Selasa, 07 Mei 2019

PERUMPAMAAN DENGAN KELEDAI



بسم الله الر حمان الر حيم

Makna firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya, adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal.  Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu.  Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zhalim.”  
(QS. Al-Jumu’ah;  5)
Orang yang dipikulkan kepadanya Kitab-Nya, agar dia beriman kepadanya, memperhatikan, mengamalkan, dan mengajak kepadanya, tetapi kemudian dia mungkir, dan tidak mengembannya kecuali hanya secara serampangan, membacanya tanpa memperhatikan, tidak memahami, tidak mengikutinya, tidak berhukum kepadanya dan tidak mengamalkannya, diserupakan dengan keledai yang di atas punggungnya ada tumpukan kitab-kitab tebal, yang tidak mengetahui apa isinya.  Yang dia dapatkan hanya beban di atas punggungnya.  Orang yang menghadapi Kitab Allah seperti itu ibarat keledai yang harus membawa kitab-kitab yang tebal di atas punggungnya.
Meskipun perumpamaan ini diberikan kepada orang-orang Yahudi, tetapi makna (peringatan) ini juga berlaku bagi orang-orang yang dibebani Al-Qur`an, lalu dia tidak mengamalkan, tidak memenuhi hak-haknya dan tidak memeliharanya sebagaimana mestinya.[1]

oOo

(Disalin dari kitab, “Tafsir Ibnu Qayyim, Tafsir Ayat-Ayat Pilihan”, Syaikh Muhammad Uwais An-Nadwy)
[1]  ‘Ilaam Al-Muwaqqi’iin, 1/197.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar