بسم الله الرحمن الرحيم
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah,
وكل من كان للباطل أعلم؛ كان للحق أشد تعظيما وبقدره أعرف إذا هدي إليه.
"Setiap orang yang makin mengenal kebatilan akan semakin memuliakan (mengenal) kebenaran, dan semakin mengetahui betapa berharganya kebenaran tersebut jika dia (telah) dikaruniai hidayah padanya."*
📚 Majmu’ul Fatawa, V/118
---
* Berkata murid beliau, Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah;
"Segala sesuatu itu dapat dikenali (diketahui) dari lawannya."
Sehingga, orang yang mengenal Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mengenal hakikat (kefanaan) segala sesuatu selain Allah. Dan orang yang tidak mengenal Allah Subhanahu wa Ta'ala lebih tidak mengenal hakikat segala sesuatu, bahkan dia tidak mampu mengenali dirinya sendiri (untuk apa ia diciptakan, siapa yang menciptakannya, dan kemana ia akan kembali) - sehingga ia sering terkecoh dan lupa diri. Karena Allah Subhanahu wa Ta'ala itu lebih baik daripada segala sesuatu.
Disebutkan oleh para 'Ulama, bahwa seandainya ada manusia yang menguasai berbagai ilmu pengetahuan, tinggi dan luas. Akan tetapi tidak mengenal Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka layaknya dia adalah orang yang tidak mengetahui apa-apa (alias nol besar), sebut saja sederet nama ilmuwan besar atau teknokrat besar yang pernah singgah di bumi ini. Nilai mereka hampa bahkan minus di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala karena semasa hidup mereka tidak mengenal dan tidak peduli dengan Allah serta Rasul yang diutus-Nya.
(Baca artikel, MANUSIA PALING CERDAS MENURUT ISLAM)
Dalam sebuah atsar disebutkan, “Wahai anak Adam, Aku menciptakanmu untuk Diri-Ku, maka janganlah bermain-main, dan Aku menjamin bagimu rezki dari-Ku, maka janganlah merasa payah. Wahai anak Adam, carilah Aku, niscaya engkau akan mendapati Aku. Jika engkau mendapatkan Aku, niscaya engkau akan mendapatkan segala sesuatu. Jika engkau tidak mendapatkan Aku, niscaya engkau tidak akan mendapatkan segala sesuatu. Aku lebih baik bagimu daripada segala sesuatu.”
---
Orang yang mengetahui betapa Agung dan berharganya kemurnian syari'at Islam akan memahami betapa rendah dan hinanya 72 (tujuhpuluh dua) kelompok sempalan Islam yang diancam dengan Neraka oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, serta segala sesuatu di luar Islam - meskipun dengan seluruh ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir yang super canggih mereka mampu membangun sebuah kediaman (gubuk) di ujung Galaksi Bima Sakti yang berjarak 200 juta tahun cahaya dari bumi.
Note; Kecepatan cahaya; 300.000 km/detik.
(Baca puisi, SEBUTIR DEBU YANG HILANG)
(pen blog)
oOo
Disalin dengan editan dari;
https://t.me/Salafy_Papua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar