بسم الله الرحمان الرحيم
Dari Sahabat yang mulia, Abu Musa Al-Asy'ary radhiyallahu'anhu - dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang bersabda;
من أحب دنياه أضر بآخرته ومن أحب آخرته أضر بدنياه، فآثروا ما يبقى على ما يفنى
"Barangsiapa yang (lebih) mencintai dunianya, maka akan bermudharat (merugikan) Akhiratnya. Dan barangsiapa (lebih) mencintai Akhiratnya - akan bermudarat (merugikan) dunianya. Oleh karena itu, utamakanlah yang kekal (Akhirat) daripada yang akan musnah (dunia)."*
📚 HR. Ahmad (4/412), dinilai Shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah, no. 3287
* Jadi, tak perlu iri hati, atau menempuh cara-cara yang tidak diridhai Allah 'Azza wa Jalla hanya untuk meraih dunia yang tidak lebih berharga daripada selembar sayap nyamuk. Karena masing-masing pilihan punya kompensasi dan konsekwensi (resiko) yang tak bisa dihindari. Barangsiapa yang ingin bermewah-mewah di dunia - bersiap-siaplah untuk bermiskin-miskin di Akhirat, meskipun hal itu diperoleh dengan cara yang halal. Apalagi dengan cara yang haram!?
Dan, barangsiapa yang menahan keinginan hawa nafsunya di dunia, bersiaplah untuk berlapang-lapang dan bermewah-mewah di Akhirat, tentunya dengan syarat beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.Surat Sel-Ahqaf Ayat 20
"Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke Neraka (kepada mereka dikatakan): "Kamu telah menghabiskan rezekimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan adzab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah (berbuat) fasik".
(QS. Al-Ahqaaf; 20)
Jadi, silahkan pertimbangkan kompensasi dan konsekuensi masing-masing, dan tentukan pilihan anda.
(Baca artikel, KENAPA MEREKA ZUHUD?)
(pen blog).
oOo
Disalin dengan editan dari;
http://telegram.me/ForumSalafy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar