Senin, 20 November 2017

INGIN SELAMAT? IKUTI PETUNJUK!


بسم الله الر حمان الر حيم

Rahmat, Karunia, dan Nikmat terbesar yang diturunkan Allah Subhanahu wa Ta’ala ke muka bumi ini adalah diutusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada seluruh umat manusia dengan membawa Petunjuk Hidup yang Lengkap dan Sempurna dari-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang artinya),
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi Rahmat bagi Semesta Alam.”  (Al-Ambiya (21);  107)
“...Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti Petunjuk.”  (Thoha(20);  47)
“Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa Petunjuk dan Agama yang benar, agar dimenangkan-Nya terhadap semua Agama, meskipun orang-orang musyrik membencinya.”  (At-Taubah (9);  33)

CIRI-CIRI MANUSIA YANG MENGIKUTI PETUNJUK;
1.       1. Lapang Dadanya untuk Memeluk Islam
Firman Allah ‘Azza wa Jalla (yang artinya),
“Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan Petunjuk kepadanya, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk memeluk Islam.  Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah dia sedang mendaki ke langit.  Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.”  (Al-An’am (6);  125)
2.       2. Tidak  Menyekutukan Allah dengan Sesuatu apapun dalam Beribadah kepada-Nya
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu, dan Dia mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya.  Barang siapa yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dengan kesesatan yang sejauh-jauhnya.”  (An-Nisaa’ (4);  116)
(Baca artikel, SYIRIK)
3.       3. Tidak Melakukan Suatu Perbuatan yang Membatalkan ke-Islamannya
(Baca Artikel, SEPULUH PEMBATAL KEISLAMAN)
Allah Azza wa Jalla berfirman (yang artinya),
“Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir setelah mereka beriman, (padahal) mereka telah mengakui bahwa Rasul (Muhammad) itu benar-benar Rasul, dan keterangan-keterangan (pun) telah datang kepada mereka?  Allah tidak menunjuki orang-orang yang zhalim.”  (Ali-Imran (3);  86)
4.       4. Tidak Munafik, yaitu Orang-Orang yang Menampakkan Ke-Islamannya secara Lahiriyah, tetapi Menyimpan Sesuatu yang Mengganjal (kekufuran) di Dalam Hatinya
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (artinya),
“Maka mengapa kamu terpecah menjadi dua golongan dalam menghadapi orang-orang Munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran disebabkan usaha mereka sendiri?  Apakah kamu bermaksud memberikan petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan AllahBarang siapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak akan mendapatkan jalan untuk memberikan petunjuk.”  (An-Nisaa’ (4);  88)
5.       5. Tidak Menentang Rasul dan Para Sahabat Beliau dalam Menjalankan Syariat Islam
“Dan barang siapa yang menentang Rasul setelah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang Mukmin, Kami biarkan dia bergelimang dalam kesesatan yang telah dikuasainya itu, dan Kami masukkan dia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.”  (An-Nisaa’ (4);  115)
(Baca artikel, MENJADIKAN RASUL SEBAGAI PEMBUAT KEPUTUSAN MERUPAKAN SYARAT WAJIB IMAN, serta artikel EMPAT SYARAT SYAHADAT MUHAMMAD RASULULLAH)
6.       6. Tidak Sombong (Menolak Kebenaran dan Merendahkan Manusia)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (artinya),
“Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku.  Jika mereka melihat tiap-tiap Ayat-Ku mereka tidak beriman kepada-Nya.  Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk mereka tidak mau menempuhnya.  Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan Ayat-Ayat Kami dan mereka selalu lalai daripadanya.”  (Al-A’raaf (7);  146)
7.       7. Lebih Mengutamakan Islam dan Sunnah Rasul-Nya daripada yang Lainnya (Adat-istiadat, Budaya, Warisan Nenek Moyang, Akal, perasaan manusia, Politik, Organisasi dan lain-lain)
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala (artinya),
“Apabila dikatakan kepada mereka, ‘Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul’.  Mereka menjawab, ‘Cukuplah bagi kami apa yang kami dapati Bapak-Bapak (Nenek Moyang) kami melakukannya.’  Dan apakah mereka itu akan mengikuti juga Nenek Moyang mereka itu walaupun tidak mengetahui apa-apa dan tidak mendapat Petunjuk?”  (Al-Maidah(5);  104)
(Baca juga artikel tentang "Ce-i... Ci+eN, Te-a... Ta, Cinta").
8.       8. Tidak Memperturutkan Hawa-Nafsunya dalam Beragama
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (artinya),
“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah di muka bumi, maka berilah keputusan diantara manusia dengan adil dan Janganlah kamu mengikuti Hawa Nafsu, karena ia akan menyesatkanmu dari jalan Allah.  Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat adzab yang berat, karena mereka melupakan Hari Perhitungan.”  (Shaad (38);  26)
(Baca artikel, CELAAN TERHADAP NAFSU)

Kesimpulan
Barangsiapa yang menerima dan mengamalkan syari'at Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya secara Lahir maupun Bathin, maka ia termasuk manusia yang dikehendaki Petunjuk oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.  Dan, barangsiapa yang berat untuk menerimanya bahkan menolak, berarti Allah ‘Azza wa Jalla hendak menyesatkannya, dan telah menyediakan adzab yang besar. 

Renungan
"Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam itu ibarat Perahu Nabi Nuh, barangsiapa yang menaikinya maka ia selamat, dan barangsiapa yang enggan, maka ia akan binasa."  ('Ulama) 

oOo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar