بسم الله الرحمان الرحيم
Tinggalkanku sejenak
Ku ingin menyidik tapak-sidik yang tertinggal
Merenung
Merenung
Mencari permata yang terburai hilang
Memaknai ta'rif hidup dan arti masa
Tinggalkan aku
Kuingin duduk ke guru yang paling tua
Bertanya tentang pertanyaan yang belum pernah ditanya dan jawaban yang belum pernah diberi
Kan kusemai di jiwa yang lara
Kan kusemai di jiwa yang lara
Kutak percaya pada dunia
Banyak yang menangis karena ulahnya
Menipu bagai perawan rimpuh berdandan menor
Merayu bagai selir raja yang tersingkir
Hatiku bukan baling-baling
Yang bisa ditawar bandar beling
Bukan pula bandar gading
Tapi kucari di sela bebatuan mata air bening
Hatiku bukan pasaran
Yang bisa digulung perasaan
Bukan pula makanan gancuan
Tapi kutemukan di antara dua daun timbangan
Tinggalkanku sendiri
Akan kupintal lagi gurat-gurat sepi
Mencari bekal sejati
Sampai kuyakin Inilah Istana Bidadari
oOo
Hatiku bukan baling-baling
Yang bisa ditawar bandar beling
Bukan pula bandar gading
Tapi kucari di sela bebatuan mata air bening
Hatiku bukan pasaran
Yang bisa digulung perasaan
Bukan pula makanan gancuan
Tapi kutemukan di antara dua daun timbangan
Tinggalkanku sendiri
Akan kupintal lagi gurat-gurat sepi
Mencari bekal sejati
Sampai kuyakin Inilah Istana Bidadari
oOo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar