Sabtu, 29 Oktober 2022

ALLAH MENGIKAT HIDAYAH DENGAN PERJUANGAN DAN KESUNGGUHAN

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Allah Subhanahu wa Ta'âla befirman,

{وَالذِيْنَ جَاهَدُوْا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا...}

"Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh / berjuang) di (jalan) Kami, benar-benar akan Kami berikan petunjuk / hidayah bagi mereka menuju jalan-jalan Kami..."
[QS. Al-Ankabut: 69]

▪️ Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah menjelaskan,

"علق الله الهداية بالجهاد، فأكمل الناس هداية أعظمهم جهادا".

"Allah mengikat hidayah dengan sebuah perjuangan, oleh karenanya orang yang paling sempurna hidayahnya adalah yang paling besar (berat) perjuangannya."
[Al-Fawâid, hal. 59]

(Baca juga artikel, SALMAN AL-FARISI)

▪️ Salah seorang Imam dari generasi atbâ' tâbi'in, Al-Fudhail bin 'Iyâdh rahimahullah, menafsirkan ayat di atas.  Beliau berkata,

"{وَالذِيْنَ جَاهَدُوْا فِينَا} أي: في طلب العلم، لنهدينهم سبل العلم والعمل به".

"Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh / berjuang) di jalan Kami"
Yakni: berjihad (bersungguh-sungguh / berjuang) dalam menuntut ilmu, akan Kami (Allah) tunjukkan kepada mereka jalan-jalan ilmu, dan jalan untuk mengamalkannya".

[Fathul Bayân fii Maqâshidil Qurân]

▪️ Dalam tafsirnya, Al-'Allamah As-Sa'di menuturkan,

"دل هذا، على أن أحرى الناس بموافقة الصواب أهل الجهاد، وعلى أن من أحسن فيما أمر به أعانه اللّه ويسر له أسباب الهداية، وعلى أن من جد واجتهد في طلب العلم الشرعي، فإنه يحصل له من الهداية والمعونة على تحصيل مطلوبه أمور إلهية، خارجة عن مدرك اجتهاده، وتيسر له أمر العلم، فإن طلب العلم الشرعي من الجهاد في سبيل اللّه؛ بل هو أحد نَوْعَي الجهاد، الذي لا يقوم به إلا خواص الخلق، وهو الجهاد بالقول واللسان، للكفار والمنافقين،

والجهاد على تعليم أمور الدين، وعلى رد نزاع المخالفين للحق، ولو كانوا من المسلمين".

"Ini semua menunjukkan, bahwa orang yang paling pantas mendekat pada kebenaran adalah orang yang selalu bersungguh-sungguh (berjuang).
Dan orang yang baik (benar) dalam melaksanakan apa yang Allah perintahkan, niscaya Allah akan membantunya, dan memudahkan baginya sebab-sebab hidayah.
Begitu pula orang yang bersungguh-sungguh dan antusias dalam menuntut ilmu syar'i, niscaya hidayah dan pertolongan (Allah) untuk meraih keinginannya akan dia peroleh melalui hal-hal yang bersifat Ilahi (murni kekuasaan Allah), melebihi kadar perjuangannya, dan pasti mudah baginya urusan ilmu;
Karena menuntut ilmu syar'i itu merupakan jihad fii sabilillah, bahkan salah satu dari dua jenis jihad, dimana (seseorang) tidak akan mampu melakukannya selain makhluk-makhluk pilihan (Allah), yaitu (jenis) jihad dengan ucapan / lisan, dan tulisan membantah orang-orang kafir dan orang-orang munafik.  Dan berjihad dengan cara mengajarkan perkara-perkara Agama, dan dengan bentuk membantah penyimpangan para penentang kebenaran, meskipun mereka dari kalangan orang-orang Islam."

[Taisîr Al-Karîm Ar-Rahmân]
(Baca juga artikel, EMPAT TAHAPAN (TINGKATAN) HIDAYAH)

---

Ciri orang yang sungguh-sungguh berjuang untuk mendekat pada kebenaran, di antaranya;
*  Lebih mengutamakan urusan / kepentingan Akhiratnya daripada kepentingan duniawi.
*  Berwala' (loyalitas) dan berwara' (berlepas diri) semata-mata hanya karena Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya.
*  Berani bersikap dan berkata jujur terhadap orang lain, maupun terhadap diri sendiri.
*  Sabar dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan hidup.  Sehingga, orang yang terbiasa dengan kemewahan, santai dan bersenang-senang akan kesulitan menempuh jalan ini.

Sebagaimana sabda Nabi 'Isa 'alaihissalam (artinya);

"Cinta terhadap dunia dan cinta terhadap Akhirat tidak akan dapat menyatu dalam hati seorang mukmin, sebagaimana air dan api yang tidak bisa bersatu dalam satu bejana."  (Tafsir Ibnu Katsir)
*  Dan lain-lain. 

(pen blog).


oOo

Disalin dengan editan dari;
TELEGRAM : http://bit.ly/tg_AM


Kamis, 27 Oktober 2022

HUKUM MENJAWAB ADZAN KETIKA DI WC

 


بسم الله الرحمن الرحيم

Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah ditanya.

Pertanyaan :

Apabila aku sedang berada di WC, aku mendengar adzan, apakah aku bisa menjawab seperti yang diucapkan oleh muadzin dalam keadaan dibaca pelan.  Dan, bila aku berdzikir menyebut nama Allah di dalam hati di WC, apakah ini dilarang?


Jawaban : 

"Tidak disyariatkan hal itu dilakukan di WC, akan tetapi engkau membacanya di dalam hati, tidak mengapa, tanpa dilafazhkan.

Seorang di dalam hatinya senantiasa menghadirkan dzikir yang agung ini, tidak mengapa.  Apabila dia sedang buang hajat dan dia mengingat hajat-hajat agamanya, atau makna-makna Al-Quran, atau makna-makna hadits, tidak mengapa.

Akan tapi yang dilarang adalah yang dilafazhkan."


📑  Majmu Al-Fatawa, 370


oOo


Disalin dengan editan dari;

⏩|| Grup Whatsap Ma'had Ar-Ridhwan Poso 




Rabu, 26 Oktober 2022

KENAKAN PAKAIAN TERBAIK KETIKA SHALAT

 


بسم الله الرحمان الرحيم

✍️  Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah:

"Sepantasnya bagi seorang hamba untuk mengenakan pakaiannya yang paling indah dan bagus ketika shalat. 

Dahulu sebagian Salaf memiliki pakaian yang mahal, lalu mereka menggunakannya pada waktu shalat, seraya berkata, 'Rabb-ku lebih layak aku berhias untuk-Nya tatkala sedang shalat.'"

📚  Al-Mustadrak, (jilid 3/hlm. 65 ).

➖➖➖

قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله :

ينبغي للعبد أن يلبس أزين ثيابه وأجملها في الصلاة . وكان لبعض السلف حلة بمبلغ عظيم من المال وكان يلبسها وقت الصلاة ويقول : ربي أحق من تجملت له في صلاتي .

📚 المستدرك (٦٥/٣).


oOo


Disalin dengan editan dari;

🌎 WhatsApp Salafy Cirebon



Senin, 24 Oktober 2022

BERSABAR TERHADAP KEKURANGAN-KEKURANGAN ISTERI

 


بسم الله الرحمن الرحيم

Tidak ada manusia yang sempurna di muka bumi ini.  Setiap insan manusia, baik pria maupun wanita diciptakan Allah Subhanahu wa Ta'ala memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan.

Demikian pula setiap pasangan suami - isteri.  Dengan segala ketinggian hikmah-Nya memiliki berbagai tantangan dan ujian.  

Yang penting adalah, melandasi rumah tangga yang dibina tersebut dengan niat ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.  Menerima segala kelebihan pasangan kita - sekaligus saling bekerjasama untuk memperbaiki kekurangan masing-masing.

🔹Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman;

وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۚ فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَيَجْعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا 

"Dan bergaullah dengan mereka (para isteri) dengan cara yang patut.  Kemudian apabila kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah), karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak."

(QS.  An-Nisa: 19)


✍️  Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'dy rahimahullahu Ta’ala ketika menjelaskan ayat ini;

{وَ عَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ} 

("Dan bergaullah dengan mereka [para istri] dengan cara yang patut")

🌷 Dan (pergaulan dengan istri) ini mencakup dengan perkataan maupun perbuatan.  Oleh karena itu, wajib bagi suami mempergauli isterinya dengan baik, dengan menjadikannya teman yang baik, mencegah adanya gangguan (KDRT / Kekerasan Dalam Rumah Tangga, dan perlakuan tidak baik lainnya), mencurahkan kebaikan, dan ramah dalam bermuamalah, dan termasuk dalam hal itu juga adalah memberi nafkah, pakaian dan semisalnya. 

☝️ Suami wajib memberikan kebutuhan isteri sesuai standar (para istri semisalnya), yang pasti disesuaikan dengan kemampuan suami pada masa dan tempat tersebut, dan hal ini akan berbeda-beda sesuai dengan perbedaan kondisinya. 

فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَيَجْعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

"Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka (maka berasabarlah), karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak."

👉  Maksudnya, 'Seyogyanya bagi kalian wahai para suami untuk tetap bertahan bersama isteri-isteri kalian sekalipun ada perasaan tidak suka pada mereka, karena dalam hal tersebut tersimpan kebaikan yang banyak, dan di antara kebaikan yang banyak itu adalah melaksanakan perintah Allah, dan menerima wasiat-Nya, dimana dalam hal itu menjadi sebab kebahagiaan dunia dan Akhirat.'

🌾  Di antara kebaikan lain, adalah memaksa diri untuk tetap bertahan bersamanya padahal ia tidak menyukainya, merupakan mujahadatun nafs (sebuah perjuangan jiwa) dan upaya menghiasi diri dengan akhlak yang indah, dan mungkin saja ketidaksukaan itu akan hilang dan akan berganti dengan kecintaan sebagaimana hal ini nyata terjadi.  Dan mungkin juga darinya diberikan rezeki berupa anak yang shalih yang bermanfaat bagi kedua orang tuanya di dunia dan di Akhirat. 

👍  Tentunya semua ini dilakukan apabila memungkinkan untuk tetap bertahan bersama istri dalam ikatan pernikahan, dan tidak timbul perkara yang mengkhawatirkan.  Namun seandainya mengharuskan untuk berpisah dan tidak memungkinkan untuk bertahan bersamanya, maka hal itu diperbolehkan, tidak diwajibkan bagi suami untuk mempertahankannya.

(Taisir al-Karimir Rahman, hal. 153-154)

🤲  Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan rumah tangga kita rumah tangga yang sakinah, penuh dengan mawaddah dan rahmah.

آمين يا مجيب السائلين 

 الفقير إلى عفو ربه أبو عبيد الرحمن

oOo


Disadur dari;

📲 https://t.me/forumIlmiahkaranganyar

Sabtu, 22 Oktober 2022

TIDAK BOLEH MELEBIHKAN SATU AHLI WARIS DARI YANG LAIN

 


بسم الله الرحمن الرحيم

Berkata Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah 

Tidak boleh seorang muslim memberikan kekhususan kepada sebagian ahli warisnya dengan tambahan lebih daripada haknya. Berdasarkan sabda Nabi ﷺ :

إن الله قد أعطى كل ذي حق حقه، فلا وصية لوارث

“Sesungguhnya Allah telah memberikan kepada setiap ahli waris haknya, maka tidak ada wasiat (harta lagi) bagi ahli waris.” 

[HR. Tirmidzi] 


Maka, wajib hukumnya membagi harta warisan di antara mereka sebagaimana yang telah Allah tetapkan. 


📑  Majmu Al-Fatawa, 20/233


oOo


Disalin dengan editan dari; 

⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso 

💽||_Join chanel telegram 

http://telegram.me/ahlussunnahposo




Rabu, 19 Oktober 2022

PERJANJIAN

 


بسم الله الرحمن الرحيم

PERJANJIAN


Tak kuduga kau datang secepat ini

Tanpa pemberitahuan atau wanti-wanti

Tak cukup bekal bakal nanti


Cepatnya waktu berlalu

Bikinku lupa perjanjian dulu

Semasa bibit baru beradu


Serasa kemarin aku dilahirkan

Kini kau paksa aku tinggalkan

Kaukah yang disebut kematian?


Aku tak kenal kau sebelumnya

Meski tlah banyak yang kau paksa

Di antara yang bahagia dan celaka


Tidakkah kau biarkan kutulis sepotong surat

Bakal anak isteri dan kaum kerabat

Tuk utarakan segala yang tersirat?


Inilah perjalanan paling panjang

Menempuh waktu tak terbilang

Berkalang tanah dan gedebog pisang


Sudilah bukakan pintu-pintu langit

Agar lapang kuburan yang sempit

Bertabur cahaya dari kepala hingga tumit


oOo

(Melepas teman seiman)

Selasa, 18 Oktober 2022

BILA HUJAN, SUNNAH SHALAT DI RUMAH

 

بسم الله الرحمان الرحيم

Pertanyaan  di tujukan kepada syaikh Zakariya حفظه الله 

Wahai Syaikh semoga Allah memberkahi Anda 

Kami memiliki pertanyaan 📝 : 

Kami mendapatkan hadits nabi صلى الله عليه وسلم 

Dari sahabat abiy almaliyh 

Beliau mengatakan: 

Aku pernah keluar pada saat hujan turun dimalam hari (untuk melakukan shalat berjamaah ke masjid) 

Maka ketika aku pulang ke rumah aku meminta dibukakan pintu 

Kemudian ayahku berkata: 

"Siapa❓"

Maka Abulmaliyh menjawab: 

"Abulmaliyh" 

Setelah dibukakan pintu,  ayahnya menjawab:" sungguh kami dahulu pada masa Rasulullah

 صلى الله عليه وسلم 

Pada hari Hudaibiyah pernah turun hujan yang TIDAK SAMPAI MEMBASAHI BAWAH SANDAL KAMI 

Maka muaddzzin Rasulullah

 صلى الله عليه وسلم 

pun menyerukan: 

صلوا في رحالكم 

Hendaklah kalian shalat di rumah rumah kalian 

Apakah riwayat ini shahih wahai Syaikh

Jika ya maka diambil faidah padanya yang lebih utama adalah shalat di rumah ketika hujan turun, meskipun hanya hujan yang ringan (gerimis). 

Kami mengharapkan faidah dari anda wahai Syaikh.

Semoga Allah memberkahi Anda.



Beliauحفظه الله

Menjawab:  

Ya 

Ya 


Diterjemahkan oleh: 📚

Abu Fudhoil 'Abdurrohmaan Ibnu 'umar 


Kesimpulan dan penjelasan 📚: 

Dari jawaban syaikh di atas dapat kita simpulkan: 

Yang afdhal ketika turun hujan adalah seseorang shalat di rumahnya, meskipun hujannya hanya gerimis. Dan riwayat hadits di atas adalah riwayat yang Shahih dari Rasulullah 

صلى الله عليه وسلم

Baarakallaahu fiykum jamiy'an

(Semoga Allah memberkahi anda semua)


oOo


Disalin dengan editan dari;

🖇 *𝗦𝘂𝗺𝗯𝗲𝗿 𝗔𝗿𝘁𝗶𝗸𝗲𝗹

https://t.me/alfudhail

Sabtu, 15 Oktober 2022

CARA MENJADI WALI ALLAH DAN BEROLEH MANISNYA IMAN

 


بسم الله الرحمان الرحيم

وقال ابن عباس رضي الله عنهما : "من أحب في الله وأبغض في الله ووالى في الله وعادى في الله فإنما تنال ولاية الله بذلك ولن يجد عبد طعم الإيمان وإن كثرت صلاته وصومه حتى يكون كذلك، وقد صارت عامة مؤاخة الناس على أمر الدنيا، وذلك لا يجدي على أهله شيئا."

خرجه ابن جرير الطبري ومحمد بن نصر المروزي.

(جامع العلوم والحكم ،صفحة : ٣٤)


💬 Berkata Sahabat yang mulia, Ibnu Abbas رضي الله عنهما,

"Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, berwala' (loyalitas) karena Allah, dan permusuhannya (bara') karena Allah, maka hanya dengan itulah didapati kedudukan (sebagai) Wali Allah.

Dan seorang hamba tidak akan mendapatkan manisnya Iman, meskipun banyak shalat dan berpuasa sehingga dia seperti itu.  Dan, sungguh mayoritas hubungan pertemanan manusia (dibangun) karena perkara dunia, dan hal itu tidak akan bermanfaat sedikitpun bagi mereka."

📚  Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir Ath-Thabari dan Muhammad Nasr Al-Marwazi. (Jami'ul Ulum wal Hikam, hal 34)

oOo

Disalin dengan editan dari;

🌐 http://www.nisaa-assunnah.com


Jumat, 14 Oktober 2022

MENGHAPUS DOSA YANG MENGGUNUNG

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah,

رُبَّما يأتِي العَبدُ يَومَ القِيامَة بسيِّئاتٍ أمثَال الجِبال، فيَجد لِسانَه قَد هَدَمها مِن كثرَة ذِكرِ الله تَعالىٰ.

"Boleh jadi seorang hamba kelak datang pada Hari Kiamat membawa dosa laksana gunung-gunung.

Lalu ia mendapati lisannya menghancur leburkan semuanya dengan sebab banyak berdzikir kepada Allah (tatkala di dunia)."


[Al-Wâbil ash-Shayyib: 161]


oOo


Disalin dengan editan dari;

TELEGRAM : http://bit.ly/tg_AM

ARCHIVE : http://bit.ly/arc_AM

 

Senin, 10 Oktober 2022

BERBAGAI KEBAIKAN DZIKIR KEPADA ALLAH

 


بسم الله الرحمن الرحيم

Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah:

من أدام التسبيح انفرجـت أساريره، ومن أدام الحمد تتابـعت عليه الخيرات، ومن أدام الاستغفار فتحت له المغـاليق

"Barangsiapa yang membiasakan diri bertasbih akan tampaklah berbagai kegembiraannya.  Dan siapa yang membiasakan diri memuji Allah, maka berbagai kebaikan akan datang silih berganti kepadanya.  Dan siapa yang membiasakan diri memohon ampun kepada Allah, akan dibukakan baginya semua yang terkunci."


📚  Ad-Dāu Wad Dawāu, (187-188)


oOo


Disalin dengan editan dari;

📝 Tim Admin Hikmah Salafiyyah | Abu Ahmad Playen hafizhahullah | WA Ashhaabus Sunnah | https://linktr.ee/hikmahsalafiyyah




Sabtu, 08 Oktober 2022

TIGA GOLONGAN YANG TAK DIHIRAUKAN ALLAH PADA HARI KIAMAT

 


بسم الله الرحمن الرحيم

▫️  Dari Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

((ثَلَاثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمْ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ قَالَ فَقَرَأَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَ مِرَارًا قَالَ أَبُو ذَرٍّ خَابُوا وَخَسِرُوا مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْمُسْبِلُ وَالْمَنَّانُ وَالْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ))


🏷  “Tiga golongan yang Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada Hari Kiamat, tidak akan memandang pada mereka, tidak akan mensucikan mereka, dan bagi mereka siksaan yang pedih.”

⚠️  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkannya 3 (tiga) kali. 

↪️  Abu Dzarr berkata: “Mereka celaka dan rugi!  Siapa mereka itu, wahai Rasulullah?” 

Beliau menjawab: 

💥  “Musbil (orang yang isbal, menjulurkan pakaiannya hingga di bawah mata kaki)*

💥  Mannan (orang yang banyak mengungkit-ngungkit pemberian atau perbuatan baiknya kepada orang lain), 

💥  Dan, orang yang melariskan dagangannya dengan sumpah palsu.” 


📚 HR Muslim no. 106; Ahmad; At-Tirmidzi; An-Nasaa-i; Abu Dawud; Ibnu Majah; Ad-Darimi.


* Bagi laki-laki, (pen blog).

oOo

Disalin dengan editan dari

http://t.me/ForumSalafyPurbalingga

DO'A KETIKA TERBAYANG KEKHAWATIRAN TENTANG MASA LALU DAN MASA YANG AKAN DATANG

 


بسم الله الرحمن الرحيم

Do'a ketika tertimpa Hamm (Kekhawatiran dan kesedihan dalam membayangkan sesuatu di masa depan) dan Huzn (Kesedihan dan kegundahan ketika teringat sesuatu di masa lalu)

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

مَا قَالَ عَبْدٌ قَطُّ إِذَا أَصَابَهُ هَمٌّ أَوْ حُزْنٌ

Tidaklah seorang hamba tertimpa suatu hamm (kekhawatiran dan kesedihan dalam membayangkan sesuatu di masa depan) dan huzn (kesedihan dan kegundahan ketika teringat sesuatu di masa lalu), lalu dia berdo'a,

اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكِ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَداً مِنْ خَلْقِكَ، أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي، وَنُورَ صَدْرِي، وَجَلاَءَ حُزْنِي، وَذَهَابَ هَمِّي  

Allahumma Inniy ‘Abduka Wabnu ‘Abdika Wabnu Amatika.  Naashiyatii Biyadika.  Maadhin Fiyya Hukmuka. ‘Adlun Fiyya Qadhaa Uka.  As Aluka Bikullismin Huwa Laka.  Sammaita Bihi Nafsaka.  Au Anzaltahuu Fiy Kitaabika.  Au ‘Allamtahuu Ahadan Min  Khalqika.  Awista' Tsarta Bihi Fiy ‘Ilmul Ghaibi ‘Indaka.  An Taj ‘Alal Qur Aana Rabiy‘a Qalbiy.  Wa Nuura Shad Riy.  Wa Jalaa a Huzniy.  Wa Dza Haaba Hammiy


“Ya Allah, sungguh aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu (yang laki-laki), anak hamba-Mu (yang perempuan), ubun-ubunku di Tangan-Mu, telah lewat bagiku hukum-Mu, takdir-Mu adil bagiku.  Aku memohon kepada-Mu dengan semua nama yang Engkau miliki, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau Engkau ajarkan kepada seorang dari hamba-Mu, atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau khususkan dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya di dadaku, pelapang kesedihanku, dan penghilang kegundahanku.”

إِلاَّ أَذْهَبَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ هَمَّهُ، وَأَبْدَلَهُ مَكَانَ حُزْنِهِ فَرَحاً

“Kecuali Allah Azza Wa Jalla akan mengangkat rasa gundah gulananya dan Allah akan mengganti kesedihannya dengan kegembiraan.”

قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، يَنْبَغِي لَنَا أَنْ نَتَعَلَّمَ هَؤُلاَءِ الْكَلِمَاتِ 

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah sebaiknya kami mempelajari rangkaian kalimat (do'a) tersebut?” 

قَالَ: أَجَلْ، يَنْبَغِي لِمَنْ سَمِعَهُنَّ أَنْ يَتَعَلَّمَهُنَّ

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab, “Tentu.  Hendaklah muslim yang mendengar (do'a dalam hadits ini) untuk mempelajarinya.” 


(HR. Ahmad  1/391, dari sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu.  Hadits ini dinyatakan sahih oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah no. 199)


oOo

Disalin dengan editan dari;

 http://telegram.me/forumsalafy


Kamis, 06 Oktober 2022

HUKUM SHALAT SENDIRIAN DI BELAKANG SHAF

 


بسم الله الرحمن الرحيم

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata:

Aku mendengar Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengingkari (perbuatan menarik seseorang dari shaf ke belakang) untuk berbaris dengannya, beliau berkata :

Hendaklah tetap shalat di belakang shaf sendirian, tidak perlu menarik orang lain.

Beliau juga berkata:  Tetap sah shalatnya dalam kondisi ini. Karena paling tinggi hukumnya berbaris itu adalah wajib, dan hal itu gugur dengan adanya 'udzur.


📑 Al-Ikhtiyaraat Al-Fiqhiyat, 210


oOo

Disalin dengan editan dari;

http://telegram.me/ahlussunnahposo


Selasa, 04 Oktober 2022

PERTANYAAN TENTANG MASUK SURGA DAN SELAMAT DARI NERAKA

 


بسم الله الرحمان الرحيم

قوله صلى الله عليه وسلم: "لقد سألت عن عظيم".

وذلك لأن دخول الجنة والنجاة من النار أمر عظيم جدا، لأجله أنزل الله الكتب، وأرسل الرسل.

جامع العلوم والحكم ، صفحه: ٦٠٥


💬  Bersabda Rasulullah ﷺ,

"Sungguh engkau (telah) bertanya tentang suatu (perkara) yang besar."

🔎  Hal itu karena, masuk Surga dan selamat dari Neraka adalah perkara yang sangat besar, karena itulah Allah menurunkan kitab-kitab suci (dari atas langit), dan mengutus para Rasul (untuk menjelaskannya)."*

📚  Jami'ul Ulum wal Hikam,


*  Karena Surga itu dipagari dengan segala sesuatu yang tidak disenangi (dibenci) oleh Jiwa manusia, sementara Neraka dipagari dengan segala sesuatu yang disukai oleh syahwat (makna Al-Hadits), (pen blog).

oOo

Disalin dengan editan dari;

🌐 http://www.nisaa-assunnah.com


Minggu, 02 Oktober 2022

BACAAN TASYAHUD AKHIR TERMASUK RUKUN SHALAT

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Pertanyaan;

📝 Jika imam salam sebelum makmum selesai membaca bacaan tasyahud akhir. Apakah ia ikut salam bersama imam ataukah menyempurnakan bacaan tasyahudnya?


🔊 Jawaban  Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin;

إذا سلم الإمام قبل أن يكمل المأموم تشهده، فإنه لا يتابعه، بل يتم تشهده أولا

"Apabila imam salam sebelum makmum menyelesaikan tasyahudnya, maka ia tidak ikut salam bersama imam. Tetapi ia menyempurnakan tasyahudnya terlebih dahulu." (Asy-Syarhul Mumti', 3/422)


🔊  Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjawab,

عليك أن تكمل التشهد ولو تأخرت بعض الشيء عن إمامك لأن التشهد الأخير ركن

"Wajib atasmu untuk menyempurnakan salam, meskipun kamu terlambat sebentar dari imammu, dikarenakan tasyahud akhir adalah rukun.*" 

(Majmu' Fatawa, 11/248)


*  Rukun shalat merupakan syarat sah shalat yang tidak boleh ditinggalkan dengan sengaja.  Bila ditinggalkan, maka shalatnya dianggap batal (tidak sah), (pen blog).

oOo

Disalin dengan editan dari;

🍏 Channel kami https://t.me/warisansalaf

Sabtu, 01 Oktober 2022

TERPURUK

 


بسم الله الرحمن الرحيم


Di dasar jagat ada langit rendah

Meski jutaan tahun cahaya membentang

Tetaplah rendah

Tempat insan menabur dosa


Adalah Kau ciptakan bumi di situ

Di ujung bulir setetes ibun

Dipandang hina dari keagungan-Mu

Kecuali jalan-jalan keridhaan-Mu


Lalu apa yang kan kuharapkan?

Di dasar qalbu hanya ada kehinaan

Berbalur dosa dan kesombongan

Seakan segala ada di tangan


Bila datang saat perpisahan

Tak ada teman selain kafan

Punah sudah sgala harapan

Punah pula sgala impian


oOo