Selasa, 03 Desember 2024

TUJUH AMALAN TANPA TUJUH FAKTOR PENDUKUNGNYA AKAN SIA-SIA

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Berkata Abi Al-Laits Al-Faqih As-Samarqandi Al-Hanafi;

1⃣ Memiliki rasa takut tapi tidak waspada.

"Aku takut adzab Allah," tapi tidak waspada dan menjaga diri dari dosa-dosa, tentu itu hanya pengakuan yang tidak berfaidah.

2⃣ Berharap tanpa mau berdo'a dan berupaya.

"Aku ingin dapat pahala," tanpa berupaya melakukan amal shalih. Sungguh merupakan harapan yang tidak berguna.

3⃣ Niat semata tanpa ada langkah konkrit.

Hanya bergumam dalam hati, "Ingin melakukan ketaatan dan kebaikan," namun badan enggan mewujudkannya.

4⃣ Berdo'a tanpa wujud kesungguh-sungguhan.

Meminta kepada Allah agar dibimbing kepada kebaikan (jalan yang lurus), tapi tidak sungguh-sungguh (serius).

5⃣ Bertaubat dan meminta ampun tetapi tidak memiliki rasa penyesalan.

Taubatnya pada lisan semata, tidak ada rasa penyesalan di hati, lalu apa gunanya?!

6⃣ Menampakkan kebaikan secara lahiriyah, tetapi di dalam hati tidak dibenahi.

(Padahal dasar penilaian Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah apa yang ada di dalam hati seseorang, pen blog).

7⃣ Beramal sepenuh  jiwa dan raga, tetapi tidak ikhlas.

📚  Tanbihul Ghafilin li Abi Al-laits Al-Faqih As-Samarqandi Al-Hanafi.

---

Betapa sia-sia amalan seperti ini. 

Hanya fokus pada amalannya saja, tanpa memperhatikan sebab-sebab yang dapat menggugurkan (membatalkan) pahala amal tersebut.

💬  Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah,

فليس الشّأنُ في الإتيانِ بالطّاعَةِ، إنّما الشّأنُ في حِفْظها ممّا يُبطِلُها

“Bukanlah perkara yang menjadi perhatian itu melakukan ketaatan, akan tetapi perkara yang menjadi perhatian adalah menjaga ketaatan tersebut dari hal-hal yang bisa menggugurkannya.”

📚  Uddatush Shabirin, hal. 119


Maka, tidaklah berlebihan perkataan salah seorang generasi terbaik Islam, Sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,

"Seandainya aku mengetahui satu sujudku diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, niscaya pada saat itu aku menginginkan kematian."

(Baca artikel, KEIKHLASAN ITU TIDAK BERDASARKAN AKAL-AKAL MANUSIA, dan  SHALAT YANG SIA-SIA)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar