Senin, 31 Juli 2023

ANTARA KEMAMPUAN MENGOBATI DAN RACUN UANG

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Berkata Al-Imam Sufyan At-Tsaury rahimahullahu Ta'ala:

"Orang berilmu adalah dokter dalam Agama, sedangkan uang adalah penyakit dalam Agama.

Maka jika seorang dokter mengambil penyakit (uang) untuk dirinya, kapan dia akan mampu mengobati orang lain?"*


📚  (Raudhatul 'Uqalā' Wa Nuzhatul Fudhalā', 60, Tadzkiratul Huffaazh I/204)


قال الإمام  سفيان الثوري رحمه الله تعالى :

"العالم طبيب الدين، والدرهم داء الدين، فإذا اجتر الطبيب الداء إلى نفسه فمتى يداوى غيره ؟!."


📚  روضة العقلاء ونزهة الفضلاء : ٦٠ ، تذكرة الحفاظ  ١/٢٠٤


*  Dari Ikrimah, bahwasanya Nabi 'Isa 'alaihissalam pernah bersabda (yang artinya),

"Wahai 'ulama yang punya niat buruk ('ulama Suu'), engkau jadikan dunia ini di atas kepalamu dan Akhirat di bawah kakimu.  Tutur katamu bagaikan obat penawar, sedangkan amal perbuatanmu bagaikan penyakit.  Perumpamaan dirimu bagaikan sebuah pohon yang pahit rasanya, ia dapat menarik orang yang memandangnya, akan tetapi dapat membunuh orang yang memakannya."

oOo


Disalin dengan editan dari;

https://t.me/salafy_cirebon

www.salafycirebon.com




DUA MANUSIA TERASING

 


بسم الله الرحمن الرحيم

Berkata Al-Imam Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullahu Ta'ala,

"Manusia yang terasing itu ada 2 (dua) golongan :

1.  Orang yang shalih. 

Adalah orang yang memperbaiki dirinya, ketika (kebanyakan) manusia telah rusak akhlaknya. 

2.  Orang yang muslih. 

Adalah orang yang mampu memperbaiki apa yang telah dirusak oleh manusia. 

Dan ini merupakan golongan tertinggi dan yang paling utama."*

(Kasyfu Kurbah, 320)


*  Oleh karena itu mereka dianggap manusia umumnya sebagai orang yang asing (aneh), karena berbeda dengan mayoritas manusia yang telah rusak Fitrah kemanusiaannya.

Baca artikel, APA ITU FITRAH? (pen blog).

oOo


Sabtu, 29 Juli 2023

BEDA MUKMIN DENGAN MUNAFIK

 

بسم الله الرحمن الرحيم

✍🏻  Berkata Al-Imam Al-Auza'i rahimahullah

إن المؤمن يقول قليلا ويعمل كثيرا، وإن المنافق يتكلم كثيرا ويعمل قليلا.

"Sesungguhnya, seorang mukmin itu sedikit berbicara dan banyak beramal. Adapun orang munafik, banyak berbicara dan sedikit beramal."


📚  Siyar A'lamin Nubala', (7/125)


oOo


Disalin dengan editan dari;

 http://telegram.me/ForumSalafy


BERSERIKAT MERAIH PAHALA

 

بسم الله الرحمن الرحيم

💬  Sahabat yang mulia Abu Darda' radhiyallahu 'anhu menjelaskan,

الـــعالـــم و الــمـتعلم شــريــكان و الـــمـعلم و الــمـستـمع شــريــكان والدال على الخير وفاعله شريكان

"Orang yang berilmu dan yang belajar agama berserikat (dalam mendapatkan pahala).  Demikian pula pengajar ilmu agama dan pendengarnya.  Serta orang yang menunjukkan pada kebaikan dan yang mengamalkannya."*


✍️  Jami' Bayanil Ilmi wa Fadhlih, 1/77


*  Kebalikannya adalah orang-orang yang berserikat dalam mengumpulkan dosa, yakni orang yang mengajarkan keburukan dan tolong menolong dalam mengamalkan (menyebarkannya).  Maka, berhati-hatilah menjadi Followers, atau Penyeru (panutan yang diikuti), kemana manusia diseru?  Kepada diri dan kelompok?

Berkata 'ulama Salaf, "Orang yang menyeru manusia kepada selain Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah musuh bebuyutan Beliau,"  

Karena mereka sering mengambil rujukan dari para pemikir barat dan buku-bukunya, baik yang dahulu maupun sekarang, baik dalam masalah agama maupun dunia.  Seakan tidak cukup merujuk pada Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.  Berarti mereka telah memutus rantai pahala yang seharusnya tersambung ke Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam.  

Dimana peran konsekuensi logis dari pengikraran Dua Kalimat Syahadat yang sering mereka ucapkan?  Ataukah, itu hanya sekedar seremonial belaka?

Hanya hati-hati merekalah yang bisa menjawabnya.

Atau, memang mereka ingin berserikat dalam meraih dosa!?  Yang jelas, semakin sering kita menawarkan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai rujukan segala permasalahan hidup manusia, akan semakin besarlah kebencian orang-orang munafik.  Jangan heran bila keluar dari mulut mereka ucapan, "Dikit-dikit Sunnah, dikit-dikit Sunnah..."

Laa haula walaa quwwata illa billah.

(pen blog).

oOo


Disalin dengan editan dari;

https://salafytemanggung.com

https://t.me/KajianIslamTemanggung




Rabu, 26 Juli 2023

HAL-HAL YANG DAPAT MENGUNDANG MUSIBAH




بسم الله الرحمن الرحيم

Musibah adalah perkara yang dibenci oleh manusia.  Padahal, hakikat musibah sebenarnya adalah cobaan dan ujian dari Allah سبحانه وتعالى.  Suatu perkara yang telah ditetapkan dan pasti terjadi pada diri seseorang.  Tidak akan terjadi suatu musibah melainkan dengan izin Allah سبحانه وتعالى sebagaimana firman-Nya: 

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam Kitab (di Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.  Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." 

(QS. Al Hadid:  22)


Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman dalam surat At-Taghabun: 11 

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ  

Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan idzin Allah.  Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya dia akan memberi petunjuk kepada hatinya, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu."

Sesungguhnya Allah سبحانه وتعالى sebagai Dzat Yang Maha menciptakan tidak pernah berbuat sesuatu yang sia-sia.  Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari kesia-siaan.  Tidaklah Allah menciptakan suatu musibah yang menimpa seseorang melainkan ada padanya sebab-sebab kenapa musibah itu terjadi, sesuai dengan ketinggian ilmu dan kebesaran-Nya.  Allah سبحانه وتعالى menjelaskan kepada manusia, bahwa tidaklah musibah itu terjadi melainkan disebabkan oleh perbuatan-perbuatan mereka sendiri. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

"Dan apa saja musibah yang menimpamu.  Maka itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan manusia)." 

(QS. Asy-Syura: 30)


Perbuatan-perbuatan yang dapat mendatangkan musibah:

1. Syirik 

Kesyirikan adalah menyekutukan Allah dalam ibadah, kecintaan, niat, dan tujuan hidup manusia Perbuatan syirik adalah bentuk kezhaliman terbesar hamba kepada Allah سبحانه وتعالى.   Karenanya Allah سبحانه وتعالى menimpakan kebinasaan yang besar bagi pelakunya.  Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَمَا ظَلَمْنَاهُمْ وَلَٰكِنْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ۖ فَمَا أَغْنَتْ عَنْهُمْ آلِهَتُهُمُ الَّتِي يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ لَمَّا جَاءَ أَمْرُ رَبِّكَ ۖ وَمَا زَادُوهُمْ غَيْرَ تَتْبِيبٍ

“Dan Kami tidaklah menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, Karena itu tidaklah bermanfaat sedikitpun bagi mereka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu adzab Tuhanmu datang.  Dan sesembahan-sesembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka." 

(QS. Hud: 101)


Berkata Mujahid dan Qatadah dan selain keduanya, 

“Dan sesungguhnya sebab kebinasaan dan kehancuran mereka adalah karena perbuatan mereka yang mengikuti sesembahan-sesembahan tersebut, dan peribadatan mereka padanya.  Maka ditimpakanlah apa-apa yang menimpa mereka, dan mereka merugi karenanya di dunia maupun Akhirat."


2. Perbuatan Fasik 

Fasik adalah keluar dari ketaatan terhadap Allah baik secara keseluruhan maupun sebagiannya. Perbuatan ini juga dapat mendatangkan musibah pada seseorang.  Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman; 

وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا

"Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang- orang yang hidup mewah di negeri itu (agar mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kefasikan di negeri tersebut.  Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), Kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya." 

(QS. Al Isra: 16)


3. Kufur Terhadap Nikmat Allah. 

Kufur terhadap nikmat Allah boleh jadi akibat klaim bahwa nikmat itu datang karena usahanya sendiri, bukan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, serta tidak mensyukuri nikmat tersebut, dan menggunakan nikmat tersebut di jalan-jalan yang tidak diridhai-Nya.  Allah Ta'ala berfirman: 

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.

(QS. Ibrahim: 7)

Dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan, bahwa ketika seseorang mendapatkan nikmat, tidak ada sesuatu yang harus dia perbuat melainkan mensyukuri nikmat tersebut, dan menggunakannya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.  Kalau dia melaksanakan itu Allah akan menambah nikmat kepadanya. 

Akan tetapi, tatkala dia mengkufurinya, maka adzab dan musibah dari Allah baik di dunia maupun di Akhirat akan menimpanya.  Berkata Abu Hazim Salamah Bin Dinar Al A'raj رحمه الله: 

"Setiap nikmat yang tidak menambah kedekatan seseorang kepada Allah, maka nikmat tersebut adalah bencana".


4. Menyelisihi Perintah-perintah Rasulullah 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman 

فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ 

"Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-perintah Rasul takut akan tertimpa fitnah (cobaan), atau ditimpa azab yang pedih." 

(QS. An-Nur: 63)


Berkata Al-Imam Ibnu Katsir رحمه الله: "Menyelisihi perintah Allah berarti menyelisihi perintah Rasulullah ﷺ, menyelisihi jalannya, manhajnya, Sunnah dan juga syariatnya".

Sedangkan yang dimaksud fitnah adalah bercokolnya dalam hati seseorang penyakit-penyakit Syuhbat dan Syahwat.  Tertimpa penyakit syubhat berarti tertutupnya (buta) hati dari melihat kebenaran.  Sedangkan tertimpa penyakit syahwat adalah keengganan seseorang untuk mengikuti kebenaran meskipun dia mengetahui kebenaran tersebut. (Syarah Al-Ushul Min Ilmi Ushul, Asy- Syaikh Utsaimin secara ringkas).

Sedangkan adzab adalah sesuatu yang menimpa seseorang dari kesulitan-kesulitan fisik berupa kesempitan, kekacauan hidup, bencana alam dan yang sejenisnya. 

Maka tatkala seseorang menyelisihi perintah Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, akan ditimpakan padanya fitnah (kesesatan) dan adzab baik di dunia maupun di Akhirat.  Didahulukannya fitnah dalam ayat tersebut daripada adzab mengisyaratkan, bahwa apa yang menimpa seseorang dari fitnah hati (kesesatan) jauh lebih besar bahayanya daripada apa yang menimpa seseorang dari adzab dunia berupa kesempitan, kekacauan hidup, bencana alam dan sejenisnya...

Hanya kepada Allah sajalah tempat memohon pertolongan. 

oOo


Disadur dari tulisan Al-Ustadz Abu Abdillah Rifa'i Ngawi 

Senin, 24 Juli 2023

SELAIN MEREKA ADALAH ORANG-ORANG YANG MERUGI


بسم الله الرحمان الرحيم 

Berkata Maimun bin Mihran rahimahullah:

ميمون بن مهران يقول : لا خير في الدنيا إلا لرجلين : رجل تائب ، ورجل يعمل في الدرجات.

"Tidak ada kebaikan di dunia ini, kecuali bagi dua (golongan) manusia saja :

Orang yang bertaubat, dan orang yang beramal untuk meninggikan derajatnya."


📌  Al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah menerangkan;

1. Yakni, sesungguhnya orang yang bertaubat dengan taubatnya akan menghapus apa yang telah berlalu dari dosa-dosanya.

2. Dan orang yang beramal dengan bersungguh-sungguh untuk meninggikan derajatnya.*  Maka selain keduanya adalah orang-orang yang merugi.

📑  Lathaaif Al-Maarif, 517


*  Orang beramal dengan bersungguh-sungguh untuk meninggikan derajatnya adalah orang yang ikhlas karena Allah semata, dan memurnikan ketaatan dengan ittiba' (meneladani) Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, (pen blog).


oOo

Disalin dengan editan dari;

http://telegram.me/ahlussunnahposo


Sabtu, 22 Juli 2023

SEBAB KEBAIKAN DUNIA DAN AKHIRAT

 

بسم الله الرحمن الرحيم

✍️ Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah,

"Iman kepada Rasul dan berjihad membela (kemurnian) Agama Islam merupakan sebab kebaikan dunia dan Akhirat. 

Sebaliknya, kebid'ahan, penentangan, dan penyelisihan terhadap Agama merupakan sebab kejelekan dunia dan akhirat."*

📚  Majmu'ul Fatawa (jilid 13/hlm. 179).


*  Karena tujuan Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutus para Nabi dan Rasul semuanya (124.000 orang) bertujuan untuk memperbaiki keadaan manusia serta sekalian alam, (pen blog).


قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله :

ﻓﻜﺎﻥ اﻹﻳﻤﺎﻥ ﺑﺎﻟﺮﺳﻮﻝ ﻭاﻟﺠﻬﺎﺩ ﻋﻦ ﺩﻳﻨﻪ ﺳﺒﺒﺎً ﻟﺨﻴﺮ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭاﻵﺧﺮﺓ ﻭﺑﺎﻟﻌﻜﺲ اﻟﺒﺪﻉ ﻭاﻹﻟﺤﺎﺩ ﻭﻣﺨﺎﻟﻔﺔ ﻣﺎ ﺟﺎء ﺑﻪ ﺳﺒﺐ ﻟﺸﺮ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭاﻵﺧﺮﺓ .

📚 مجموع الفتاوى (١٧٩/١٣).

oOo


Disalin dengan editan dari;

 https://t.me/salafy_cirebon

www.salafycirebon.com



SENDIRI BERDIRI DIHADAPAN ALLAH

 


بسم الله الرحمن الرحيم

✍️  Berkata Sahabat yang mulia Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu,

"Demi Allah, Tidaklah salah seorang di antara kalian kecuali akan bersendirian dengan Rabb (Tuhan) kalian, seperti keadaan kalian bersendirian dengan bulan di saat purnama. 

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman (bertanya), "Wahai cucu Adam, apa yang memperdayakanmu sehingga bermaksiat kepada-Ku?

Wahai cucu Adam, apa yang engkau amalkan dengan ilmu yang telah engkau ketahui?

Wahai cucu Adam, apa jawabanmu terhadap seruan para Rasul?"*


📚  Az-Zuhd Libnil Mubarak, (jilid 1/hlm. 13).


*  Maka persiapkanlah jawabannya dari sekarang, (pen blog).


قال ابن مسعود رضي الله عنه:

والله، ما منكم أحد إلا سيخلو به ربه كما يخلو أحدكم بالقمر ليلة البدر، ثم يقول: ابن آدم، ما غرَّك بي؟ يا ابن آدم، ماذا عملت فيما علمت؟ يا ابن آدم، ماذا أجبت المرسلين؟.

📚 الزهد لابن المبارك ١٣/١.


oOo

Disalin dengan editan dari;

 https://t.me/salafy_cirebon

www.salafycirebon.com






Jumat, 21 Juli 2023

HAKIKAT LALAI ADALAH LALAI HATI

 


بِسْــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيــــــــْمِ

▫️ Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

{ولا تُطِعْ مَنْ اغْفَلْنَا قَلْبَهُ عن ذِكْرِنا}

💤  "Janganlah engkau mengikuti orang yang telah Kami lalaikan hatinya dari berdzikir kepada Kami." 

(QS. Al Kahfi: 28)


↪️  Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu:

ولم يقل أغفلنا #لسانه عن ذكرنا، الغفلة

الحقيقية #غفلة_القلب، لذلك يجب أن

يكون الذكر نابعاً من قرارة قلبك، لا أن

تذكر الله بلسانك وقلبك غافل.

🏷"Allah tidak mengatakan: 

أغفلنا #لسانه عن ذكرنا، 

❌  "Yang telah Kami lalaikan lisannya dari berdzikir kepada Kami."

〽️  Dikarenakan kelalaian yang hakiki adalah kelalaian pada hati.

☑️  Oleh karena itu wajib dzikir itu terpancar dari lubuk hati (qalbu), bukan sekedar berdzikir kepada Allah dengan lisan, sementara hatimu lalai."


📚  Syarh Shahih Bukhari, hal. 10


oOo

Disalin dengan editan dari;

http://telegram.me/ForumSalafyPurbalingga

Kamis, 20 Juli 2023

IBNU UMAR KETIKA SAFAR TIDAK MELAKUKAN SHALAT SUNNAH RAWATIB

 


بسم الله الرحمن الرحيم

📝  Berkata Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan hafidzahullah Ta'ala;

📗  Dan Ibnu Umar رضي الله عنهما ketika ditanya tentang shalat sunnah dzuhur (qabliyah dan ba'diyah zuhur, ed.) ketika safar, dia menjawab;  Kalau aku melakukan shalat sunnah, berarti aku akan mengerjakan shalat Zuhur empat rakaat.

📚  Al-Mulakhash Al-Fiqhi


📗و قال إبن عمر رضي الله عنهما سئل عن سنة الظهر في السفر ؛ قال : لو كنت مسبحا، لأتممت.

oOo


Disalin dengan editan dari;

www.salafycirebon.com





BAGAIMANA MENGUSIR BISIKAN SYAITHAN?

 


بسم الله الرحمن الرحيم

Berkata Al-Imam Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah:

“Maka syaitan itu senantiasa membisikkan kepada anak Adam rasa was-was  dan pikiran rendahan.  Maka jika ia memiliki cahaya ilmu, iman dan petunjuk, niscaya ia mampu menolak bisikan ini dengan meminta perlindungan kepada Allah, beriman kepada Allah dan Rasul Nya, dan ia akan mengetahui bahwa itu berasal dari syaitan, sehingga hal itu akan terangkat dan hilang.

Jika seorang tidak memiliki ilmu dan pengetahuan niscaya ia akan larut dalam pikiran jelek tersebut, sampai perkaranya membesar dan bercokol di dalam hatinya.  Semoga Allah melindungi kita darinya.”

📑  Al-Qawaa’id Al-‘Ilmiyyah Min Ad-Durus Al-Baaziyyah, 4/143


 قال الإمام الشيخ عبد العزيز بن عبدالله بن باز رحمه الله تعالى :

 فالشيطان لا يزال بابن آدم يُلقي عليه الوساوس والأفكار الرديئة، فإن كان عنده نور وإيمان وهدى دافع هذه الوساوس بالتعوذ بالله، والإيمان بالله ورسله، والعلم بأنها من الشيطان، فيرتفع ذلك عنه ويزول،

• – وإن كان الإنسان ليس عنده علم ولا بصيرة استرسل مع هذه الأفكار السيئة، حتى تكون عظيمة فتستقرّ في نفسه، والعياد بالله .

📜 الفوائد العلمية من الدروس البازية              (٤ / ١٤٣)

oOo


Disalin dengan editan dari;

http://telegram.me/ahlussunnahposo



SUMPAH ITU ATAS ORANG YANG DITUDUH

بسم الله الرحمن الرحيم 

💬 عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي اللّه عنهما أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَوْ يُعْطَى النَّاسُ بِدَعْوَاهُمْ لَادَّعَى نَاسٌ دِمَاءَ رِجَالٍ، وَأَمْوَالَهُمْ، وَلَكِنَّ الْيَمِينَ عَلَى الْمُدَّعَى عَلَيْه.

📚 متفق عليه


💬  Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Seandainya setiap orang diberi kebebasan untuk menuduh, maka akan banyak manusia membuat tuduhan (atas) darah dan harta orang lain, akan tetapi sumpah itu atas orang yang dituduh."


📚 HR. Al-Bukhari dan Muslim

oOo


Disalin dengan editan dari;

www.ahlussunnahsalatiga.com



Rabu, 19 Juli 2023

MEMULIAKAN TAMU ADALAH IBADAH, BUKAN SEKEDAR KEBIASAAN

 


بِسْــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيــــــــْمِ

⛱  Berkata Assyaikh, Al-'Allamah Muhammad Ibnu Shalih Al-Utsaimin rahimahullah

❌  Seyogyanya bagi kita tidak mengatakan, "Memuliakan tamu itu termasuk kebiasaan."  Bahkan kita katakan, "Memuliakan tamu adalah bagian dari ibadah."

📖  Berdasarkan sabda Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa salam:

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضيفه

"Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya.”*

[HR. Al-Bukhari dan Muslim]

🍃 Memuliakan tamu adalah ibadah yang dapat mendekatkan seseorang kepada Rabb-nya, 

🍃 Dan memuliakan tamu adalah sebab yang menjadikan baiknya keadaan seseorang. 


❀ قال العــلامہ محمد بن صالح العثيمين 

رحـمہ الله تعالـــﮯ

➠ ﺇﻛــﺮﺍﻡ ﺍﻟﻀــﻴﻒ ﻳﻨﺒﻐـﮯ ﺃﻻ ﻧـﻘﻮﻝ

ﺇنه ﻣﻦ ﺍﻟﻌــﺎﺩﺍﺕ ﺑﻞ ﻧﻘــﻮﻝ ﺇﻧﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺒــﺎﺩﺍﺕ 


🌴 ﻷﻥ ﺍﻟﻨﺒـﮯ ﺻﻠـﮯ ﺍﻟﻠﻪ علــيہ ﻭﺳــﻠﻢ ﻗﺎﻝ :

« ﻣــﻦ ﻛﺎﻥ ﻳــﺆﻣﻦ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﻴــﻮﻡ

ﺍﻵﺧــر ﻓﻠﻴﻜــﺮﻡ ضيفہ . »

➠ فٳﻛــﺮﺍﻡ ﺍﻟﻀﻴــﻒ ﻋــﺒﺎﺩﺓ ﺗﻘﺮﺏ

ﺍﻹنســان ﻣـﻦ ﺭبہ ﻭﺗـﻜﻮﻥ ﺳﺒﺒﺎ ﻟﺼــﻼحہ ﺑﺈﺫﻥ ﺍﻟﻠﻪ تعﺎﻟـﮯ

📙 ﻓــﺘﺎﻭﻯ ﻧــﻮﺭ ﻋــﻠﻰ ﺍﻟــﺪﺭﺏ ( جـ11/ صـ 274 )


*  Nabi Ibrahim 'alaihissalam memiliki akhlak yang mulia dan tinggi, Beliau memuliakan tamunya dengan memotong dan memasak daging anak lembu yang masih muda,  padahal Beliau tidak mengenal tamu tersebut (belakangan diketahui ternyata mereka adalah Malaikat, karena mereka tidak menyentuh apa yang Beliau suguhkan),

Berkata Syaqiq bin Ibrahim rahimahullah:

لـيسَ شَيء أحَبَّ إِليَّ من الضَّيفِ؛ لِأَنَّ رِزقه علىٰ الله وأجره لي.

"Tidak ada sesuatu yang lebih saya cintai dibandingkan tamu, karena rezekinya ditanggung oleh Allah sedangkan saya mendapatkan pahalanya."

📚  (Siyar A’lamin Nubala', jilid 9 hlm. 315)


Jadi memuliakan tamu merupakan ibadah yang akan mendekatkan seorang hamba kepada Rabbnya, dan akan menjadi sebab keshalihannya dengan idzin Allah Subhanahu wa Ta'ala."

📚 Fatawa Nuurun Alad Darb, 11/274

(pen blog).


oOo

Disalin dengan editan dari;

🖼https://t.me/alfudhail

Selasa, 18 Juli 2023

INGIN DICINTAI ALLAH?

 


بسم الله الرحمن الرحيم

✍🏻  Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah:

من كان محبا لله لزم أن يتبع الرسول فيصدقه فيما أخبر ويطيعه فيما أمر ويتأسى به فيما فعل


"Barangsiapa mencintai Allah, maka wajib baginya untuk mengikuti Rasulullah dan membenarkan setiap berita yang Beliau khabarkan, menaati Beliau dalam setiap perkara yang diperintahkan, dan meneladani Beliau dalam setiap amal yang Beliau kerjakan. 

ومن فعل هذا فقد فعل ما يحبه الله فيحبه الله

Barangsiapa melakukan ini, maka sungguh dia telah melakukan sesuatu yang Allah cintai, sehingga Allah pasti mencintainya."


📚  Al-'Ubudiyah, hal. 94

oOo


Disalin dengan editan dari;

 http://telegram.me/ForumSalafy


SEBUTIR DEBU YANG HILANG

 

*

بسم الله الرحمن الرحيم

SEBUTIR DEBU YANG HILANG


Sebutir debu melayang-layang

Tak terlihat mata yang nyalang

Dari sana kumemandang

Yang Maha Hidup di atas Kahiyang 


Ketajaman Mata Ilahi

Menyigi hingga relung hati

Tak sisakan tempat sembunyi 

Hanya pada-Mu berserah diri 


Eksebisi Jagat laksana Padang 

Senantiasa mengembang menyisir ruang

Yang Mencipta tak alang kepalang

Mengungkap bukti terang benderang 


Keperkasaan adalah bukti sejati

Tiada banding di sgala dimensi

Tak tersembunyi di mata hati

Meski istiwa di tempat tertinggi

oOo

Ilustrasi;  Multiverse

Senin, 17 Juli 2023

SEPERTI APA ISI KITAB ZABUR?

 


بِسْــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيــــــــْمِ

Nabi Dawud 'alaihissalam termasuk keturunan Nabi Ibrahim 'alaihissalam.  Kepada Beliau diturunkan kitab Zabur berisi 150 surat dalam bahasa Qibti, yang diturunkan setelah kitab Taurat kepada Nabi Musa 'alaihissalam.


🔊  Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullah menjelaskan,

الزبور كتاب داود وكان مائة وخمسين سورة ليس فيها حكم ولا حلال ولا حرام وإنما هي حكم ومواعظ

"Zabur adalah kitabnya nabi Dawud yang terdiri dari 150 surat.  Di dalamnya tidak ada penjelasan hukum tentang halal dan haram. 

Namun hanyalah berisikan hikmah-hikmah dan berbagai petuah."*


📚  Al-Jaami' liahkamil Qur'an, 6/17


*  Termaktub juga di dalamnya berita tentang Nabi akhir zaman, Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (pen blog).


oOo

Disadur dari;

https://t.me/KajianIslamTemanggung

Minggu, 16 Juli 2023

JANGAN SUKA MERENDAHKAN ORANG LAIN

 


بِسْــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيــــــــْمِ

▫ Berkata Al-Imam Al-Munawiy rahimahullahu:

( فينبغي للإنسان أن لا يحتقر أحدًا ؛ فربما كان المحتقَر أطهرُ قلبًا ، وأزكى عملًا ، وأخلص نية ،

فإنَّ احتقار عباد الله يورث الخسران ، ويورث الذُّل والهوان ) .


🏷"Maka sepatutnya bagi seseorang untuk tidak merendahkan orang lain,

🔎 Karena boleh jadi orang yang direndahkan itu lebih bersih hatinya, lebih suci amalannya, lebih ikhlas niatannya.

💥 Dan merendahkan hamba-hamba Allah akan mewariskan kerugian, mewariskan kerendahan dan kehinaan."


📚  Faidhul Qadhir, (5/380).


oOo


Disalin dengan editan dari;

http://telegram.me/ForumSalafyPurbalingga

KEADAAN MANUSIA YANG PALING BURUK (PARAH)

 


بِسْــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيــــــــْمِ

Berkata Sufyân bin Uyainah rahimahullah:

قِيلَ لِلُقْمَانَ: أَيُّ النَّاسِ شَرٌّ؟ قَالَ: الَّذِي لَا يُبَالِي أَنْ يَرَاهُ النَّاسُ مُسِيئًا

Ditanyakan kepada Luqman: 

"Manusia seperti apa yang paling buruk keadaannya?"

Beliau menjawab: 

"Bila dia sudah tidak peduli lagi tatkala orang-orang menyaksikannya berbuat kesalahan."*

[Al-Bidâyah wan Nihâyah li Ibni Katsir, 20/3]


*  Lebih parah lagi bila kesalahan tersebut dibela dengan usaha "pembenaran", atau ada rasa bangga di hati melakukan perbuatan yang salah (buruk), semau gue - bukannya menyesal karena telah berbuat dosa, sebab mata hatinya telah terbalik (buta) dan tebal muka - tidak tersisa lagi rasa malu di hati.

Padahal Rasa malu adalah indikator kuat baiknya kondisi keimanan di dalam diri seseorang, terutama malu terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Seperti pesan pertama Allah Subhanahu wa Ta'ala pada setiap Nubuwah, "Bila engkau tidak lagi memiliki rasa malu, maka berbuatlah sesukamu." (pen blog).

oOo


Disalin dengan editan dari;

TELEGRAM : http://bit.ly/tg_AM

ARCHIVE : http://bit.ly/arc_AM






Jumat, 14 Juli 2023

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (19)

 


بسم الله الرحمن الرحيم

SAFAR MENUJU AKHIRAT 


Berkata Al-Imam, Al-Hafizh Adz-Zdahabi rahimahullah;

"Al-Imam Asy-Syafi'i pernah ditanya;

'Kenapa anda sering memegang tongkat, padahal fisik anda tidak lemah?'

Beliau menjawab, 'Agar aku selalu ingat, bahwa aku adalah seorang Musafir.'"

(Siyar A'lam An-Nubala', 10/97)

oOo


Kamis, 13 Juli 2023

MEMPERBAIKI BISIKAN JIWA

 


بِسْــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيــــــــْمِ

Setiap saat melintas berbagai bisikan ke dalam qalbu (hati) manusia yang bersumber dari Jiwanya.  Ada bisikan yang berasal dari para Malaikat, ada pula yang berasal dari Jin atau Iblis laknatullah 'alaihi.  Iman dan Pengetahuan syari'at (agama)-lah yang akan memilah-milah (menyaring) mana bisikan yang diridhai Allah dan yang dimurkai-Nya.

Selayaknya ini menjadi perhatian serius orang-orang beriman melebihi amal Jawarih (anggota badan), karena bisikan-bisikan ini juga akan dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah 'Azza wa Jalla.  Dan, dari sanalah amalan anggota tubuh (Jawarih) manusia berasal, apakah bisikan tersebut akan didustakan (dilawan) atau dibenarkan dalam bentuk perbuatan / kata-kata.

(Baca juga artikel, CELAAN TERHADAP NAFSU, dan KAITAN ANTARA JIWA DENGAN QALBU)


▫️ Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

🔘﴿ وَنَعـْلَمُ مَـا تُوَسـْوِسُ بِهِ نَفـْسُهُ ﴾

📂  "Dan Kami (Allah) mengetahui apa yang dibisikan oleh jiwanya." 

(Qaaf: 16)


▫️  Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu:

❍ فـهذا العــلم يــوجب لنا مراقــبة الله سبـحانه وتـعالى، وأن لا نــحدث أنفــسنا بما يغــضبه وبما يــكره ، فعــلينا أن يـكون حديث نــفوسـنا كـله بما يـرضيـه ؛ لأنـه يعـلم ذلـك.

☜ ‌‏أفـلا يليـق بنا أن نسـتحـيا من ربــنا -عــز وجل- أن توســوس نــفوسـنا بــما لا يــرضاه ؟!

🔎  "Maka ilmu (Allah) ini mewajibkan kepada kita untuk memiliki sifat muraqabah (senantiasa merasa diawasi) oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.

❌  Dan janganlah kita membisiki jiwa-jiwa kita dengan sesuatu yang akan mendatangkan murka Allah dan perkara yang dibenci-Nya.

☑️  Maka wajib pula bagi kita, agar membisiki jiwa kita seluruhnya dengan perkara yang Allah ridhai, karena Allah Maha Mengetahui itu semua.

💤  Apakah tidak sepantasnya bagi kita merasa malu terhadap Rabb kita 'Azza wa Jalla, karena jiwa-jiwa kita membisikkan sesuatu dari perkara yang tidak diridhai-Nya?"


📚  Tafsir Al-Qur'anul Kariim, hal. 89.


Dalam sebuah hadits yang masyhur,

إنّ للملك ‌لَمَّةً بقلب ابن آدم، وللشّيطان ‌لَمَّةً. فلمَّةُ الملك: إيعادٌ بالخير وتصديقٌ بالوعد. ولمّةُ الشّيطان إيعادٌ بالشّرِّ وتكذيبٌ بالوعد". ثمَّ قرأ قوله: 

"Malaikat memiliki bagian bisikan di hati anak Adam.  Syaithan pun demikian.  Bisikan Malaikat berisi janji-janji baik, membenarkan janji (Allah).  Adapun bisikan syaithan adalah janji-janji jelek dan mendustakan janji (Allah). 

Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat,

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا

"Dan syaitan menjanjikan padamu kefakiran, serta memerintahkanmu pada kekejian.  Sedangkan Allah menjanjikan padamu ampunan dari-Nya, dan keutamaan." 

(QS. Al-Baqarah: 268) 

(HR. At-Tirmidzi no. 2988, Ibnu Hibban no. 997)


📚  Madarijus Salikin, hlm. 73



oOo

Disadur dari;

http://telegram.me/ForumSalafyPurbalingga


Rabu, 12 Juli 2023

BAHAYA MENYEMBUNYIKAN ILMU DAN TIDAK MENYAMPAIKANNYA

 


بسم الله الرحمن الرحيم 

🎙 Asy-Syaikh Al-'Allamah Zaid bin Muhammad bin Hadi Al-Madkhali rahimahullah mengatakan,

كاتم العلم والبخيل به:

ظالم لنفسه،
وغاش للمسلمين،
ومرتكب لكبيرة من كبائر الذنوب.

فالحذر الحذر من اﻹهمال لهذا العلم الجليل الذي فاق كل عمل، لما فيه النفع المتعدي والتبصير للناس بما يجب عليم لربهم والناس أجمعين.

"Seorang yang menyembunyikan ilmu dan pelit (tidak mau) menyebarkannya, maka dia adalah orang yang :

- Menzhalimi dirinya sendiri,
- Menipu kaum muslimin (orang lain), dan
- Merupakan pelaku dosa-dosa besar.

Maka waspadalah dari menyia-nyiakan ilmu yang mulia ini, yang lebih utama dibandingkan seluruh amalan.

Karena pada ilmu itu terdapat berbagai manfaat, dan dapat memberikan pencerahan kepada umat manusia tentang kewajiban mereka kepada Allah, dan kepada seluruh manusia."



📚 Nashihatun Ghaliyah wa Kunuzin Tsamin (Jilid 10 halaman 11)


oOo

Disalin dengan editan dari;
https://daurahimamalmuzani.com
t.me/daurahimamalmuzani


Senin, 10 Juli 2023

KONTRADIKTIF

 


بسم الله الرحمن الرحيم

Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah;

"Sesungguhnya menganggap kecil maksiat adalah sebuah dosa, sebagaimana menganggap banyak melakukan ketaatan itu juga sebuah dosa.

Maka orang yang arif adalah, orang yang menganggap kecil amal kebaikannya di matanya, dan menganggap besar dosa-dosanya di sisi Allah.

Setiap kali amal kebaikan dianggap kecil di matamu, maka akan menjadi besar nilainya di sisi Allah.

Semakin (engkau) merasakan kebaikan besar di hatimu, akan menjadi kecil bahkan tidak bernilai di sisi Allah.

Demikian pula sebaliknya dalam hal kejelekanmu."


📑  Madaarij As-Salikin, 276


oOo


Disalin dengan editan dari 

http://telegram.me/ahlussunnahposo



TEMPAT TINGGAL YANG PALING BAIK

 


بسم الله الرحمن الرحيم

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah;

"Tempat tinggal yang paling baik bagi masing-masing orang adalah, tempat dimana dia bisa menjadi orang yang paling baik dan paling bertaqwa."*

(Jami' Al-Masa'il, 5/345)


*  Jadi, bukan merupakan tempat yang paling mewah dan paling lengkap fasilitas keduniawiannya, karena hal tersebut sering membuat manusia terlena dan lalai dalam menunaikan hak-hak Allah Subhanahu wa Ta'ala terhadap dirinya, (pen blog).

oOo

Sabtu, 08 Juli 2023

UJIAN KESEMPURNAAN IMAN

 


بِسْــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيــــــــْمِ

Kadang kala jiwa itu merasa rapuh dan sendirian saat berhadapan dengan ujian.  Boleh jadi, itu lantaran kurang baiknya kondisi iman.  Sebab jika iman kuat, pada kondisi apapun, pemiliknya tidak akan merasa kesepian. 

Asy-Syaikh Abdurrahman As-Si'di rahimahullah berkata, 

المؤمن الكامل الذي يعرف ربه في السراء والضراء والعسر واليسر. 

“Seorang Mukmin yang imannya sempurna akan selalu mengingat Allah (dalam setiap keadaan), disaat susah dan senang, kala sempit maupun lapang.” 

(Majmu' Al-Mu'allafat, 3/534)

Semoga Allah membantu kita menjaga ketakwaan, agar bisa mencapai derajat yang mulia ini. 


oOo


Disalin dengan editan dari;

📡 https://t.me/nasehatetam 

🖥 www.nasehatetam.net

Rabu, 05 Juli 2023

DILEMA ORANG BERILMU YANG MEMILIH DUNIA

 


بسم الله الرحمن الرحيم 

Orang-orang yang diberikan ilmu pengetahuan Agama oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, kemudian ia lebih memilih kehidupan dunia daripada bimbingan Agamanya akan berhadapan dengan berbagai dilema, yang akan menjadi hujjah menjatuhkan dirinya kelak di Pengadilan Akhirat.

(Baca juga artikel, PERUMPAMAAN DENGAN ANJING)


Berkata Asy-Syaikh Muhammad Al-Imam: 

“Bila engkau mengarahkan pandanganmu ke tengah-tengah kehidupan kaum muslimin, baik yang dahulu maupun sekarang, niscaya akan engkau dapati, bahwa mayoritas orang yang menyimpang dari Ash-Shirathal Mustaqim (Jalan yang lurus) adalah karena tamak terhadap harta dan tahta (kekuasaan).  Maka barangsiapa yang membuka pintu ini bagi dirinya niscaya dia akan sering berganti-ganti (prinsip), berubah-ubah warna dan menganggap enteng urusan agamanya.” 

(Bidayatul Inhiraf, hal. 141)


Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata:

“Setiap orang yang lebih memilih dan mencintai dunia dari kalangan orang yang berilmu, pasti dia akan berkata tentang Allah (Dzat, Nama, Sifat, Perbuatan dan Syariat-Nya) dengan ucapan yang tidak benar dalam fatwa-fatwa, hukum, berita, dan konsekuensi-konsekuensinyaKarena kebanyakan hukum-hukum Allah banyak menyelisihi keinginan-keinginan manusia.  Terlebih bagi orang yang berambisi meraih kekuasaan dan jabatan, serta orang yang diperbudak oleh hawa nafsunya.  Ambisi-ambisi mereka tidak akan terpenuhi kecuali dengan menyelisihi al-haq (kebenaran) dan banyak menolaknya.  Apabila seorang yang berilmu atau hakim lebih mencintai kekuasaan, jabatan, atau hawa nafsu, maka ambisi tersebut tidak akan terpenuhi kecuali dengan menyelisihi kebenaran dan bertentangan dengannya.

Sesungguhnya mengikuti hawa nafsu akan membutakan mata hati, sehingga dia tidak lagi bisa membedakan antara Sunnah dengan Bid’ah.  Atau, akan menyebabkan pandangannya terbalik, sehingga dia melihat yang Bid’ah sebagai Sunnah dan yang Sunnah sebagai Bid’ah. Inilah penyakit orang-orang yang berilmu bila mereka lebih memilih dunia dan hawa nafsunya. 

(Al-Iqtidha, 1/114)


Berkata Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali:

“Pokok dari ilmu adalah ilmu tentang Allah, yang mengharuskan untuk takut kepada-Nya, mencintai-Nya, merasa dekat dengan-Nya, tenang dengan-Nya, dan rindu pada-Nya.  Setelah itu adalah ilmu tentang hukum-hukum Allah, hal-hal yang dicintai dan diridhai-Nya bagi seorang hamba, baik berupa ucapan, amalan, keadaan maupun keyakinan.  Barangsiapa mampu mewujudkan kedua macam ilmu ini, dia adalah orang berilmu, yang ilmunya bermanfaat. Dia mendapatkan ilmu yang nafi’, hati yang khusyu’, nafsu yang qana’ah, dan doa yang dikabulkan.

Namun barangsiapa yang tidak mendapatkan ilmu yang bermanfaat, dia pasti akan tersungkur - jatuh pada 4 (empat) perkara yang Rasulullah senantiasa berlindung darinya (Ilmu yang tidak bermanfaat, Hati yang tidak pernah khusyuk, Hawa nafsu yang tidak pernah puas, dan Do'a yang tidak didengar)Ilmunya justru menjadi hujjah dan musibah yang akan menjatuhkan dirinya.  Sehingga dia tidak akan mendapatkan manfaat dari ilmunya, karena hatinya tidak takut kepada Allah.  Hawa nafsunya tidak pernah puas terhadap dunia, bahkan semakin rakus dan serakah dengan dunia.  Doanya pun tidak dikabulkan karena dia tidak melaksanakan perintah-perintah-Nya dan tidak menjauhi hal-hal yang dimurkai dan dibenci-Nya. 

(Bayan Fadhli ‘Ilmi As-Salaf, hal. 79)

Nas’alullaha Al-‘Afiyah (Kita memohon keselamatan kepada Allah).


oOo

(pen blog, dari berbagai sumber)

 

JADILAH MANUSIA YANG CERDAS

 بِسْــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيــــــــْمِ

🔊  Berkata Zaid bin Muhammad Al-Madkhali rahimahullah,

"والعاقل الذكي هو الذي يحس بحاجته إلى العلم."

"Orang yang berakal lagi cerdas adalah orang yang merasa membutuhkan Ilmu Agama."*


📚  Ahad Ash-Shomad Syarh Al-Adab Al-Mufrad, 3/113


*  Karena ia mengetahui bahwa hanya Ilmu Agama-lah yang bisa menyelamatkannya di kehidupan sesungguhnya kelak.  Sementara, untuk kehidupan dunia yang rendah ini dia tidak terlalu berambisi, karena ia mengetahui bahwa dunia dengan seluruh isinya ini hanya beberapa tetes air yang menempel di jari-jari bila kita celupkan ke laut, sementara sisanya nanti akan dicurahkan di kehidupan Akhirat, (pen blog).


oOo

Disalin dengan editan dari;

https://t.me/KajianIslamTemanggung

Selasa, 04 Juli 2023

AKIBAT BURUK GHIBAH

 


بِسْــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيــــــــْمِ

▫️  Berkata Al-Imam Ibnul Jauziy rahimahullahu:

فكم أفسدت الغيبة من أعمال الصالحين،وكم أحبطت من أجور العاملين،وكم جلبت من سخط رب العالمين.

📚التذكرة في الوعظ (1/124)


👣  "Betapa banyak dosa ghibah (gunjing) telah merusak amalan orang-orang shalih.

🔥  Betapa banyak dosa ghibah (gunjing) menghapus pahala orang-orang yang telah beramal.

💥  Betapa banyak dosa ghibah (gunjing) telah mendatangkan kemurkaan Allah Rabbul 'alamin."*


📚  At-Tadzkirah fil Wa'dz, (1/124).


*  Secara bahasa Ghibah (gunjing) berasal dari kata;  Ghaabaa, yaghiibu, ghaiban (tidak hadir).

Secara istilah syari'at Ghibah adalah membicarakan kenyataan buruk (aib) orang lain yang tidak disukainya, meskipun benar.

Perbuatan ini dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, karena termasuk perbuatan Zhalim (haram).  Digambarkan sebagai orang yang memakan bangkai saudaranya (Al-Hujurat; 12).

Terlebih lagi menggunjing Pemimpin kaum muslimin (Pemerintah), dan menyebarkan aibnya di tengah-tengah masyarakat.  Memprovokasi massa (Dosa besar).

(Baca artikel, BAGAIMANA BERETIKA TERHADAP PENGUASA).

Hal-hal yang tidak termasuk Ghibah;

1.  Membicarakan kesalahan Agama orang yang sesat, agar umat tidak mengikuti kesalahannya.

2.  Orang yang meminta keadilan karena dizhalimi oleh orang lain.

3.  Mengingatkan umat agar terhindar dari perbuatan jahat orang yang melakukan maksiat secara terang-terangan.  Tiada kehormatan bagi orang yang melakukan perbuatan maksiat secara terang-terangan.

4.  Mengungkap fakta di Persidangan / Pengadilan.

5.  Meminta fatwa 'ulama tentang suatu permasalahan.

Dan lain-lain.

 (pen blog).


oOo

Disalin dengan editan dari;

http://telegram.me/ForumSalafyPurbalingga

Senin, 03 Juli 2023

TANDA KEBAHAGIAAN DAN KEBINASAAN

 

بِسْــــــــمِ اللَّهِ   الرَّحِيــــــــْمِ

💬  Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah (semoga Allah merahmatinya) berkata,

“Kecintaan terhadap Ilmu Agama merupakan tanda kebahagiaan, adapun kebencian terhadap Ilmu Agama merupakan tanda kebinasaan.  Semua ini hanya terjadi pada ilmu yang dibawa oleh para Rasul ('alaihimussalam) dan ilmu yang mereka wariskan kepada umatnya”


📚  Miftahu Daris Sa'adah, 1/386


أحبوا علم الشريعة

فتلك علامة صلاح وصدق📮

يقول ابن القيم رحمه الله :(فمحبةُ العلم من علامات السعادة، وبغضُ العلم من علامات الشقاوة، وهذا كلُّه إنما هو في علم الرُّسل الَّذي جاؤوا به، وورَّثوه للأمَّة).

📚 مفتاح دار السعادة ١ / ٣٨٦


✒️ الشيخ محمد_بن_غالب_العمري حفظه الله



oOo

Disalin dengan editan dari;

https://telegram.me/qoulussalaf

https://linktr.ee/qoulussalaf


Minggu, 02 Juli 2023

TIDAK TERPUTUS KARENA KEMATIAN

 


بِسْــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيــــــــْمِ

Berkata Al-Imam Ibnul Jauzi rahimahullah:

ومن أحبّ أن لا ينقطع عمله بعد موته فلينشر العلم بالتّدوين والتعليم.

"Barangsiapa yang menyukai amalannya tidak terputus setelah kematiannya, maka hendaklah dia menyebarkan ilmu dalam bentuk tulisan dan pengajaran."

[At-Tadzkirah fi Al-Wa'zh, hal. 55]


oOo

Disalin dengan editan dari;

TELEGRAM : http://bit.ly/tg_AM

ARCHIVE : http://bit.ly/arc_AM



Sabtu, 01 Juli 2023

KEBODOHAN TENTANG AGAMA KELAK AKAN DITANYA

 


بِسْــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيــــــــْمِ

💬  Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah menegaskan,

‏من مات وهو يجهل العلم الشرعي، خصوصاً العلم الضروري فإنه يُسال عنه يوم القيامة لم لم تتعلم


“Siapa saja yang mati dalam keadaan tidak mengetahui ilmu syari’at, terkhusus ilmu yang sifatnya darurat (mutlak harus diketahui), maka dia kelak akan diminta pertanggungjawaban pada Hari Kiamat, kenapa kamu tidak belajar?!”*


✍️  Syarh al-Ushul ats-Tsalatsah, 19-20


*  Pada masa sekarang, dimana-mana muncul para da'i penyebar fitnah yang berkedok Agama.  Maka wajib bagi setiap muslim mengenali ciri dan tanda-tanda mereka, serta kembali merujuk pada 'ulama Rabbani, kembali pada pemahaman tiga generasi terbaik Islam (Sahabat, Tabi'in, dan Tabi'ut-Tabi'in) agar selamat dari berbagai fitnah Agama dan fitnah dunia, (pen blog).


oOo


Disalin dengan editan dari;

https://t.me/KajianIslamTemanggung