Jumat, 26 Juli 2024

MENUTUP MATA DAN AKAL DENGAN TAZKIYAH?!

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

💬  Lemahnya Keilmuan akan menyeret pada hal-hal yang tidak bermutu.

"Yakni lemahnya keilmuan menyeret kepada semisal hal-hal yang tidak bermutu.  Perkataan si Fulan!  Perkataan si Fulan!

Kita memiliki manhaj (metode beragama) yang dapat membedakan antara Ahlul Haq dan Ahlul Bathil, meskipun (Al-Imam) Ahmad bin Hambal datang sekarang ini dan mentazkiyah si Fulan dan si Fulan, kemudian kita dapati bahwa orang ini tidaklah pantas mendapatkan tazkiyah tersebut berdasarkan ucapan-ucapannya, amal-amal perbuatannya, tulisan-tulisannya, dan rekaman-rekaman audionya.  Apakah boleh bagi kita untuk bergantung pada apa yang menyebabkan ditazkiyahnya dia oleh (Asy-Syaikh) bin Baz, atau Al-Albani, atau Ahmad bin Hambal, atau selain mereka!?

Jarh (kritikan) itu lebih didahulukan daripada Ta'dil (pujian).  Jarh yang rinci dijelaskan lebih didahulukan daripada Ta'dil yang masih bersifat belum jelas.

Kaidah-kaidah ini sudah seharusnya diterapkan di medan Jarh wa Ta'dil, misalnya telah mentazkiyahnya Al-Albani pada suatu hari si Fulan, kemudian jelas baginya bahwa dia sebenarnya tidak berhak mendapatkan tazkiyah, maka beliau pun (berbalik) berkata tentangnya ia seorang Khawarij (Salah satu sempalan Islam).

Dan Ibnu Baz pada suatu hari mentazkiyah si Fulan dan Fulan, lalu jelas baginya kesalahan mereka, maka beliaupun berkata tentang mereka, 'Dai-dai kebathilan.'

Ahlul bathil datang dan menyebarkan tazkiyah lalu mereka mengubur Jarh (kritikan).  Kalaulah Bin Baz dan Al-Albani mewajibkan bagi kita untuk selalu memberlakukan mereka pada tazkiyah tersebut sampai mereka mati, pastilah mereka tidak mempunyai sesuatu pegangan kecuali tazkiyah ini.  Apakah harus bagi orang-orang untuk mengambil tazkiyahnya lalu menutup mata-mata mereka dan mengunci mati akal-akalnya dari kesalahan-kesalahan si Fulan dan Fulan yang Al-Albani atau Bin Baz telah mentazkiyah mereka. Padahal kesalahan-kesalahan itu jelas, dan Jarh pencacatannya pun jelas."


📃  Asy-Syaikh, Mufti, Al-Mujaddid, Prof. Dr. Rabi' bin Hadi Al Madkhali حفظه الله


oOo

Disalin dengan editan dari;

https://t.me/salafykawunganten/3521

Tidak ada komentar:

Posting Komentar