بسم الله الرحمن الرحيم
…..Termasuk perbuatan yang tidak pernah dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah perbuatan yang banyak dilakukan oleh kaum muslimin dalam menyambut bulan suci Ramadhan dengan amalan atau ritual tertentu, di antaranya:
1⃣ APA YANG DIKENAL DENGAN ACARA PADUSAN
Yaitu mandi bersama-sama dengan masih mengenakan busana, terkadang ada yang memimpin di suatu sungai, atau sumber air, atau telaga. Dengan niat mandi besar, dalam rangka membersihkan jiwa dan raga sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.
Sampai-sampai ada di antara muslimin yang berkeyakinan kalau sekali saja terlewat dari ritual ini, rasanya ada yang kurang meski sudah menjalankan puasa.
Jelas perbuatan ini tidak pernah diajarkan dan tidak pernah diterapkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Demikian pula para shahabat, para salafus shalih, dan para ‘ulama yang mulia tidak ada yang mengamalkan atau menganjurkan amalan tersebut. Sehingga kaum muslimin tidak boleh melakukan ritual ini.
Belum lagi, dalam ritual Padusan ini, banyak terjadi kemungkaran. Ya, jelas-jelas mandi bersama antara laki-laki dan perempuan. Jelas ini merupakan kemungkaran yang sama sekali bukan bagian dari ajaran Islam.
2⃣ NYEKAR DI KUBURAN LELUHUR
Tak jarang dari kaum muslimin, menjelang Ramadhan ziarah ke pemakaman. Dalam Islam ada tuntunan ziarah kubur, yang disyari’atkan agar kaum muslimin ingat bahwa dirinya juga akan mati menyusul saudara-saudaranya yang telah meninggal dunia lebih dahulu, sehingga dia pun harus mempersiapkan diri dengan iman dan amal shalih.
Namun ziarah kubur, yang diistilahkan oleh orang jawa dengan nyekar, yang dikhususkan untuk menyambut Ramadhan tidak ada tuntunannya dalam syari’at Islam. Apalagi mengkhusukan nyekar di kuburan leluhur. Ini adalah perkara baru dalam agama.
Tak jarang dalam ziarah kubur tercampur dengan kemungkaran. Yaitu sang peziarah malah berdoa kepada penghuni kubur, meminta-minta pada orang yang sudah mati, atau ngalap berkah dari tanah kuburan! Ini merupakan perbuatan syirik!
3⃣ MINTA MA’AF KEPADA SESAMA
Dengan alasan agar menghadapi bulan Ramadhan dengan hati yang bersih, sudah terhapus beban dosa terhadap sesama. Bahkan di sebagian kalangan diyakini sebagai syarat agar puasanya sempurna.
Tidak diragukan, bahwa meminta ma’af kepada sesama adalah sesuatu yang dituntunkan dalam agama, mengingat manusia adalah tempatnya salah dan lupa.
Meminta ma’af di sini umum sifatnya, bahkan setiap saat harus kita lakukan jika kita berbuat salah kepada sesama, tidak terkait dengan waktu atau acara tertentu.
Mengkaitkan permintaan ma’af dengan Ramadhan, atau dijadikan termasuk cara untuk menyambut Ramadhan, maka jelas ini membuat hal baru dalam agama. Amalan ini bukan bagian dari tuntunan syari’at Islam.
Itulah beberapa contoh amalan yang tidak ada tuntunan dalam syari’at yang dijadikan ritual khusus dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Hendaklah setiap amal yang kita lakukan mencocoki tuntutan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menjauhkan kita dari segala macam bid'ah syari'at Islam.
oOo
Disalin dengan editan dari;
https://t.me/faidahassunnahmanado
Tidak ada komentar:
Posting Komentar