بسم الله الرحمن الرحيم
Berkata Asy-Syaikh Al-'Utsaimin rahimahullah,
"Ada manusia yang niatnya (menggantung) di angkasa pada tempat tertinggi.
Dan, ada pula manusia yang niatnya di tempat sampah, pada sesuatu yang paling rendah (hina).
Hingga engkau melihat dua orang yang beramal dengan amalan yang sama, dari awal, tengah, hingga akhir, gerakannya sama, saat diamnya sama, ucapannya sama, perbuatannya sama, namun dari dua orang yang beramal keduanya (berbeda) bagaikan bumi dengan langit, semua itu terjadi karena niatnya."*
Syarah Riyadhus Shalihin, 1/18
* Teringat akan sebuah hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang bermakna; "Sesungguhnya ada seseorang yang melakukan (ibadah) shalat selama 60 (enam puluh) tahun, namun tidak satupun yang Allah terima shalatnya..."
(Hadits Hasan riwayat Ibnu Abi Syaibah, dari Abu Hurairah)
Boleh jadi karena tidak ikhlas atau ada salah satu dari Rukun (syarat sah) shalat yang tidak terpenuhi sehingga shalatnya menjadi batal.
(Baca artikel, KEIKHLASAN ITU TIDAK BERDASARKAN AKAL-AKAL MANUSIA)
Kalau kita coba hitung berapa jumlah shalat yang pernah dia lakukan; 60 (tahun) x 12 (bulan) x 30 (hari) x 5 (waktu) = 108.000 kali shalat (minimal), belum termasuk shalat rawatib atau shalat-shalat Sunnah. Dari semua itu, tidak ada satupun yang Allah Subhanahu wa Ta'ala terima (membuahkan pahala). Betapa celakanya dia, hanya gegara sepotong niat yang tidak diridhai Allah Subhanahu wa Ta'ala. Demikian pula amal-amal lainnya bagaikan debu yang diterbangkan angin - lenyap tak berbekas. Dan di sana, adzab Allah 'Azza wa Jalla telah menunggunya.
Karena shalat adalah penentu diterima atau ditolaknya amal-amal yang lain.
Na'udzubillahi min dzalik.
(Baca juga artikel, KEIKHLASAN ITU TIDAK BERDASARKAN AKAL-AKAL MANUSIA)
(pen blog).
oOo
Disalin dengan editan dari;
Https://t.me/anNajiyah_Bali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar