Rabu, 22 Mei 2024

ASAL-USUL MANUSIA BUKAN DARI KERA

 

بسم الله الرحمن الرحيم

Asy-Syaikh Abdul Aziz Bin Abdillah bin Baaz rahimahullah ditanya;

🌹 Pertanyaan:

"Saya sering membaca dan mendengar (pendapat) bahwa manusia itu awalnya berasal dari kera.  Kemudian mengalami perubahan secara bertahap hingga menjadi manusia biasa seperti hari ini, apakah hal ini termasuk perkara yang masuk akal atau tidak?"


🌺 Jawaban:

"Pendapat yang disebutkan penanya ini adalah pendapat yang mungkar, batil dan menyelisihi Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya ‘alaihish-shalaatu wasalam juga Ijma' (kesepakatan) Salaful ummahTeori ini dipopulerkan oleh seorang yang bernama Darwin dalam keadaan dia telah berdusta dengan pendapatnya.

🌴 Bahkan yang benar asal manusia itu adalah manusia juga dengan kondisi yang sudah diketahui, bukan berasal dari kera ataupun selain kera. Bahkan (asalnya) dari manusia sempurna berakal yang Allah ciptakan dari tanah, dialah bapak moyang kita Adam ‘alaihishalaatu wassalam yang Allah ciptakan dari tanah, sebagaimana Allah berfirman:

"Dan sungguh Kami telah menciptakan manusia dari saripati tanah." 

(QS. Al-Mukminun; 12)


🌿  Maka beliau (Adam) itu adalah diciptakan dari tanah ini, Allah menciptakan beliau dalam rupa beliau, tingginya 60 hasta (sekira 27 m) ke atas, kemudian terus menerus manusia mengalami pengecilan (menyusut) hingga sekarang.  Maka Beliau itu diciptakan dalam sifat yang kita saksikan.  Maka anak keturunan Beliau itu seperti bapak mereka (Adam).  Mereka diciptakan dalam rupa bapak mereka.  Punya pendengaran, penglihatan, akal dan punya perawakan seperti yang engkau ketahui sekarang.

🌸  Mereka berdiri tegak dengan kaki-kaki mereka, berbicara, mendengar, melihat, mengambil dan memberi dengan tangannya. Bukan dalam bentuk kera, bahkan mereka memiliki susunan organ tubuh tersendiri dan kera memiliki susunan organ tersendiri (pula).

🪴  Demikian pula setiap mereka adalah umat.  Maka kera itu adalah umat tersendiri, babi adalah umat tersendiri, demikian juga anjing, keledai, demikian juga kucing, demikian juga yang lainnya, mereka (masing-masing) adalah umat tersendiri.

Sebagaimana Allah berfirman (artinya):

"Dan tidaklah ada binatang melata di permukaan bumi dan tidak pula burung yang mengepakkan kedua sayapnya kecuali mereka adalah umat sebagaimana kalian.  Kami tidak luputkan dalam Al-Kitab sesuatupun.  Kemudian hanya kepada Rabb merekalah mereka akan dikembalikan." 

(QS. Al-An’am 38)

💐 Umat-umat ini semuanya akan dikembalikan kepada Allah, dikumpulkan pada Hari Kiamat, diqishash antara yang satu dengan yang lainnya.  Lalu dikatakan kepadanya: Jadilah kalian tanah, maka mereka menjadi tanah kembali, kecuali jin dan manusia.  Maka keduanya memiliki perkara lainnya, mereka akan dihisab, akan dibalas amalan-amalan mereka.  Maka barangsiapa yang mentaati Rabbnya maka dia akan masuk Surga, dan barang msiapa yang kafir kepadaNya masuk Neraka.

🪷  Adapun hewan-hewan ini maka mereka adalah umat tersendiri, maka monyet itu adalah umat tersendiri, ia memiliki penciptaan, pertumbuhan dan kekhususan tersendiri.  Demikian juga babi, anjing, keledai juga demikian, onta juga demikian, sapi juga demikian, kambing juga demikian.  Demikian juga seluruh umat dari umat-umat, masing-masing memiliki penciptaan dan keistimewaannya yang Allah tumbuhkan mereka padanya.  Dan Allah itu Maha Hikmah dan Maha Mengetahui, dalam keadaan Allah itu mengetahui rincian urusan mereka, rincian susunan (tubuh) mereka, dan Allah Ta'ala itu Maha mengetahui hal ini.

❗️Akan tetapi wajib bagi seorang hamba untuk mengimani, bahwa penciptaan Adam itu berbeda dengan penciptaan kera, mengimani bahwasanya asal (anak) Adam adalah asalnya yang dari (manusia) yang seperti sekarang ini.  Bukan berasal dari kera atau yang lainnya, bahkan asalnya dari seorang insan yang sempurna atas rupa yang telah disaksikan.

❌  Maka pendapat yang mengatakan kalau manusia itu adalah berasal dari kera adalah pendapat yang mungkar, pendapat yang batil."

oOo

Disalin dengan editan dari;

http://forumsalafy.net/batilnya-teori-darwin-pendapat-yang-mengatakan-manusia-berasal-dari-kera/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar