Kamis, 25 April 2024

PELAJARAN DARI BURUNG HUD-HUD

 

بسم الله الرحمن الرحيم

Saat Sulaiman mengancam akan menyiksa burung Hudhud dengan siksaan yang berat atau akan menyembelihnya, burung Hudhud itu selamat karena suatu ilmu.  Ia memberitahukan suatu ilmu kepada Nabi Sulaiman ‘alaihissalam melalui lisannya. 

Dalam ayat disebutkan,

فَمَكَثَ غَيْرَ بَعِيدٍ فَقَالَ أَحَطتُ بِمَا لَمْ تُحِطْ بِهِۦ وَجِئْتُكَ مِن سَبَإٍۭ بِنَبَإٍ يَقِينٍ

“Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini.” (QS. An-Naml: 22)


Ilmu tadi membuat burung Hudhud berani menyampaikan kata-kata tersebut.  Andai bukan karena kekuasaan ilmu, burung Hudhud tidak akan mampu menyelamatkan diri di hadapan Raja Sulaiman, karena Hudhud lemah, sementara Sulaiman kuat.

Disebutkan dalam suatu kisah masyhur, bahwa seorang ahli ilmu ditanya tentang suatu masalah, lalu ia menjawab, “Aku tidak tahu.”  Seorang muridnya berkata, “Aku mengetahui masalah itu.” Si guru lalu marah dan hendak memukulnya.  Muridnya lantas berkata, “Wahai guru!  Engkau tidak akan lebih mengetahui daripada Sulaiman bin Daud meski setinggi apa pun ilmumu, sedangkan aku tidak lebih bodoh daripada burung Hudhud, dimana burung ini berkata kepada Sulaiman,

أَحَطتُ بِمَا لَمْ تُحِطْ بِهِ

'Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya.' Namun, Sulaiman tidak mencela ataupun memperlakukannya dengan kasar.'"

(Miftaah Daar As-Sa’adah, karya Imam Ibnul Qayyim, 1/517)


📚  Pelajaran yang bisa diambil dari kisah Sulaiman di atas: 

1. Murid bisa saja lebih memiliki ilmu daripada gurunya.

2. Hendaklah menghargai ilmu orang lain.

3. Kalau tidak memiliki ilmu, jawablah, "Aku tidak tahu", jangan “sok tahu”.

4. Setinggi apa pun ilmu seseorang, tetap saja masih ada yang lebih berilmu darinya.  Perhatikanlah kisah Nabi Musa 'alaihissalam di dalam Al-Qur'an, tatkala Beliau berkata, "Tidak ada yang lebih berilmu daripada aku."  Ternyata kemudian Beliau diperintah Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk melakukan perjalanan menemui Nabi Khaidir guna mempelajari beberapa hal.

5. Tak perlu memarahi murid yang memang lebih memiliki ilmu.

Semoga Allah merahmati semua guru-guru kita.

oOo

Disadur dari tulisan seorang hamba yang Mukhlis, In syaa Allah, (pen blog)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar