Senin, 22 November 2021

AGAR DICINTAI ALLAH DAN MANUSIA

 


بسم الله الرحمان الرحيم

ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺍﻟْﻌَﺒَّﺎﺱ ﺳَﻬْﻞ ﺑِﻦْ ﺳَﻌْﺪ ﺍﻟﺴَّﺎﻋِﺪِﻱ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﺟَﺎﺀَ ﺭَﺟُﻞٌ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﻳﺎَ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺩُﻟَّﻨِﻲ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﻤَﻞٍ ﺇِﺫَﺍ ﻋَﻤِﻠْﺘُﻪُ ﺃَﺣَﺒَّﻨِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺃَﺣَﺒَّﻨِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ، ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﺍﺯْﻫَﺪْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻳُﺤِﺒُّﻚَ ﺍﻟﻠﻪُ ، ﻭَﺍﺯْﻫَﺪْ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻳُﺤِﺒُّﻚَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ . ‏[ ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﺔ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﺑﺄﺳﺎﻧﻴﺪ ﺣﺴﻨﺔ ‏]

Dari Abu Abbas Sahl bin Sa’ad Assa’idi radhiallahuanhu dia berkata: Seseorang mendatangi Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam, maka dia berkata, "Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang bila aku lakukan, Allah dan manusia akan mencintaiku", maka Beliau bersabda: "Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia, maka engkau akan dicintai manusia."*

[Hadits hasan riwayat Ibnu Majah, dan lainnya dengan sanad hasan.]

➖➖➖

DERAJAT HADITS

Hadits disahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam kitab As-Sahihah (944) dan juga dalam Sahihul Jami' (922)


PERAWI HADITS

Sahl bin Sa'dun As-Sa'idi Abul Abbas -رضي الله عنه-.  Seorang Sahabat yang mulia.  Rasulullah wafat dan umur beliau masih lima belas tahun.  Dan beliau wafat pada umur 91 tahun, ada pula yang mengatakan pada umur 88 tahun.  Dan beliau termasuk Sahabat terakhir yang meninggal di Madinah.


P E N J E L A S A N:

Permintaan yang diajukan laki-laki dalam hadits ini merupakan permintaan yang agung, yaitu minta ditunjukkan kepadanya suatu amalan yang bisa menyebabkan datangnya kecintaan Allah dan kecintaan manusia terhadap dirinya.

Agar Allah mencintaimu

ﺍﺯْﻫَﺪْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻳُﺤِﺒُّﻚَ ﺍﻟﻠﻪُ

"Zuhudlah terhadap dunia - maka Allah akan mencintaimu."


ZUHUD adalah:

Engkau meninggalkan perkara-perkara yang tidak bermanfaat untuk Akhiratmu

Makna ini menunjukkan bahwa orang yang zuhud adalah mereka-mereka yang lebih mengutamakan (kehidupan) Akhiratnya.

Bahkan menunjukkan seseorang yang zuhud adalah mereka yang bersemangat menegakkan amalan-amalan Akhirat, berupa melaksanakan perintah ataupun meninggalkan larangan.

Inilah kenapa kezuhudan menjadi sebab datangnya kecintaan Allah -عزوجل-.

Namun sebagian orang salah memahami makna zuhud.  Dimana mereka memaknai zuhud dengan meninggalkan dunia, dengan berpakaian yang lusuh kemudian mereka mengatakan: kami adalah orang-orang yang zuhud.

Hal demikian tidaklah benar sebagaimana yang disebutkan makna zuhud di atas.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

ﻭَﺍﺯْﻫَﺪْ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻳُﺤِﺒُّﻚَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ

"Dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia, maka engkau akan dicintai manusia."

Yaitu seseorang tidak meminta kepada manusia, tidak pula meminta sesuatu yang bisa memberatkan mereka, dan tidak pula meminta agar manusia menghormatinya.

Disini terdapat faidah:

Hendaklah seseorang tidak meminta suatu kelebihan dari dunia ini.

Karena, tamak terhadap dunia bisa mendatangkan kemurkaan Allah.

Dan tamak dari apa yang ada pada manusia, dan mengharap-harap pada manusia bisa menimbulkan kebencian manusia terhadap orang tersebut.

Yang dicela dari dunia ini adalah:

Meminta tambahan dari yang sudah mencukupinya.

Adapun meminta kecukupan di dunia, maka ini adalah perkara yang wajib.

Berkata penyair:

لا دار للمرء بعد الموت يسكنها

Tidak ada negeri yang bisa ditempati bagi seseorang setelah kematiannya

إلا التي كان قبل الموت يبنيها

Kecuali (bila) dia telah membangun negerinya sebelum kematian

فإن بناها بخير طاب مسكنه

Jika dia membangunnya dengan kebaikan, maka baguslah tempat tinggalnya

وإن بناها بشر خاب بانيها

Namun, jika dia membangunnya dengan kejelekan maka gagal, merugilah yang membangunnya.

Ya Rabb...

Jadikanlah kami hamba-hamba yang merasa cukup dengan pemberian-Mu (Qana'ah)

Dan janganlah Engkau jadikan kami hamba-hamba yang tamak terhadap dunia.

الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات

Rujukan:

[Syarah Arbain An-Nawawiyah: 106-107


Zuhud, adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi kehidupan Akhirat - meskipun halal.

Sedangkan Wara', adalah meninggalkan hal-hal haram yang membahayakan kehidupan Akhirat.

Jadi, tingkatan Zuhud lebih tinggi dan mulia daripada Wara', (pen blog).

oOo



Tidak ada komentar:

Posting Komentar