Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang artinya);
"Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib
mereka sebagai tuhan selain Allah..." (QS.
An-Nuur; 63).
Ady bin Hatim datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang kala itu masih beragama Nasrani,
lalu dia mendengar Beliau shallallahu ‘alaihi
wa sallam membaca ayat di atas. Dia
menuturkan, “Aku berkata kepada Beliau, ‘Kami tidak pernah menyembah mereka’.”
Beliau shallallahu ‘alaihi
wa sallam bertanya, “Bukankah mereka mengharamkan apa yang dihalalkan
Allah, lalu kalian ikut mengharamkannya, dan mereka menghalalkan apa yang
diharamkan Allah, lalu kalian ikut menghalalkannya pula ?”
“Benar”, jawabku.
Beliau shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Itu sama dengan menyembah mereka.”
(HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
(HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
Hikmah;
Orang-orang yang
menghalalkan bid’ah mengikuti pendapat para da’i mereka (setelah tegak hujjah), padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya telah jelas-jelas
mengharamkan bid’ah, karena syari'at Islam telah sempurna - tidak memerlukan tambahan atau pengurangan sedikitpun dan pemikiran siapapun, berarti sejatinya mereka telah melakukan penyembahan (peribadatan) kepada para da’i tersebut (melakukan perbuatan Syirik).
“Na’uudzubillahi min
dzaalika.”
(Baca artikel, PARA DA'I YANG MENGAJAK KE JAHANNAM)
(Baca artikel, PARA DA'I YANG MENGAJAK KE JAHANNAM)
oOo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar