Minggu, 03 Juni 2018

SALAFI DALAM SEJARAH



بسم الله الر حمان الر حيم


Dalam Siyar A’lam An-Nubala’ kita dapat menemukan kenyataan penting bahwa sebutan As-Salafi, juga Salafiyyun, telah digunakan dengan akrab oleh penyusunnya, Muhammad bin Ahmad Adz-Dzahabi.  Hidup pada 673 – 748 H atau sekitar 1301 – 1374 M, Adz-Dzahabi misalnya, menyebut Ya’qub bin Sufyan Al-Fasawi sebagai seorang As-Salafi.
Al-Fasawi sendiri dikenal sebagai seorang Ahlul Hadits yang hidup pada masa pemerintahan khalifah Harun Ar-Rasyid.  Diantara murid-murid Al-Fasawi adalah Imam At-Tirmidzi, Imam An-Nasa’i, Imam Ibnu Khuzaimah, Abu Bakar bin Abi Daud As-Sijistani, dan Abu Awanah Al-Isfirayini.
Dalam Biografi Utsman bin Khurrazad Ath-Thabari, Adz-Dzahabi kembali menyinggung kata As-Salafi atau Salafi.  Mengomentari ucapan Utsman bin Khurrazad Ath-Thabari, Adz-Dzahabi mengemukakan sejumlah syarat yang mesti dimiliki oleh seorang penghapal hadits.
“Seorang penghapal hadits itu,” tulis Adz-Dzahabi,
“Mestilah seorang yang bertakwa, cerdas, pakar dalam Ilmu Nahwu (Gramatika Bahasa Arab) dan Ilmu Bahasa, Jernih hati, Bersemangat selalu, Seorang salafi, Sanggup menulis dengan tangannya sendiri 200 jilid Karya Tulis, Telah menghasilkan 500 Karya Tulis yang menjadi Referensi, dan Tidak putus asa dalam mencari Ilmu dengan keikhlasan serta kerendahan hati sampai maut menjemput.”
Demikian pula ketika membicarakan Imam Ad-Daruquthni, pemilik karya Sunan Ad-Daruquthni dan Al-‘Ilal, Adz-Dzahabi menyebut kata salafi.  “Ad-Daruquthni,” tulisnya “adalah seorang yang tidak akan pernah turut serta mempelajari Ilmu Kalam, tidak pula Ilmu Debat.  Ia tidak pernah mendalami ilmu itu.  Bahkan ia adalah seorang Salafi.”
Di jilid-jilid lain, Adz-Dzahabi kembali menyematkan sebutan salafi ketika membicarakan Biografi Ibnu Shalah, Ahmad bin Isa Al-Maqdisi, Imam Az-Zabidi dan Ibnu Hubairah.
Tentang Ibnu Shalah, Adz-Dzahabi menyebutnya “seorang salafi yang baik akidahnya.”  Tentang Al-Maqdisi, Adz-Dzahabi memujinya dengan “seorang yang dapat dipercaya, kuat hafalannya, pandai, seorang salafi.”  Menariknya, Imam Az-Zabidi dijuluki Adz-dzahabi sebagai seorang salafi meski bermazhab Hanafi (Abu Hanifah).  Adapun Ibnu Hubairah, Adz-Dzahabi menjulukinya sebagai seorang Pakar Bahasa Arab yang salafi.
Yang patut kita catat, ketika memaparkan Biografi Ahmad bin Muhammad Al-Ashbahani atau lebih dikenal dengan Abu Thahir As-Silafi, Adz-Dzahabi memberikan pengertian As-Salafi secara tegas.  Bermula dari sebutan As-Silafi pada nama Abu Thahir, Adz-Dzahabi menyinggung pula sebutan As-Salafi yang memiliki huruf vokal sedikit berbeda dari As-Silafi.  Paparnya, “As-Salafi adalah siapa saja yang mengikut Mazhab Salaf.”
Dari semua itu, kita dapat menyimpulkan bersama, fakta paling kuat dan tidak terbantahkan adalah bahwa Adz-Dzahabi telah mengenal dan bahkan menggunakan sebutan As-Salafi dalam karya besarnya, Al-Anshab.  Karya ini merupakan ensiklopedi paling lengkap sekaligus paling diakui yang memuat berbagai nama nisbah dalam bahasa Arab waktu itu.
Pada entry “As-Salafi,”  As-Sam’ani mengatakan, “As-Salafi dengan difathah huruf sin dan lam serta diakhiri dengan huruf fa adalah nama nisbah untuk Salaf dan penyandaran terhadap mazhab mereka.”  Keterangan As-Sam’ani ini makin memperkuat kesimpulan sebelumnya; pada abad ke-6 Hijriyah saja sebutan As-Salafi telah dikenal secara umum di tengah para penutur Bahasa Arab untuk menyebut siapa saja yang mengikuti para Salaf dan menjalani cara beragama mereka.
Agar tidak menyesatkan, kesimpulan seperti itu tidak mengharuskan kita untuk beranggapan, bahwa kaum Muslimin banyak yang mengikuti cara beragama para Salaf.  Sebaliknya, kecuali pada masa para Sahabat Rasulullah, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in, sepanjang sejarah mereka yang mengikuti cara beragama para Salaf justru sedikit.  Karena itu, dapat dimaklumi pula, jika kelompok Salafi yang ada sekarang ini terbilang minoritas ditengah komunitas muslimin sedunia.
Sebagai penutup bagian ini, berikut ini Daftar beberapa nama Imam dan ‘Ulama kaum Muslimin yang hidup setelah masa Tabi’ut Tabi’in sampai Abad ke-20 Masehi kemarin.  Para pemilik nama-nama ini, berikut karya (terkenal mereka) masing-masing, sangat sering dijadikan Referensi dalam tulisan-tulisan, khutbah-khutbah dan ceramah-ceramah kelompok Salafi sekarang.
Nama Imam / ‘Ulama
Masa Hidup

Karya Terkenal
Ahmad bin Hambal 

164 – 241 H                                        
Al-Musnad
Ushul As-Sunnah
Muhammad bin Ismail
Al-Bukhari                      
194 – 256 H                                        
Shahih Al-Bukhari
Al-Adab Mufrad

Muslim bin Al-Hajjaj
Al-Naisaburi

204 – 261 H 
Shahih Muslim



Abdullah bin Abdirrahman
Ad-Darimi

181 -255 H 

Sunan Ad-Darimi
Abu Zur’ah Ar-Razi
200 -264 H 
Al-Jarh wat Ta’dil Ibn Abu Hatim
Abu Hatim Ar-Razi         
195 – 277 H 
Al-Jarh wat Ta’dil Ibn Abi Hatim

Baqi bin Makhlad
200 – 276 H
Al-Musnad
Abu Daud Sulaiman                       
bin Al-Asy’ats As-Sijistani

202 – 275 H 
Sunan Abi Daud
Muhammad bin Isa
At-Tirmidzi
209 – 279 H 
Jami’ At-Tirmidzi
Syamail Muhammadiyah
Muhammad bin Yazid  
Ibnu Majah

209 – 273 H 
Sunan Ibnu Majah
Ahmad bin Muhammad
At-Tahawi
239 – 321 H 
Al-Aqidah Ath-Thahawiyah
Syarh Ma’ani Al-Atsar

Abu Muhammad Hasan bin Ali 
Al-Barbahari

Wafat 328 H 
Syarh As-Sunnah
Muhammad bin ‘Amr
Al-Uqaili

Wafat 322 H 
Adh-Dhu’afa
Ahmad bin ‘Amr Ibnu Abi ‘Ashim


266 – 286 H 
As-Sunnah

Abu Bakar Ahmad bin ‘Amr
Al-Bazzar
210 – 292 H
Musnad Al-Bazzar
Ahmad bin Syua’ib An-Nasa’i    
215 – 303 H 
Sunan An-Nasa’i
‘Isyrah An-Nisa’              

Abu Ya’la Ahmad bin Ali
Al-Mushili

210 – 307 H 
Musnad Abi Ya’la
Muhammad bin Yahya 
Ibnu Mandah

220 -301 H 
Kitab At-Tauhid
Kitab Al-Iman
Abdullah bin Ali Ibnul Jarud
 An-Naisaburi

230 – 307 H
Al-Muntaqa li Ibn Al-Jarud
Muhammad bin Jarir
Ath-Thabari
224 – 310 H 
Tafsir At-Thabari
Tarikh Ar-Rusul wal Muluk
Abu Bakar Ahmad
bin Muhammad Al-Khallal
234 – 321 H 
As-Sunnah li Al-Khalal
Muhammad bin Ishaq
Ibnu Khuzaimah
223 – 311 H 
Kitab At-Tauhid
Shahih Ibnu Khuzaimah
Abu ‘Awanah Ya’qub bin Ishaq 
Al-Isfiraniy

230 – 316 H
Shahih Abi ‘Awanah
Al-Hasan bin AbdurRahman
Ar-Ramahurmudzi
Wafat 360 H 
Al-Muhaddits Al-Fashil
Abu Hatim Muhammad               
Ibnu Hibban Al-Busti

270an – 354 H
Shahih Ibnu Hibban
Ats-Tsiqat
Al-Majruhin
Abul Qasim Sulaiman
bin Ahmad Ath-Thabarani
260 – 360 H 
Mu’jam Al-Kabir
Mu’jam Al-Awsath
Mu’jam Ash-Shaghir
Abu Bakar Muhammad
bin Husain Al-Ajurri

Wafat 360 H
Asy-Syari’ah
Abu Ahmad Abdullah
Ibnu ‘Adi

277 – 365 H 
Al-Kamil

Ahmad bin Muhammad
Ibnu Sunni
280 – 364 H        
‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah

Abdullah bin Muhammad
Abu Syaikh
280 – 364 H 
Akhlaq An-Nabi wa Adabuhu

Abu Bakar Ahmad bin Ibrahim  
Al-Isma’ili

277 – 371 H 
I’tiqad Aimmah Al-Hadits
Abul Hasan Ali bin Umar
Ad-Daruquthni

300 – 385 H 
Sunan Ad-Daruquthni
 Al-‘Ilal
Ubaidullah bin Muhammad
Ibnu Baththah Al-Ukbari

304 – 387 H 
Al-Ibanah Al-Kubra
Muhammad bin Abdillah
Al-Hakim

321 – 403 H 
Al-Mustadrak
Abul Qasim Hibatullah 
Bin Hasan Al-Lalika’i

Wafat 418 H 
Syarh Ushul ‘Itiqad Ahl
As-Sunnah wal Jama’ah
Abu Utsman bin Isma’il bin Abd.
Ar-Rahman Ash-Shabuni
373 – 449 H 
Aqidah Salaf Ashhabul Hadits

Ali bin Muhammad
Al-Mawardi       

364 – 450 H 
Ahkam Ash-Shulthaniyah
Adabud Dunya wad Din
Abu Ya’la Muhammad
Bin Husain Al-Farra’

380 – 458 H
Al-‘Uddah fi Ushul Al-Fiqh
Ahkamul Qur’an
Abu Umar Yusuf bin Abdillah
Ibnu Abdil Bar                                  

368 – 463 H 
At-Tamhid
Al-Isti’ab
Al-Kafi
Abu Bakar Ahmad bin Husain
Al-Baihaqi
384 – 458 H 
Sunan Al-Kubra
Al-Asma’ wa Ash-Shifat
Abu Muhammad Ali
Bin Ahmad Ibnu Hazm

384 – 456 H 
Al-Muhalla
Al-Ihkam fi Ushul Al-Ahkam

Abu Bakar Ahmad bin Ali
Al-Khatib Al-Baghdadi
392 – 463 H
Tarikh Baghdad
Jami’ li Akhlaq Ar-Rawi
Al-Kifayah fi Ilmi Ar-Riwayah
Al-Husain bin Mas’ud
Al-Baghawi

                                           
442 – 516 H 
Syarhus Sunnah
Tafsir Al-Baghawi
Abul Wafa’ Ali Ibnu A’Aqil
Al-Hanbali         
431 – 513 H 
Umdatul Adillah
Abu Bakar Muhammad Qur’an
Bin Abdillah Ibnul Arabi
(bukan Ibnu Arabi, Sufi Andalusia)

468 – 543 H  
Ahkamul Qur’an
Qadhi ‘Iyadh bin Musa
Al-Busti

476 – 504 H 
Al-Ikmal fi Syarh Shahih Muslim

Abdul Qadir bin Abdillah
Al-Jailani Al-Hanbali
471 – 561 H 
Al-Ghuniyah

Ali bin Hasan Ibnu ‘Asakir
499 – 571 H 
Tarikh Ad-Dimasyqi
Abul Faraj Abdurrahman
Bin Ali Ibnul Jauzi At-Taimi

510 – 597 H 
Talbis Iblis
Abdul Ghani bin Abdil Wahid
Al-Maqdisi

541 – 600 H 
Umdatul Ahkam
Al-Kamal

Al-Mubarak bin Muhammad
Ibnul Atsir
544 – 606 H 
An-Nihayah fi Gharibil Hadits

Abdullah bin Muhammad
Ibnu Qudamah Al-Maqdisi
541 – 620 H 
Al-Mughni
Kitab At-Tawwabin
Muhammad bin Abdul Wahid
Al-Maqdisi Adh-Dhiya’
569 – 643 H 
Al-Hadits Al-Mukhtarah
(Al-Mukhtar)
Abu Amr Utsman bin Abdil
Rahman Ibnu Shalah
577 – 643 H 
Ulumul Hadits

Yahya bin Syaraf An-Nawawi

631 – 672 H 
Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim
Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab
Ahmad bin Abdil Halim               
Ibnu Taimiyah Syaikhul Islam

661 – 726 H 
Minhajus Sunnah
Iqtidha’ Shiratil Mustaqim

Muhammad bin Abi Bakar
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
691 – 751 H
Zadul Ma’ad
Ash-Shawaiqul Mursalah
Isma’il bin Umar Ibnu Katsir
700 – 774 H        
Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim
Al-Bidayah wan Nihayah
Abdurrahman bin Ahmad
Ibnu Rajab
736 – 795 H 
Dzail Thabaqat Al-Hanabilah
Jami’ Ulum wal Hikam
Umar bin Ali Ibnul Mulaqqin

723 – 804 H
Al-‘Ilam bi Fawaid
Umdatul Ahkam
Ahmad bin Ali Ibnu Hajar
Al-Asqalani

773 – 852 H 
Fathul Bari bi Syarh Shahih Al-Bukhari
Bulughul Maram
Muhammad bin Abdirrahman
As-Sakhawi
831 – 902 H 
Syarh Alfiyah Al-Iraqi
Adh-Dhaw-ul Lami’
Abdurrahman bin Abu Bakar
As-Suyuthi
849 – 911 H 
Al-Jami’ Ash-Shaghir
Tadrib Ar-Rawi
Abul Barakat Muhammad
bin Muhammad Al-Ghazi
904 – 984 H 
Adabul ‘Isyrah
Al-Mirah fil Mizah
Ahmad bin Muhammad Ibnu
Hajar Al-Haitsami Al-Makki
909 -984 H 
Shawaiq Tuhfatul Muhtaj fi Syarh ul Muhriqah
Al-Minhaj
Muhammad Abdur Rauf
Al-Munawi
952 – 1031 H
Faidul Qadir Syarh Al-Jami’
As-Shaghir
Muhammad bin Abdil Baqi
Az-Zarqani
1055 – 1122 H
Syarh Al-Mawahib Ad-Diniyah
Muhammad bin Ismail 
Ash-Shan’ani
1099 – 1182 H 
Subulus Salam Syarh
Bulughul Maram
Muhammad bin Abdil
Wahhab At-Tamimi

1115 – 1206 H 
Kitabut Tauhid
Tsalatsatul Ushul

Muhammad bin Ali Asy-Syaukani

1173 – 1250 H 
Fathul Qadir
Nailul Awthar
Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh
1193 – 1285 H
Fathul Majid
Shiddiq Hasan Khan

1248 – 1307 H 
Ar-Rawdhah An-Nadhiyyah
fi Syarh Ad-Durar Asy-Syaukani
Abdul Hayyi Al-Luknawi
1264 – 1304 H 
An_Nafi’ul Kabir li Iman Yuthali’u
Al-Jami’ Ash-Shaghir

Abdurrahman bin Nashir
As-Sa’di
1307 – 1376 H
Taysirul Karimir Rahman
fi Tafsir Kalam Al-Mannan
Muhammad Amin Al-Mukhtar
Asy-Syinqithi
1325 – 1393 H
Adhwaul Bayan fi Idahil Qur’an
bil Qur’an
Abdul Aziz bin Abdillah Ibn Baz

1330 – 1420 H
Ad-Durus Al-Muhimmah
li ‘Ammatil ‘Ummah
Muhammad Nashiruddin
Al-Albani
1333 – 1420 H
Silsilatul Ahadits Ash-Shahihah
Shifat Shalah An-Nabi
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

1347 – 1421 H
Syarhul Mumti’ ‘ala Zadul Mustaqni’

Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i
Al-Yamani
1352 – 1422 H 
Al-Jami’ Ash-Shahih mimma
Laisa fi Ash-Shahihain

oOo

(Disalin dari kitab “Sejarah Salafi di Indonesia”, Abu Mujahid, Toobagus Publishing, 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar