بسم الله الرحمن الرحيم
Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah ditanya;
Pertanyaan :
Jika ada seorang yang dulunya memiliki penghasilan haram, kemudian dia bertaubat kepada Allah dan dia mengetahui kalau penghasilannya haram. Apa yang mesti dia lakukan dengan hartanya yang dia peroleh dari yang haram?
Jawaban :
Jika dia dahulunya tidak mengetahui, maka untuknya apa yang telah berlalu, dan urusannya diserahkan kepada Allah.
Allah Ta'ala berfirman :
وَأَحَلَّ ٱللَّهُ ٱلۡبَيۡعَ وَحَرَّمَ ٱلرِّبَوٰاْۚ فَمَن جَآءَهُۥ مَوۡعِظَةٞ مِّن رَّبِّهِۦ فَٱنتَهَىٰ فَلَهُۥ مَا سَلَفَ وَأَمۡرُهُۥٓ إِلَى ٱللَّهِۖ وَمَنۡ عَادَ فَأُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلنَّارِۖ
“Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni Neraka, mereka kekal di dalamnya.”
[QS. Al-Baqarah: 275]
Maka jika dia tidak tahu, dia boleh memanfaatkan apa yang telah lalu (dari penghasilan tersebut).
Adapun jika dia sudah tahu, dan bermudah-mudahan, maka hendaklah dia sedekahkan harta dari penghasilan yang haram tadi (seluruhnya, pen blog).*
Jika setengah hartanya, atau sepertiganya atau seperempatnya dari penghasilan haram, ia harus menyedekahkan kepada para faqir miskin.
Adapun jika dia dulunya tidak tahu, kemudian mengetahui dan bertaubat maka untuknya apa yang telah lalu.
📑 Majmu Al-Fatawa, 19/29
---
* Hal ini pernah terjadi di masa silam, seseorang pengangon kambing yang tidak mengambil upahnya berupa seekor kambing betina. Kemudian setelah sekian lama waktu berlalu ia kembali ke tempat tersebut untuk menuntut upahnya kepada juragan kambing. Ternyata kambing betina tersebut telah berkembang biak menjadi ratusan ekor kambing di satu lembah. Maka juragan yang jujur itu menyerahkan seluruh kambing-kambing tersebut kepada si pengangon.
Di sana terdapat dalil hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam;
عَلَى الْيَدِ مَا أَخَذَتْ حَتَّى تُؤَدِّيَ
"Tangan yang mengambil barang orang dengan cara yang tidak diridhainya wajib menjaga barang tersebut hingga dikembalikan kepada pemiliknya."
(HR. Ahmad)
Wallahu a'lam bishshawab.
(pen blog).
oOo
Disalin dengan editan dari;
t.me/ahlussunnahposo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar