Selasa, 01 Juni 2021

SABAR ITU TIDAK ADA BATASNYA

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Kita sering mendengar perkataan seseorang, "Sabar itu ada batasnya," padahal kesabaran itu tidak ada batasnya.  Batasnya hanyalah pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala - atau kematian, karena setiap orang yang mengaku beriman itu pasti akan senantiasa diuji oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan berbagai ujian dari segala sisi, hingga ia berjalan di permukaan bumi ini tanpa membawa dosa lagi.  Dan, Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak pernah memberikan ujian kepada orang yang tidak mampu untuk memikulnya.

Oleh sebab itu pulalah, Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan ganjaran pahala yang tidak terbatas (Surga) bagi orang yang mampu bersabar dalam menghadapi berbagai ujian dalam hidup dan kehidupan ini.


📔 Berkata Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah

ولا شك أن الصبر من أخلاق المؤمنين والمؤمنات فهم صابرون على الطاعة ، وصابرون عن المعصية ، وصابرون على المصائب وهذه أنواع الصبر فمن استكملها استكمل دینه.

☘️ "Tidak diragukan lagi, bahwa sabar merupakan akhlak kaum mukminin dan mukminat.  Mereka adalah orang-orang yang sabar dalam menjalankan ketaatan, sabar untuk meninggalkan kemaksiatan, dan sabar dalam menghadapi berbagai musibah.  Inilah macam-macam bentuk kesabaran.  Barangsiapa yang menyempurnakannya, maka berarti dia telah menyempurnakan Agamanya."

Sehingga dikatakan, bahwa Sabar itu adalah akhlaknya orang-orang yang beriman dan beramal Shalih.


TINGKATAN KESABARAN

Kesabaran itu bertingkat-tingkat.  Tingkatan tertinggi adalah sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya.  Disusul dengan sabar dalam meninggalkan berbagai maksiat, serta sabar dalam menerima musibah sebagai tingkatan kesabaran yang paling rendah.

Itulah makna dari perkataan Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz di atas, bahwa barangsiapa yang mampu menyempurnakan kesabarannya, berarti dia telah menyempurnakan Agamanya.  Dan, Surga-lah ganjaran yang pantas bagi orang yang mampu menyempurnakan Agamanya.


📚  Sumber: Majmu' Fatawa ibn Baz, (7/169)

oOo

Disadur dari;

🌏 Situs resmi http://www.salafykediri.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar