بسم اللہ الرحمن الر حیم
🕌 Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu mengatakan, "Rasulullah ﷺ bersabda;
مَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِحَدِيدَةٍ فَحَدِيدَتُهُ فِي يَدِهِ يَتَوَجَّأُ بِهَا فِي بَطْنِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا، وَمَنْ شَرِبَ سَمًّا فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَهُوَ يَتَحَسَّاهُ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا، وَمَنْ تَرَدَّى مِنْ جَبَلٍ فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَهُوَ يَتَرَدَّى فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدًا مُخَلَّدًا فِيهَا أَبَدًا
"Siapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besinya itu akan terus ia pegang lalu ia tsukkan ke perutnya di dalam Neraka Jahannam kekal dalam waktu yang lama.
Siapa yang minum racun sehingga membunuh dirinya, maka ia akan terus meminumnya di dalam Neraka Jahannam kekal dalam waktu yang lama.
Siapa yang menjatuhkan dirinya dari gunung (ketinggian) sehingga membunuh dirinya, maka ia akan terus menjatuhkan dirinya (dari gunung) di dalam Neraka Jahannam kekal dalam waktu yang lama".
● HR lmam Bukhari (5778) dan lmam Muslim (109).
~~~~~~~~~~
Apakah Orang Yang Bunuh Diri Kekal Dalam Neraka❓
☝🏽 Pertanyaan;
Disebutkan di dalam hadits bahwa orang yang bunuh diri akan diazab dengan cara apa yang dengannya ia membunuh dirinya dan bahwasanya ia akan kekal di neraka. Mohon pencerahan.
👍🏽 Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjawab;
Memang benar, itu shahih dari Nabi ﷺ. Telah shahih dari Nabi ﷺ bahwa ia akan diazab dengan cara apa yang dengannya ia membunuh dirinya.
Akan tetapi kekal di dalam Neraka itu ada 2 macam yang mesti kita kita fahami saudara. Karena masalah ini masih samar bagi banyak orang. Yakni, bahwa istilah kekal di dalam neraka itu ada 2 macam;
1️⃣ Kekal yang maknanya selama-lamanya. Maka ini bagi orang-orang kafir, na'udzu billah. Mereka tidak akan pernah keluar darinya selama-lamanya. Seperti yang Allah 'Azza wa Jalla firmankan;
وَقَالَ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْا لَوْ اَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّاَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّءُوْا مِنَّا ۗ كَذٰلِكَ يُرِيْهِمُ اللّٰهُ اَعْمَالَهُمْ حَسَرٰتٍ عَلَيْهِمْ ۗ وَمَا هُمْ بِخٰرِجِيْنَ مِنَ النَّارِ
"Dan orang-orang yang mengikuti (dalam kekufuran) berkata, "Sekiranya kami mendapat kesempatan (kembali ke dunia), tentu kami akan berlepas tangan dari mereka, sebagaimana mereka berlepas tangan dari kami. Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka perbuatan mereka yang menjadi penyesalan mereka. Dan mereka tidak akan keluar dari api Neraka."
(QS. Al-Baqarah; 167)
Juga firman-Nya;
يُرِيْدُوْنَ اَنْ يَّخْرُجُوْا مِنَ النَّارِ وَمَا هُمْ بِخَارِجِيْنَ مِنْهَا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيْمٌ
"Mereka ingin keluar dari Neraka, tetapi tidak akan dapat keluar dari sana. Dan mereka mendapat azab yang kekal."
(QS. Al-Ma'idah; 37)
2️⃣ Kekal sampai batas waktu tertentu, tapi waktu yang sangat lama. Kekal tapi sampai batas waktu tertentu, namun waktu yang sangat panjang. Dengan ini Allah mengancam orang yang membunuh suatu jiwa tanpa alasan haq. Orang yang membunuh jiwa mukmin tanpa alasan haq, Allah mengancamnya dengan kekal di Neraka. Demikian pula orang yang membunuh dirinya dengan besi atau dengan racun, Allah mengancamnya dengan kekal di Neraka.
Dan makna kekal yang kedua ini bukan selama-lamanya, tapi kekal yang ada batas akhirnya. Sebagaimana aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah (dari kalangan Sahabat, Tabi'in dan para Imam) bahwasanya tidak akan kekal di Neraka buat selama-lamanya kecuali orang-orang Kafir.
Adapun para pelaku maksiat dari kalangan orang-orang mukmin, jika mereka masuk Neraka, maka mereka diazab sesuai kadar kemaksiatan mereka, tetapi tidak kekal selama-lamanya di Neraka.
Maka, orang yang membunuh dirinya diancam dengan Neraka dan kekal di dalamnya, orang yang membunuh orang mukmin tanpa haq juga diancam dengan Neraka dan kekal di dalamnya. Akan tetapi kekal sampai waktu tertentu dan ada batas akhirnya. Kemudian mereka akan dikeluarkan dari Neraka dan setelah itu dimasukkan ke dalam Surga.
Demikian pula orang yang mati dalam keadaan sebagai pezina atau pecandu khamar atau pencuri atau durhaka kepada kedua orang tua dan mereka tidak taubat dari dosa-dosa itu, maka diancam dengan Neraka neraka -na'udzu billah-, tetapi tidak kekal di sana, yakni jika ia masuk Neraka, maka tidak kekal di sana. Dan jika Allah memaafkannya, maka maafnya Allah itu lebih besar (dari dosa-dosanya). Demikian juga dosa-dosa besar lainnya.
Kita memohon keselamatan kepada Allah".
Demikian jawaban Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah.
📚 قناة نتعاون على السنة
والله أعلم بالصواب
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه وسلم
✍🏾 FIK الفقير إلى عفو ربه أبو يحيى
oOo
Disalin dengan editan dari;
https://t.me/forumIlmiahkaranganyar