بسم الله الر حمان الر حيم
APA ITU FITNAH?
Fitnah dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti; “Perkataan bohong
atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan
orang (seperti menodai nama baik, merugikan kehormatan orang). Merupakan perbuatan yang tidak terpuji” (KBBI)
Menurut Bahasa Arab
Para Ahli Bahasa Arab menjelaskan, bahwa dalam kata FITNAH
terkandung makna UJIAN dan Upaya untuk menyingkap sesuatu. Oleh karena itu kata Fitnah pada asalnya
digunakan untuk pengujian kadar keaslian emas atau untuk membedakan emas yang
asli atau palsu dengan cara dimasukkan kedalam api yang panas.
Beberapa Makna Fitnah yang Tertera dalam Al-qur’an dan As-Sunnah;
1. 1. Perbuatan Syirik dan Kekufuran (Baca Artikel, SYIRIK).
2. 2. Ujian dan Cobaan dalam Kehidupan Manusia dan Jin.
3. 3. Dosa-dosa yang diperbuat oleh Manusia dan Jin.
4. 4. Pembunuhan, Peperangan.
5. 5. Berpaling dari Jalan yang Lurus (Baca juga artikel, JALAN YANG LURUS).
6. 6. Musibah, Penyakit menular, Kekacauan, Adzab.
7. 7. Dan lain-lain sebagainya (tergantung konteks kalimat dan petunjuk-petunjuk / qarinah yang ada).
TANDA-TANDA ZAMAN FITNAH
Diantaranya;
1. 1. Manusia Mengangkat Para Pemimpin Mereka
dari Kalangan Orang-Orang yang Bodoh (tentang Agama Mereka).
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (artinya),
“Sesungguhnya Allah tidak mengambil Ilmu
dengan mencabutnya begitu saja dari hamba-hamba-Nya. Akan tetapi Dia mengangkat Ilmu dengan cara
mematikan Para ‘Ulama. Sehingga apabila
tidak ada seorang pun yang ‘Alim, niscaya manusia akan mengangkat
Pemimpin-pemimpin yang bodoh. Ketika
ditanya, mereka akan berfatwa tanpa Ilmu, akibatnya mereka jadi sesat dan
menyesatkan.” (HSR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. 2. Kaum Muslimin Mengikuti / Meniru-niru Gaya
Hidup Orang-Orang Yahudi dan Nasrani
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Sesungguhnya kalian akan mengikuti cara
hidup orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi
sehasta sehingga jika mereka masuk ke lubang dhab (sejenis kadal), pasti kalian akan
mengikutinya. Kami bertanya, ’Wahai
Rasulullah, apakah yang dimaksud Yahudi dan Nasrani?’ Beliau menjawab, ‘Maka siapa lagi kalau bukan
mereka’” (HSR. Al-Bukhari dan Muslim)
3. 3. Datangnya Zaman yang Penuh Tipu Daya
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Akan datang suatu masa yang menipu, dimana
para Pendusta dibenarkan, orang-orang
yang Jujur di dustakan, Para Penghianat diberi Amanat dan orang-orang yang
Amanat dianggap Penghianat. Dan dimasa
itu Ruwaibidhah berbicara. Lalu dikatakan, ‘Siapakah Ruwaibidhah itu?’ Beliau menjawab, ‘Orang bodoh yang berbicara
tentang persoalan umum (umat)’” (HR.
Ibnu Majah)
4. 4. Manusia Tidak Peduli Lagi Tentang Halal dan
Haram
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya),
“Sesungguhnya akan datang kepada manusia
suatu zaman, dimana seseorang sudah tidak memperdulikan lagi tentang harta yang
ia dapatkan, apakah dari hasil yang Halal atau dari yang Haram.” (HSR. Al-Bukhari)
Dan lain-lain sebagainya.
CARA MENYIKAPI / SOLUSINYA
Berpegang teguh kepada Al-qur’an dan As-Sunnah berdasarkan pemahaman para Sahabat radhiyallahu anhuma, sebagaimana yang disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Berpegang teguh kepada Al-qur’an dan As-Sunnah berdasarkan pemahaman para Sahabat radhiyallahu anhuma, sebagaimana yang disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Telah aku tinggalkan bersama kalian, jika kalian berpegang teguh
padanya, kalian tidak akan tersesat selama-lamanya sepeninggalku, yaitu Kitabullah
dan Sunnahku.” (Hadits Hasan Riwayat
Imam Malik, dan Imam Hakim)
KEUNTUNGAN BERPEGANG
TEGUH KEPADA AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH
1. Digolongkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada “Ahlul Hidayah Sejati”
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar."
(QS. Al-Hujurat; 15), dan
“...Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummiy (buta huruf) yang beriman kepada Allah dan kepada Kalimat-Kalimat-Nya (Kitab-Kitab-Nya) dan ikutilah Dia (Muhammad), agar kamu mendapat Petunjuk.”
“...Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummiy (buta huruf) yang beriman kepada Allah dan kepada Kalimat-Kalimat-Nya (Kitab-Kitab-Nya) dan ikutilah Dia (Muhammad), agar kamu mendapat Petunjuk.”
(QS. Al-A’raaf (7); 158). Dan banyak lagi Dalil yang lainnya.
2. Akan Mendapatkan Ganjaran Pahala yang Besar
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam,
“Sesungguhnya dibelakang kamu ada hari-hari yang penuh dengan kesabaran. Pada saat itu orang-orang yang berpegang
dengan apa yang kalian pegangi akan mendapatkan ganjaran pahala sebanyak 50 (limapuluh) orang dari kalian. Mereka
bertanya, ‘Wahai Nabiyullah, ataukah mendapat pahala limapuluh orang dari
mereka?’ Beliau menjawab, ‘Bahkan pahala
limapuluh orang dari kalian!’” (Silsilah
Hadits Shahih Syaikh Al-Albani No. 494)
3. Terhindar dari Kehinaan dan Kehancuran
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam,
“Apa saja yang aku larang, maka jauhilah ia dan apa saja yang aku
perintahkan kerjakanlah ia semampu kalian. Sesungguhnya hancurnya kaum sebelum kalian adalah
disebabkan mereka banyak bertanya dan menyelesihi Nabinya.” (HSR. Al-Bukhari dan Muslim),
“...Dan dijadikan kehinaan dan
kerendahan bagi orang yang menyelisihi perintahku. Barangsiapa yang mencontoh suatu kaum,
maka ia termasuk golongan kaum itu.”
(HR. Ahmad, Shahihul Jaami’ Syaikh Al-Albani
no. 2831)
4. Terjaga dari Pengaruh Kelompok-Kelompok Sesat
“...Maka barangsiapa diantara
kalian yang hidup serpeninggalku nanti niscaya akan melihat perselisihan yang
banyak. Wajib atas kalian berpegang
dengan sunnahku dan sunnah para Khalifah sepeninggalku, peganglah sunnah itu
dan gigitlah ia dengan gerahammu dan hati-hatilah dengan urusan yang
diada-adakan dalam Agama ini, karena sesungguhnya setiap yang diada-adakan itu
adalah Bid’ah dan setiap Bid’ah itu adalah kesesatan.” (HSR.
Abu Daud)
5. Digolongkan kepada Umat Rasulullah yang
Beruntung
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu
yang berkata, “Telah bersabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, ‘Islam itu pada mulanya adalah Asing dan ia akan kembali
lagi menjadi Asing sebagaimana awal kedatangannya.
Maka beruntunglah bagi mereka
yang asing itu.’” (HSR. Muslim)
oOo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar