Minggu, 07 Juli 2024

TIDURPUN BERNILAI IBADAH

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Berkata Al-Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi rahimahullah;

"Sesungguhnya kami menganggap bahwa tidur termasuk wirid (dzikir) kepada Allah, karena bila diterapkan adab-adab tidur diiringi dengan niat yang baik, maka itu akan teranggap sebagai suatu ibadah."*

(Mukhtasar Minhajil Qasidin, 53)


*  Beberapa adab tidur Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam;

- Berwudhu sebelum tidur.

- Membaca do'a (wirid) sebelum tidur;

بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا


Bismika Allahumma ‘Amuutu wa ‘AhYaa.

Artinya: “Dengan namaMu, ya Allah! Aku mati dan hidup.” (Dibaca 1 x)

Membaca surat;  Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas masing-masing  satu kali, sembari meniupkan pada kedua telapak tangan, lalu mengusapkannya ke muka, kepala dan bagian tubuh lain yang dapat dijangkau sebanyak 3 kali.

Membaca ayat Kursi.

Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah;

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللّهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُواْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya dan Rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan), ‘Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari Rasul-rasul-Nya.’ Dan mereka mengatakan, ‘Kami dengar dan kami taat.’ (Mereka berdoa), ‘Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali.’

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), ‘Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak sanggup memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.'” 

- Berbaring pada sisi tubuh sebelah kanan.

-  Meletakkan telapak tangan di bawah pipi sebelah kanan.

-  Mematikan lampu (penerang).

-  Tidak menelungkup.

-Dan lain-lain, (pen blog).

oOo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar