بسم الله الرحمن الرحيم
💬 Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah,
“Semua musibah selain musibah yang menimpa Agama (seseorang) adalah perkara yang ringan, dan sesungguhnya musibah-musibah tersebut hakikatnya adalah nikmat (Mengurangi dosa, pen blog). Dan musibah yang sebenarnya (terberat) adalah musibah yang menimpa Agama.”*
📚 Madarijus As Salikin, 1/306
✍️ قال الإمام ابن القيم رحمه الله تعالى :
كُلَّ مُصِيبَةٍ دُونَ مُصِيبَةِ الدِّينِ فَهَيِّنَةٌ ، وَأَنَّهَا فِي الْحَقِيقَةِ نِعْمَةٌ ، وَالْمُصِيبَةُ الْحَقِيقِيَّةُ مُصِيبَةُ الدِّينِ .
مدارج السالكين (٣٠٦/١) 🌱
* Karena penyimpangan (kesesatan) dalam beragama adalah ujian atau hukuman terberat dari Allah Subhanahu wa Ta'ala akibat menolak kebenaran. Tetapi ini hanya bisa dirasakan orang-orang yang masih hidup hatinya, rasa bersalah setelah melakukan dosa besar, masih mampu membedakan antara al-haq dengan al-bathil. Membedakan jalan yang lurus dan bengkok. Antara syubhat dengan kebenaran.
Orang yang di dalam hatinya bersarang berbagai penyakit - bahkan hatinya telah mati, sulit baginya memahami perkataan 'ulama ini, bahkan tidak merasakan keanehan sama sekali di dalam dirinya.
Apalah artinya luka bagi sepotong jasad?, (pen blog).
oOo
Disalin dengan editan dari;
⏩ Channel Telegram: https://telegram.me/qoulussalaf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar