Kamis, 26 Oktober 2023

KEIKHLASAN CINTA BERBUAH SURGA


بسم الله الرحمن الرحيم 

✍  Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah:

"Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja' bin Amr An-Nakha'i, ia berkata,

'Adalah di Kufah, terdapat seorang pemuda tampan yang sangat rajin dan taat.

Suatu hari dia berkunjung ke kampung Bani An-Nakha'.

Dia melihat dari mereka seorang wanita yang berparas cantik jelita, yang membuatnya jatuh cinta dan kasmaran.

Ternyata cintanya pada wanita cantik itu tidak bertepuk sebelah tangan.

Kemudian sang pemuda mengutus seseorang untuk melamar gadis tersebut, tetapi apa boleh dikata si ayah mengabarkan bahwa putrinya telah dojodohkan dengan sepupunya.

Ternyata cinta keduanya tak menjadi padam, bahkan semakin menjadi jadi.

⚫️  Si wanita akhirnya mengirim pesan lewat seseorang untuk si pemuda yang berbunyi,  'Aku mengetahui betapa besar cintamu padaku, dan betapa besar pula ujianku denganmu.  Bila engkau menghendaki, aku akan mendatangimu atau aku akan mempermudah jalanmu untuk menemuiku di rumahku.

🔵  Sang pemuda menjawab melalui utusannya, "Aku tidak setuju dengan kedua duanya,

(إني أخاف إن عصيت ربي عذاب يوم عظيم)الانعام/15

⚫️  (Sungguh aku merasa takut bila aku berbuat maksiat pada Rabb-ku akan datang adzab yang akan menimpaku pada hari yang besar)

Aku takut pada api yang tidak pernah mengecil nyalanya dan tidak pula pernah padam kobarannya.

🔵  Ketika disampaikan pesan tadi kepada si wanita, dia berkata, 'Walau demikian, rupanya dia masih takut kepada Allah?  Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak untuk bertaqwa kepada Allah dari orang lain.  Semua hamba sama-sama berhak untuk itu.'

⚫️  Kemudian dia meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan-perbuatan buruknya serta mulai beribadah mendekatkan diri kepada Allah.

🔵  Akan tetapi, di hatinya masih tersimpan perasaan cinta dan rindu pada sang pemuda.

⚫️  Tubuhnya mulai kurus karena menahan rindu, sampai akhirnya dia meninggal dunia karenanya.

🔵  Dan pemuda itu seringkali berziarah ke kuburnya.  Dia menangis dan mendo'akanya.

⚫️  Suatu waktu dia tertidur di atas kuburannya, dia bermimpi berjumpa dengan wanita itu dengan penampilan yang sangat menawan.

🔵  Dalam mimpi dia sempat bertanya, 'Bagaimana keadaanmu?  Dan apa yang kau dapatkan setelah meninggal?'

⚫️  Dia menjawab,  'Sebaik-baik cinta wahai orang yang bertanya adalah cintamu.  Sebuah cinta yang dapat membawaku pada kebaikan.'

🔵  Pemuda itu bertanya,  'Kalau begitu kemanakah engkau menuju?'

⚫️  Dia menjawab, 'Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tak akan pernah berakhir di Surga, kekekalan yang dapat kumiliki dan tidak akan pernah rusak.'

🔵  Pemuda itu berkata, 'Aku berharap engkau selalu mengingatku di sana, sebab aku di sini tidak pernah melupakanmu.'

⚫️  Dia menjawab, 'Demi Allah, aku juga tidak pernah melupakanmu.  Dan aku meminta kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu agar kita bisa dikumpulkan bersama nanti.  Maka, bantulah aku dalam hal ini dengan kesungguhanmu melakukan ibadah.'

🔵  Si pemuda bertanya, 'Kapan aku bisa melihatmu?'

⚫️  Jawab si wanita, 'Tidak lama lagi kau akan datang melihat kami.'

🔵  Tujuh hari setelah mimpi itu, si pemuda dipanggil oleh Allah ke hadirat-Nya, meninggal dunia."


oOo

Disalin dengan editan dari;

🌍Sumber: Raudhotul Muhibbin, 449-450

Telegram: https://bit.ly/Berbagiilmuagama


Tidak ada komentar:

Posting Komentar