بسم الله الر حمان الر حيم
Bersabda Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam (artinya),
“Permisalan teman duduk yang baik dan teman duduk yang buruk
bagaikan penjual minyak wangi dan pandai besi.
(Duduk dengan) penjual minyak wangi bisa jadi ia akan memberimu minyak
wanginya, bisa jadi engkau akan membeli darinya, dan bisa jadi engkau akan
kebagian aromanya yang wangi. Sementara
(duduk dengan) pandai besi, bisa jadi akan membuat pakaianmu terbakar, dan bisa
jadi engkau akan kebagian bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Al-Bukhari-Muslim)
“Seseorang itu menurut agama teman dekatnya (sahabatnya), maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat dengan siapa ia bersahabat.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)
Dampak Buruk dari Salah Memilih Teman;
1. 1. Menyebabkan seseorang ragu akan kebenaran yang
telah diyakininya sebelumnya, bahkan dapat
memalingkannya dari Aqidah yang benar.
2. 2. Teman
yang buruk akan menyeret orang-orang yang bergaul dengannya untuk melakukan
perbuatan-perbuatan yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, seperti Firman Allah Ta’ala (artinya),
“Mereka menginginkan andai kalian kafir
sebagaimana mereka kafir sehingga kalian sama (dengan mereka). (An-Nisaa'; 89).
3. 3. Tabiat manusia yang mudah terpengaruh akan
menyebabkan seseorang berperilaku sebagaimana perilaku / kebiasaan dan akhlak
buruk dari teman dekatnya.
4. 4. Mengingatkan seseorang akan kebiasaan buruk teman
dekatnya, sehingga ada kecenderungan untuk melakukan hal yang sama (meskipun sebelumnya tidak pernah terpikirkan
untuk berbuat begitu).
5. 5. Teman yang buruk akan memperluas pergaulanmu
dengan teman-teman buruknya yang lain.
6. 6. Teman yang buruk biasanya akan menganggap kecil berbagai
maksiat yang mereka lakukan, sehingga akan mewariskan sifat yang sama ke dalam
hatimu.
7. 7. Teman yang buruk akan menjadi penghalang bagimu
untuk memperluas pergaulanmu dengan teman-teman yang baik, sebagaimana jauhnya
mereka dari teman-teman yang baik.
8. 8. Bermajelis dengan teman yang buruk membuatmu
terbiasa (menganggap biasa) melakukan maksiat dan perbuatan yang haram,
seperti; Ghibah (bergunjing), Namimah (mengadu-domba), Dusta, Demo, Melaknat dan sebagainya. Sebagaimana
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam (yang artinya),
“Tidaklah suatu kaum bangkit dari suatu
majelis yang tidak ada dzikir di dalamnya kepada Allah Ta’ala, melainkan seperti bangkitnya mereka dari bangkai keledai, dan majelis tersebut akan menjadi penyesalan bagi mereka.” (HR. Abu Daud)
Hadits ini bermakna, sama dengan bangkai
keledai dalam hal busuk dan kotornya.
Jadi, bila kita ingin menyelamatkan Agama (Iman) kita, maka seleksilah siapa yang akan menjadi teman dekat kita.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjauhkan kita dari teman-teman yang buruk. Amiin, Yaa Mujibassaailiin.
Renungan
"Dan (Ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit kedua tangannya, seraya berkata, 'Aduh, seandainya dulu aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan yang besarlah bagiku; Seandainya aku (dahulu) tidak menjadikan si Fulan teman akrab (ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an setelah Al-Qur'an itu datang padaku. Dan adalah syaithan itu tidak menolong manusia." (Al-Furqan; 27-29)
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjauhkan kita dari teman-teman yang buruk. Amiin, Yaa Mujibassaailiin.
Renungan
"Dan (Ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit kedua tangannya, seraya berkata, 'Aduh, seandainya dulu aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan yang besarlah bagiku; Seandainya aku (dahulu) tidak menjadikan si Fulan teman akrab (ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an setelah Al-Qur'an itu datang padaku. Dan adalah syaithan itu tidak menolong manusia." (Al-Furqan; 27-29)
oOo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar