Selasa, 26 Desember 2017

ADZ-DZIKR


بسم الله الر حمان الر حيم

Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala ke muka bumi ini memiliki beberapa nama antara lain, Al-Furqan (Pembeda), An-Nur (Cahaya), Adz-Dzikr (Peringatan), Al-‘Azhim (Keagungan), Al-Karim (Kemuliaan) dan lain-lain, yang merupakan Mu'jizat terbesar dari sekian ribu Mu'jizat yang pernah diterima oleh Rasul Muhammad shalallahu'alaihi wa sallam.


Apa pun yang dibutuhkan ummat manusia menurut kepentingannya terdapat di dalam Al-Qur’an, ada yang disebutkan secara rinci (jelas) dan ada pula yang disebutkan secara global (umum). 
Akan tetapi Al-Qur’an itu tetap menjelaskan segala sesuatu, seperti firman-Nya (artinya),
“Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu “  (QS. An-Nahl;  89)
Terkadang Al-Qur’an menyebutkan Dalil dalam suatu masalah, terkadang juga menyebutkan bimbingan yang mengarah kepada Dalil (As-Sunnah), seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala (artinya),
“Apa-apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia.  Dan apa-apa yang dilarangnya, maka tinggalkanlah.”  (QS. Al-Hasr;   7)
(Baca juga artikel, MENJADIKAN RASUL SEBAGAI PEMBUAT KEPUTUSAN MERUPAKAN SYARAT WAJIB IMAN)

BEBERAPA  MAKNA  ADZ-DZIKR
1.       1. Nasihat dan Mengambil Pelajaran. 
Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala (artinya),
"Dia-lah yang memperlihatkan kepada kalian tanda-tanda (kekuasaan)-Nya dan menurunkan untuk kalian rezki dari langit.  Dan tiadalah mendapat pelajaran kecuali orang-orang yang kembali kepada Allah."  (QS. Al-Mu'min;  13), dan
"Untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (kepada Allah)."  (QS. Qaf;  8)
2.       2. Peringatan yang disampaikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada Manusia dan Jin, yang merupakan peringatan yang paling mulia, karena Al-Qur’an merupakan firman Allah ‘Azza wa Jalla.  Hanya dengan membacanya anda akan menyadari bahwa ia adalah Perkataan Allah Tabaaraka wa Ta’ala, maka anda akan mengingat Keagungan Allah ‘Azza wa Jalla.  Selain itu Al-Qur’an mencakup beberapa berita yang paling akurat dan paling bermanfaat bagi hati.  Selain karena Ia mencakup berbagai kisah yang merupakan kisah yang paling bagus, paling baik dan paling sempurna.  Juga mencakup Hukum-hukum yang berasal dari Dzat Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui, yang mana Ia  merupakan Hukum yang paling adil dan paling lurus bagi kemaslahatan hamba-hamba-Nya di dunia dan Akhirat kelak.
Sebagaimana firman Allah Ta'ala (artinya),
"Supaya Al-Qur'an itu memberi peringatan bagi orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan adzab) terhadap orang-orang kafir."  (QS. Yasin;  70)
Semua itu merupakan Dzikr.  Dengan demikian Al-Qur’an itu sendiri sebagai dzikir kepada Allah ‘Azza wa Jalla.  Dan karena Ia mencakup semua makna yang telah dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam seluruh Kitab Kitab-Nya.
3.       3. Ketinggian (Rif’ah) dan Kemulian bagi orang yang menjalankan dan mengamalkannya, seperti firman-Nya (artinya),
“Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah benar-benar suatu kemuliaan bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggung jawaban.”  (QS. Az-Zukhruf;  44)
Adz-Dzikr berarti Ketinggian dan Kemuliaan yang terdapat di dalam Al-Qur’an, sebagaimana disebutkan pada ayat di atas, dan juga firman-Nya (artinya),
“Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu.”  (QS. Alam Nasyrah;  4).  Artinya menyebutmu dengan Kemuliaan, Penghormatan dan Pengagungan.  Dan tidak diragukan lagi bahwa orang yang berpegang kepada Al-Quran, maka baginya Kemuliaan dan Kehormatan atas semua makhluk.
Oleh karena itu aku mendorong kalian untuk berpegang teguh pada Al-Qur’anul ‘Azhim.  Dan jika kalian berpegang teguh padanya sebagai Aqidah, Amal dan Petunjuk, maka kesudahan yang baik pasti akan berpihak kepada kalian.
Al-Qur’an akan mendorong orang lain tertarik mengikuti orang yang menjadikannya sebagai petunjuk, sehingga sedikit-demi sedikit mereka akan menjadi bertambah banyak, seperti batu yang dilemparkan kedalam laut dan kemudian riaknya akan meluas sehingga mencakup laut secara keseluruhan.  Tergantung pengaruh yang ditimbulkan.  Al-Hasil, jika seseorang berpegang teguh pada Al-Qur’anul Karim maka dia akan mendapat Kemuliaan dan Derajat yang Tinggi dan berada di atas sekalian makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala yang ada.
Karena, setiap kali kaum muslimin berpegang teguh pada Kitab Yang Mulia ini, maka mereka akan semakin bertambah terhormat dan mulia, demikian juga sebaliknya, setiap kali kaum muslimin menjauhkan diri dari Al-Qur’an maka akan jatuhlah harga diri mereka dan menjadi manusia yang dihinakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Jika anda perhatikan Al-Qur’an secara seksama berulang kali, maka tidaklah diulang perhatian yang kedua itu melainkan akan tampak bagi anda makna baru selain makna yang pertama, dan tidaklah mungkin bagi seseorang untuk menguasai makna-makna Al-Qur’an itu secara keseluruhan (tuntas), tetapi setiap kali seseorang mencermatinya dalam rangka mencari kebenaran, maka ia akan mendapatkan makna yang cukup banyak, bagaikan “barang tambang” yang sangat bernilai dan tak ada habis-habisnya.  Semua itu sesuai dengan kesiapan seseorang, pemahaman dan pemikirannya.  Setiap kali seseorang mengalami penambahan iman dan taqwa, maka akan bertambah pula petunjuk dari Al-Qur’an terhadap dirinya, sebagaimana firman-Nya (artinya),
“Dan orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka balasan ketaqwaannya.”  (QS. Muhammad;  17), dan
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shalih, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya..."  (QS. Yunus;  9), dan
"Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk."  (QS. Maryam;  76)
Perhatikan bentuk kata kerja Fi'il Mudhari' (Terus menerus / Continuous Tense) pada ayat di atas
Jadi, Ia (Al-Qur'an) merupakan petunjuk (hidayah) yang tak ada habis-habisnya. 
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa segala sesuatu yang dibutuhkan oleh umat manusia, maka Al-Qur’an pasti menjelaskannya, dan selalu Up to date (baru, aktual, dan mutakhir tidak ada usangnya).  Hal itu didasarkan pada firman Allah Ta’ala (artinya),
“Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah Kitab yang memberi penerangan.” (QS. Yasin;  69) Dan,
“Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu.”  (QS. An-Nahl;  89).
الحمد لله رب العالمين 

oOo

(Di sadur bebas dari Kitab “Tafsiir Al-Quranil Karim”, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar