بِسْــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيــــــــْمِ
Setiap saat melintas berbagai bisikan ke dalam qalbu (hati) manusia yang bersumber dari Jiwanya. Ada bisikan yang berasal dari para Malaikat, ada pula yang berasal dari Jin atau Iblis laknatullah 'alaihi. Iman dan Pengetahuan syari'at (agama)-lah yang akan memilah-milah (menyaring) mana bisikan yang diridhai Allah dan yang dimurkai-Nya.
Selayaknya ini menjadi perhatian serius orang-orang beriman melebihi amal Jawarih (anggota badan), karena bisikan-bisikan ini juga akan dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah 'Azza wa Jalla. Dan, dari sanalah amalan anggota tubuh (Jawarih) manusia berasal, apakah bisikan tersebut akan didustakan (dilawan) atau dibenarkan dalam bentuk perbuatan / kata-kata.
(Baca juga artikel, CELAAN TERHADAP NAFSU, dan KAITAN ANTARA JIWA DENGAN QALBU)
▫️ Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
🔘﴿ وَنَعـْلَمُ مَـا تُوَسـْوِسُ بِهِ نَفـْسُهُ ﴾
📂 "Dan Kami (Allah) mengetahui apa yang dibisikan oleh jiwanya."
(Qaaf: 16)
▫️ Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu:
❍ فـهذا العــلم يــوجب لنا مراقــبة الله سبـحانه وتـعالى، وأن لا نــحدث أنفــسنا بما يغــضبه وبما يــكره ، فعــلينا أن يـكون حديث نــفوسـنا كـله بما يـرضيـه ؛ لأنـه يعـلم ذلـك.
☜ أفـلا يليـق بنا أن نسـتحـيا من ربــنا -عــز وجل- أن توســوس نــفوسـنا بــما لا يــرضاه ؟!
🔎 "Maka ilmu (Allah) ini mewajibkan kepada kita untuk memiliki sifat muraqabah (senantiasa merasa diawasi) oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.
❌ Dan janganlah kita membisiki jiwa-jiwa kita dengan sesuatu yang akan mendatangkan murka Allah dan perkara yang dibenci-Nya.
☑️ Maka wajib pula bagi kita, agar membisiki jiwa kita seluruhnya dengan perkara yang Allah ridhai, karena Allah Maha Mengetahui itu semua.
💤 Apakah tidak sepantasnya bagi kita merasa malu terhadap Rabb kita 'Azza wa Jalla, karena jiwa-jiwa kita membisikkan sesuatu dari perkara yang tidak diridhai-Nya?"
📚 Tafsir Al-Qur'anul Kariim, hal. 89.
Dalam sebuah hadits yang masyhur,
إنّ للملك لَمَّةً بقلب ابن آدم، وللشّيطان لَمَّةً. فلمَّةُ الملك: إيعادٌ بالخير وتصديقٌ بالوعد. ولمّةُ الشّيطان إيعادٌ بالشّرِّ وتكذيبٌ بالوعد". ثمَّ قرأ قوله:
"Malaikat memiliki bagian bisikan di hati anak Adam. Syaithan pun demikian. Bisikan Malaikat berisi janji-janji baik, membenarkan janji (Allah). Adapun bisikan syaithan adalah janji-janji jelek dan mendustakan janji (Allah).
Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ayat,
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا
"Dan syaitan menjanjikan padamu kefakiran, serta memerintahkanmu pada kekejian. Sedangkan Allah menjanjikan padamu ampunan dari-Nya, dan keutamaan."
(QS. Al-Baqarah: 268)
(HR. At-Tirmidzi no. 2988, Ibnu Hibban no. 997)
📚 Madarijus Salikin, hlm. 73
oOo
Disadur dari;
http://telegram.me/ForumSalafyPurbalingga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar