Minggu, 07 Mei 2017

IBADAH BUKAN KEBIASAAN

       
                       

بسم الله الر حما ن الر حيم

Al-‘Allaamah Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah mengutip perkataan seorang 'ulama; 
“Orang-orang yang cerdas kebiasaan mereka adalah beribadah.  Dan orang-orang bodoh ibadah mereka berupa kebiasaan-kebiasaan.”

Penjelasan;
 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah  mendefinisikan “Ibadah adalah sebutan yang mencakup segala yang dicintai dan diridhai Allah Ta'ala, baik berupa ucapan dan perbuatan secara zhahir maupun bathin.”  
Dan, tidak ada jalan untuk mengetahui sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala selain dari petunjuk Rasul-Nya, karena Beliaulah satu-satunya manusia yang paling mengenal Allah Tabaaraka wa Ta’ala.
(Baca artikel, KEIKHLASAN ITU TIDAK BERDASARKAN AKAL-AKAL MANUSIA)

Terdapat beberapa perbedaan antara orang cerdas dan orang bodoh dalam melakukan suatu amalan (ibadah).  Diantaranya;
1.       1. * Orang yang cerdas meletakkan ibadahnya di atas dasar ilmu (dalil dari Al-Qur'an maupun As-Sunnah), sementara orang bodoh meletakkan ibadahnya di atas dasar kebodohan.
2.       2. * Orang bodoh biasanya termotivasi melakukan suatu ibadah karena banyaknya manusia yang melakukan (ikut-ikutan), atau karena sudah terbiasa (ajaran nenek moyang), sedang orang yang cerdas melihat kepada dalil yang shahih dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam sebelum melakukan suatu amalan.
3.       3. * Orang yang cerdas amal-amalnya akan menggiringnya untuk memahami Agama secara lebih baik (kaidah; balasan sesuai dengan jenis amalan), sementara orang bodoh amal-amalnya semakin menjauhkannya dari pemahaman syariat yang benar (lurus).
4.       4. * Setiap kebiasaan / kegiatan yang baik dapat bernilai ibadah bila dilakukan ikhlash karena Allah Ta’ala.  Akan tetapi setiap ibadah yang sudah ada tuntunannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak akan bernilai ibadah bila dilaksanakan menyimpang dari tuntunan Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Jadi, Ittiba’ (mengikuti) cara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beribadah adalah jalan menuju keikhlasan.  Dan, niat karena Allah Ta’ala semata belum cukup, tanpa mengacu pada tuntunan Beliau shallallahu'alaihi wa sallam.
Mulai saat ini, mari kita ubah ritual kebiasaan menjadi ibadah yang benar sesuai petunjuk Beliau shallallahu'alaihi wa sallam sebelum terlambat.
(Baca juga artikel INGIN SELAMAT?  IKUTI PETUNJUK! dan EMPAT SYARAT SYAHADAT MUHAMMAD RASULULLAH)

Renungan;
  • Telah bersepakat para 'Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah, bahwa Hukum Asal dari setiap Ibadah (Mahdhah; telah ditentukan rukun, syarat, serta tata caranya) adalah HARAM, hingga terdapat dalil yang menetapkan suatu itu merupakan ibadah.  Dan Hukum Asal dari Mu'amalah; segala sesuatu itu HALAL, hingga ada dalil yang menetapkan bahwa sesuatu itu haram.
  • Berkata Sahabat yang mulia Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallahu 'anhu, "Setiap Ibadah yang tidak pernah dilakukan para Sahabat Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam, maka janganlah engkau lakukan!  Karena Generasi Pertama itu tidak memberi peluang pada Generasi berikutnya untuk berpendapat dalam masalah Agama.  Bertakwalah kepada Allah wahai para Qurra (Ahlul Qur'an) dan ambillah jalan orang-orang sebelum kalian!"    
5.      

oOo        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar