Minggu, 05 November 2017

BERHATI-HATI DALAM MEMILIH TEMAN


بسم الله الر حمان الر حيم

Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam (artinya),
“Permisalan teman duduk yang baik dan teman duduk yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dan pandai besi.  (Duduk dengan) penjual minyak wangi bisa jadi ia akan memberimu minyak wanginya, bisa jadi engkau akan membeli darinya, dan bisa jadi engkau akan kebagian aromanya yang wangi.  Sementara (duduk dengan) pandai besi, bisa jadi akan membuat pakaianmu terbakar, dan bisa jadi engkau akan kebagian bau yang tidak sedap darinya.”  (HR.  Al-Bukhari-Muslim)

“Seseorang itu menurut agama teman dekatnya (sahabatnya), maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat dengan siapa ia bersahabat.”  (HR.  Abu Daud dan At-Tirmidzi)

Dampak Buruk dari Salah Memilih Teman;
1.      1.  Menyebabkan seseorang ragu akan kebenaran yang telah diyakininya sebelumnya, bahkan dapat  memalingkannya dari Aqidah yang benar.
2.       2. Teman yang buruk akan menyeret orang-orang yang bergaul dengannya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, seperti Firman Allah Ta’ala (artinya),
“Mereka menginginkan andai kalian kafir sebagaimana mereka kafir sehingga kalian sama (dengan mereka).  (An-Nisaa'; 89).
3.       3. Tabiat manusia yang mudah terpengaruh akan menyebabkan seseorang berperilaku sebagaimana perilaku / kebiasaan dan akhlak buruk dari teman dekatnya.
4.       4. Mengingatkan seseorang akan kebiasaan buruk teman dekatnya, sehingga ada kecenderungan untuk melakukan hal yang sama  (meskipun sebelumnya tidak pernah terpikirkan untuk berbuat begitu).
5.       5. Teman yang buruk akan memperluas pergaulanmu dengan teman-teman buruknya yang lain.
6.       6. Teman yang buruk biasanya akan menganggap kecil berbagai maksiat yang mereka lakukan, sehingga akan mewariskan sifat yang sama ke dalam hatimu.
7.       7. Teman yang buruk akan menjadi penghalang bagimu untuk memperluas pergaulanmu dengan teman-teman yang baik, sebagaimana jauhnya mereka dari teman-teman yang baik.
8.       8. Bermajelis dengan teman yang buruk membuatmu terbiasa (menganggap biasa) melakukan maksiat dan perbuatan yang haram, seperti; Ghibah (bergunjing), Namimah (mengadu-domba), Dusta, Demo, Melaknat dan sebagainya.  Sebagaimana Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam (yang artinya),
“Tidaklah suatu kaum bangkit dari suatu majelis yang tidak ada dzikir di dalamnya kepada Allah Ta’ala, melainkan seperti bangkitnya mereka dari bangkai keledai, dan majelis tersebut akan menjadi penyesalan bagi mereka.”  (HR. Abu Daud)
Hadits ini bermakna, sama dengan bangkai keledai dalam hal busuk dan kotornya.  
Jadi, bila kita ingin menyelamatkan Agama (Iman) kita, maka seleksilah siapa yang akan menjadi teman dekat kita.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjauhkan kita dari teman-teman yang buruk. Amiin, Yaa Mujibassaailiin.

Renungan
"Dan (Ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit kedua tangannya, seraya berkata, 'Aduh, seandainya dulu aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.  Kecelakaan yang besarlah bagiku; Seandainya aku (dahulu) tidak menjadikan si Fulan teman akrab (ku).  Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an setelah Al-Qur'an itu datang padaku.  Dan adalah syaithan itu tidak menolong manusia."  (Al-Furqan; 27-29) 


oOo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar