بسم الله الرحمن الرحيم
📋 Dari Yahya Al-Ghassani yang berkata, "Datang seorang pememinta minta kepada Abdullah Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu: kemudian dia berkata kepada anaknya, 'Berilah dia satu dinar.'
👉 Kemudian ketika orang yang meminta minta tadi telah pergi, maka anaknya berkata kepadanya, 'Semoga Allah menerima amalmu wahai bapakku.'
🌀 Kemudian Ibnu Umar berkata, 'Seandainya aku mengetahui bahwa Allah telah menerima satu sujudku dan shadaqahku meskipun cuma satu dirham, maka tidak ada yang lebih aku harapkan daripada kematian, dan tahukah engkau dari siapa Allah menerima amalan seseorang? Sungguh Allah hanya akan menerima dari orang yang bertakwa.'"*
📝 عن يحيى الغساني قال: جاء سائل إلى عبد الله بن عمر رضى اله عنه ، فقال لابنه: أعطه دينارًا، فلما انصرف قال له ابنه: تقبَّل الله منك يا أبتاه. فقال: لو علمتُ أن الله يقبل مني سجدة واحدة، وصدقة درهمٍ لم يكن غائب أحبَّ إلي من الموت، أتدري ممن يتقبل؟ إنما يتقبل الله من المتقين.
[صفة الصفوة 1/273].
* Demikianlah cara orang yang bertakwa, salah seorang Sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam memandang setiap amal-ibadah mereka, rasa takut dan khawatir yang mendominasi amalan tersebut tidak diterima Allah Subhanahu wa Ta'ala. Lalu, apa yang menyebabkan kebanyakan manusia masa kini begitu yakin dan PD (Percaya Diri) bahwa semua amalan mereka diterima oleh Allah 'Azza wa Jalla?
(Baca artikel, KEIKHLASAN ITU TIDAK BERDASARKAN AKAL-AKAL MANUSIA, (pen blog)
oOo
Disalin dengan editan dari;
https://bit.ly/Berbagiilmuagama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar