Kamis, 04 Juli 2024

BAHAYA DIAM TERHADAP KEMUNGKARAN

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

📝 Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah,

ومن رضي بالذنب، واطمأن إليه، فهو كفاعله

⚠️ "Orang yang ridha dengan perbuatan dosa dan merasa tidak terganggu (terusik) dengannya, maka ia seperti pelaku dosa tersebut." 

(Al-Muntaqa min Faraidul Fawaid, hal.7)

(Baca artikel, SEPULUH PEMBATAL KEISLAMAN, dan BATAS TIPIS ANTARA IMAN DENGAN KUFUR)

...

✅  Seorang muslim wajib mengingkari kemunkaran meskipun hanya dengan hatinya.  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ

☑️  "Barangsiapa dari kalian melihat kemunkaran, maka hendaklah dia mengubah dengan tangannya, jika tidak mampu maka (ubahlah) dengan lisannya, dan jika tidak mampu maka (ingkarilah) dengan hati, dan itulah selemah-lemah iman." 

(HR. Muslim no.78)


Dalam hadits Abdullah bin Mas'ud Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

وَلَيْسَ وَرَاءَ ذَلِكَ مِنَ الْإِيمَانِ حَبَّةُ خَرْدَلٍ

⚠️ "Dan tidak ada lagi setelah itu keimanan meskipun sebesar biji sawi." 

(HR. Muslim no.80)


🔵 Ulama' kita menjelaskan,

إن من ترك إنكار كل منكر بقلبه، فهو كافر

💢 "Barangsiapa yang tidak mengingkari dengan hatinya setiap kemungkaran yang terjadi, maka ia telah kafir." 

(Al-Muntaqa min Faraidul Fawaid, hal.7)

oOo

📝 Disalin dengan editan dari;

 https://bit.ly/warisansalaf 

 http://www.warisansalaf.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar