Minggu, 14 Juni 2020

JANGAN TERTIPU DENGAN PENGETAHUANMU



بسم الله الرحمان الرحيم 

Jalan kebenaran adalah jalan yang mendaki (sulit) - bukan jalan yang menurun (mudah), bahkan tidak jarang disertai berbagai rintangan, tantangan, dan ujian padanya.
Semakin tinggi tanjakan yang dilewati - semakin besar pula resiko yang menunggu bila tergelincir (jatuh).
Sehingga, tanpa pertolongan (Taufiq) dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, mustahil seseorang dapat menempuhnya dengan selamat.

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala (artinya),
"Apakah manusia itu menyangka, bahwa mereka dibiarkan mengatakan, 'Kami beriman,' sementara mereka tidak diuji?"  (Al-Ankabut;  2)
Semakin bertambah iman seseorang - akan semakin bertambah berat pula ujiannya.  Namun demikian, yakinlah bahwa ujian yang diberikan kepada kita sebagai manusia akhir zaman ini, tidak akan seberat ujian yang Allah 'Azza wa Jalla berikan kepada para Nabi dan Rasul, ujian pada orang-orang terdahulu (Tiga Generasi Terbaik Islam), karena iman kita juga tidak sekuat iman mereka.

Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah  rahimahullah,
"Jangan tertipu dengan pengetahuanmu, karena yang dianggap (dinilai) adalah sikap mengikuti (bimbingan Ilmu), bukan kadar ilmu (yang engkau miliki). Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
(واتل عليهم نبأ الذي آتيناه آياتنا فانسلخ منها فأتبعه الشيطان فكان من الغاوين،ولو شئنا لرفعناه بها)
"Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.  Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu."  (Al-'Araf; 175)
Allah Ta'ala memberitakan, bahwa kedudukan yang tinggi di hadapan-Nya bukan semata-mata dengan ilmu. Karena orang yang disebutkan (dalam ayat) di atas tadinya termasuk orang-orang yang berilmu.
Jadi, kedudukan yang tinggi di sisi Allah hanya bisa diraih dengan mengikuti kebenaran, mendahulukannya, dan meniatkannya untuk meraih keridhaan Allah."
Selesai kutipan.

(Baca juga artikel, PERUMPAMAAN DENGAN ANJING)

oOo

Disadur dari;
📚 I'lamul Muwaqqi'in 1/332
t.me/majalahqonitah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar