بسم الله الرحمان الرحيم
Allah Subhanahu wa Ta'âla befirman,
{وَالذِيْنَ جَاهَدُوْا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا...}
"Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh / berjuang) di (jalan) Kami, benar-benar akan Kami berikan petunjuk / hidayah bagi mereka menuju jalan-jalan Kami..."
[QS. Al-Ankabut: 69]
▪️ Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah menjelaskan,
"علق الله الهداية بالجهاد، فأكمل الناس هداية أعظمهم جهادا".
"Allah mengikat hidayah dengan sebuah perjuangan, oleh karenanya orang yang paling sempurna hidayahnya adalah yang paling besar (berat) perjuangannya."
[Al-Fawâid, hal. 59]
(Baca juga artikel tentang perjuangan, SALMAN AL-FARISI mencari kebenaran)
▪️ Salah seorang Imam dari generasi atbâ' tâbi'in, Al-Fudhail bin 'Iyâdh rahimahullah, menafsirkan ayat di atas. Beliau berkata,
"{وَالذِيْنَ جَاهَدُوْا فِينَا} أي: في طلب العلم، لنهدينهم سبل العلم والعمل به".
"Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh / berjuang) di jalan Kami"
Yakni: berjihad (bersungguh-sungguh / berjuang) dalam menuntut ilmu, akan Kami (Allah) tunjukkan kepada mereka jalan-jalan ilmu, dan jalan untuk mengamalkannya".
[Fathul Bayân fii Maqâshidil Qurân]
▪️ Dalam tafsirnya, Al-'Allamah As-Sa'di menuturkan,
"دل هذا، على أن أحرى الناس بموافقة الصواب أهل الجهاد، وعلى أن من أحسن فيما أمر به أعانه اللّه ويسر له أسباب الهداية، وعلى أن من جد واجتهد في طلب العلم الشرعي، فإنه يحصل له من الهداية والمعونة على تحصيل مطلوبه أمور إلهية، خارجة عن مدرك اجتهاده، وتيسر له أمر العلم، فإن طلب العلم الشرعي من الجهاد في سبيل اللّه؛ بل هو أحد نَوْعَي الجهاد، الذي لا يقوم به إلا خواص الخلق، وهو الجهاد بالقول واللسان، للكفار والمنافقين،
والجهاد على تعليم أمور الدين، وعلى رد نزاع المخالفين للحق، ولو كانوا من المسلمين".
"Ini semua menunjukkan, bahwa orang yang paling pantas mendekat pada kebenaran adalah orang yang selalu bersungguh-sungguh (berjuang).
Dan orang yang baik (benar) dalam melaksanakan apa yang Allah perintahkan, niscaya Allah akan membantunya, dan memudahkan baginya sebab-sebab hidayah.
Begitu pula orang yang bersungguh-sungguh dan antusias dalam menuntut ilmu syar'i, niscaya hidayah dan pertolongan (Allah) untuk meraih keinginannya akan dia peroleh melalui hal-hal yang bersifat Ilahi (murni kekuasaan Allah), melebihi kadar perjuangannya, dan pasti mudah baginya urusan ilmu;
Karena menuntut ilmu syar'i itu merupakan jihad fii sabilillah, bahkan salah satu dari dua jenis jihad, dimana (seseorang) tidak akan mampu melakukannya selain makhluk-makhluk pilihan (Allah), yaitu (jenis) jihad dengan ucapan / lisan, dan tulisan membantah orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Dan berjihad dengan cara mengajarkan perkara-perkara Agama, dan dengan bentuk membantah penyimpangan para penentang kebenaran, meskipun mereka dari kalangan orang-orang Islam."
[Taisîr Al-Karîm Ar-Rahmân]
(Baca juga artikel, EMPAT TAHAPAN (TINGKATAN) HIDAYAH)
---
Ciri orang yang sungguh-sungguh berjuang untuk mendekat pada kebenaran, di antaranya;
* Lebih mengutamakan urusan / kepentingan Akhiratnya daripada kepentingan duniawi.
* Berwala' (loyalitas) dan berwara' (berlepas diri) semata-mata hanya karena Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya.
* Berani bersikap dan berkata jujur terhadap orang lain, maupun terhadap diri sendiri.
* Sabar dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan hidup. Sehingga, orang yang terbiasa dengan kemewahan, santai dan bersenang-senang akan kesulitan menempuh jalan ini.
Sebagaimana sabda Nabi 'Isa 'alaihissalam (artinya);
"Cinta terhadap dunia dan cinta terhadap Akhirat tidak akan dapat menyatu dalam hati seorang mukmin, sebagaimana air dan api yang tidak bisa bersatu dalam satu bejana." (Tafsir Ibnu Katsir)
* Dan lain-lain.
(pen blog).
Disalin dengan editan dari;
TELEGRAM : http://bit.ly/tg_AM