بسم الله الرحمن الرحيم
GEMANG
Meniti bulir waktu buatku gemang
Setiap langkah berbuah bayang-bayang
Seakan di depan Shirath membentang
Ada kalanya kutak berdaya
Menghapus jejak bernoda
Sempoa pun tak cukup menghitungnya
Baru kusadari ternyata sulit menjadi manusia
Pantas langit dan gunung-gunung enggan bicara
Mereka mengerti betapa berat resikonya
Ada sesal di hati yang tak kunjung pergi
Kenapa dulu aku tak berlari
Meninggalkan angan yang menari-nari
Kalau bukan campur Tangan-Mu
Sulit bagiku untuk berlabuh
Meraih labuhan penciptaanku
Kubutuh cahayaMu menuju ke sana
Meskipun langkah terbata-bata
Dari tiada kembali tiada
Di ujung titian kuberdoa
Berkemas sambil memeriksa
Adakah bekal yang terlupa?
oOo
(Kepada; Para peniti Shirath Al-Mustaqim / Orang-orang beriman)
Sabda Nabi dan Rasul Ulul Azmi (Yang paling mulia) ke-4, Isa 'alaihissalam (artinya);
"Menurutku, yang tidak diciptakan itu lebih berbahagia daripada yang telah diciptakan." (Mengingat beratnya pertanggung jawaban mereka nanti di Yaumal Qiyamah. Maka, siapa saja yang merasa menjadi manusia itu mudah, tanpa beban dan rasa takut - patut dipertanyakan (dicurigai) nilai kemanusiaan (fitrahnya), karena dia belum memahami tujuan Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan manusia di muka bumi ini, (pen blog).
(Dari kitab, Tafsir Ibnu Katsir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar