بسم الله الر حمان الر حيم
Makna firman
Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“Perumpamaan
orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya,
adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya
perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu.
Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zhalim.”
(QS. Al-Jumu’ah;
5)
Orang yang
dipikulkan kepadanya Kitab-Nya, agar dia beriman kepadanya, memperhatikan,
mengamalkan, dan mengajak kepadanya, tetapi kemudian dia
mungkir, dan tidak mengembannya kecuali hanya secara serampangan, membacanya
tanpa memperhatikan, tidak memahami, tidak mengikutinya, tidak berhukum
kepadanya dan tidak mengamalkannya, diserupakan dengan keledai yang di atas
punggungnya ada tumpukan kitab-kitab tebal, yang tidak mengetahui apa isinya. Yang dia dapatkan hanya beban di atas
punggungnya. Orang yang menghadapi Kitab
Allah seperti itu ibarat keledai yang harus membawa kitab-kitab yang tebal di
atas punggungnya.
Meskipun perumpamaan ini diberikan kepada orang-orang Yahudi, tetapi makna (peringatan) ini juga berlaku bagi orang-orang yang dibebani
Al-Qur`an, lalu
dia tidak mengamalkan, tidak memenuhi hak-haknya dan tidak memeliharanya
sebagaimana mestinya.[1]
oOo
(Disalin
dari kitab, “Tafsir Ibnu Qayyim, Tafsir Ayat-Ayat Pilihan”, Syaikh
Muhammad Uwais An-Nadwy)
[1] ‘Ilaam Al-Muwaqqi’iin, 1/197.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar