بسم الله الر حمان الر حيم
A. DEFINISI
Aqidah dalam istilah yang umum adalah sesuatu yang diimani dan diyakini oleh
manusia, baik itu benar atau salah.
AQIDAH ISLAMIYAH – AQIDAH AHLUSSUNNAH yaitu
keyakinan yang kokoh kepada Allah ‘Azza
wa Jalla, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, para Rasul-Nya, Hari
Akhir dan Takdir yang baik dan yang buruk serta beriman kepada setiap yang datang
dari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi-Nya berupa Ushuluddin
(pokok-pokok Agama), berita-berita dari Al-Qur’an, dan segala sesuatu yang
telah disepakati oleh Salafus Shalih.
Berserah diri kepada Allah dalam masalah
Hukum, Perintah, Syari’at dan Takdir.
Pasrah kepada Rasul-Nya dengan menta’ati dan mengikutinya.
B. NAMA-NAMA ILMU AQIDAH DAN AHLUSSUNNAH
Nama-nama Ilmu Aqidah menurut Ahlussunnah
bermacam-macam, diantaranya;
v
At-Tauhid
v
Al-Iman
v
As-Sunnah
v
Asy-Syari’ah
v
Al-Aqidah
Ahlussunnah juga mempunyai banyak sebutan, antara lain;
Ahlussunnah juga mempunyai banyak sebutan, antara lain;
Ø
Ahlul
Atsar
Ø
Ahlul
Hadits
Ø
Golongan
Yang Selamat (Al-Firqatu An-Najiyah)
Ø
Golongan
Yang Menang / Ditolong (At-Taifatu Al-Manshurah)
Ø
As-salafus
Shalih
Ø
Ahlul
Ittiba’
Ø
Al-Jama’ah
Mengapa disebut Ahlussunnah?
Karena
mereka semuanya sepakat untuk berpegang teguh kepada Sunnah (Tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) dan
mengamalkannya, baik secara lahir maupun bathin.
C. KARAKTERISTIK AQIDAH AHLUSSUNNAH
Ahlussunnah memiliki beberapa
karakteristik aqidah, diantaranya;
1. Terjaga kemurniannya, karena berdasarkan
Alqur’an, As-Sunnah dan Ijma’ (kesepakatan) As-Salafus Shalih.
2. Sesuai dengan Fitrah dan Akal yang sehat.
3. Gamblang, Mudah dan Jelas.
4. Tidak ada keraguan dan pertentangan di dalamnya.
5. Kokoh, tegak dan tetap, tidak berubah-ubah.
6. Senantiasa Relevan dengan waktu (zaman), tempat dan
keadaan ummat manusia.
7. Memberikan ketenteraman jiwa bagi orang
yang berpegang teguh dengannya.
8. Menjadi sebab datangnya kemenangan.
9. Tidak bertentangan dengan Ilmu yang benar,
bahkan sangat relevan.
10. Memadukan antara kebutuhan jasmani dan rohani.
11. Mengakui keberadaan akal, tetapi membatasi
ruang lingkup kebebasan berpikirnya.
12. Mengakui adanya rasa kasih sayang serta
mengarahkannya ke arah yang benar.
13. Ia adalah aqidah yang mendasari Persatuan
dan Kesatuan.
D. KARAKTERISTIK AHLUSSUNNAH
Di antara karakteristik Ahlussunnah adalah
sebagai berikut;
1. Al-Ittiba’
(mengikuti / mengamalkan Sunnah) dan meninggalkan Bid’ah.
2. Masuk kedalam Islam secara Kaffah (menyeluruh).
3. Bersikap Adil.
4. Bersikap pertengahan.
5. Selalu mengagungkan Al-Qur’an dan
As-Sunnah.
6. Menghargai Salafus Shalih.
7. Memadukan antara Nash-Nash dan membawa
penjelasan ayat-ayat Al-Qur’an yang Mutasyabbih(1) kepada yang Muhkam (2).
8. Memadukan antara Ilmu dan Ibadah (amal).
9. Memadukan antara Rasa Takut, Harap dan
Cinta (secara berimbang, pen.)
10. Menggabungkan antara sikap yang lunak dan keras
(tegas).
11. Memadukan antara Akal dan Perasaan.
12. Bersifat Amanah Ilmiah.
13. Meninggalkan perdebatan dan permusuhan
dalam masalah Agama.
14. Menjauhi perkataan qiila wa qaala (kata si Anu..., kata si Anu...), dan banyak tanya
(dalam hal-hal yang tidak perlu dibahas).
15. Membenci ucapan yang tidak bermanfaat dan
tidak ada realisasinya / "juntrungannya" (pen.)
16. Mengutamakan musyawarah diantara mereka
(dalam hal-hal yang boleh dimusyawarahkan, pen.)
17. Infak di jalan Allah.
18.
Mereka
senantiasa Berjihad, Berdakwah, Beramar Ma’ruf
dan Nahi Mungkar.
19. Senantiasa memperhatikan permasalahan kaum
muslimin dan berusaha bersatu di atas kebenaran.
20. Berakhlak mulia dan berpandangan luas.
21. Menyikapi perbedaan dengan penuh adab.
22. Merekalah yang senantiasa memperbaharui
perkara-perkara ummat ini (mengembalikan Agama Islam pada kemurniannya).
23. Senantiasa memberikan (mengajak) nasihat kepada Allah,
Kitab-Nya, Rasul-Nya, Para Pemimpin Kaum Muslimin dan Ummat Islam pada umumnya.
24. Tidak ada perbedaan di antara mereka dalam
masalah Aqidah, tidak saling mengkafirkan antara satu dengan yang lainnya.
25. Mereka terjaga dari Bid’ah dan Kesyirikan secara umum.
26. Tidak bingung dan bimbang dalam
pemikirannya.
27. Berhati-hati dalam berfatwa (para ‘Ulamanya, pen.).
28. Dalam waktu singkat mereka mampu merasakan
Hakikat Ilmu dan Amal yang lebih banyak daripada yang didapatkan selain mereka
selama berabad-abad dan beberapa generasi.
29. Sering menangis, karena hatinya takut
kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
30. Berwajah cemerlang di dunia dan di Akhirat.
E. REFERENSI KITAB-KITAB AQIDAH AHLUSSUNNAH
Diantara kitab-kitab referensi aqidah
Ahlussunnah adalah;
ü Sarh Usul I’tiqad Ahlus Sunnah wal Jama’ah oleh
AL-Lalika’i.
ü
Asy-Syari’ah oleh Al-Ajury
ü
Al-Aqidah Al-Wasithiyah oleh Ibnu
Taimiyah
ü
Kitab Tauhid oleh Muhammad bin Abdul
Wahab
Dan lain-lain.
Dan lain-lain.
oOo
Disalin dengan editan dari tulisan;
(Syaikh Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd)
______
(1)Ayat-ayat
yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang
dimaksud kecuali setelah diselidiki secara mendalam; Atau ayat-ayat yang
maknanya hanya Allah yang mengetahui, seperti ayat-ayat yang berhubungan dengan
yang ghaib, misalnya ayat-ayat mengenai
hari Kiamat, Surga, Neraka dan lain-lain.
(2)Ayat-ayat
yang tegas dan terang maksudnya, dapat dipahami dengan mudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar