertanyaan pentingnya adalah, "Mungkinkah mengandalkan akal pemikiran dan perasaan manusia yang sangat beragam dan berubah-ubah, serta memiliki kecenderungan tidak bisa diatur ini menyelamatkan kehidupan mereka di dunia dan Akhirat?"

Wallahul muwaffiq.

oOo