بسم الله الر حمان الر حيم
Begitu banyak hadits-hadits Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
berbicara tentang kisah Nabi dan Rasul Ulul Azmi (Yang Paling Utama) ke-empat, Isa ‘alaihissalam.
Di bawah ini, kami kutipkan beberapa hadits yang dikeluarkan oleh Al-Imam, Al-Hafidz Ibnu Asakir rahimahullah dari beberapa ‘Ulama Salaf, tanpa menyebutkan (sebagian / beberapa) rantai Sanad-nya. Semoga dapat diambil hikmahnya;
Di bawah ini, kami kutipkan beberapa hadits yang dikeluarkan oleh Al-Imam, Al-Hafidz Ibnu Asakir rahimahullah dari beberapa ‘Ulama Salaf, tanpa menyebutkan (sebagian / beberapa) rantai Sanad-nya. Semoga dapat diambil hikmahnya;
·
* “Pada suatu ketika kaum Hawariyyun (Para pengikut setia Nabi Isa ‘alaihissalam) kehilangan Nabi-nya, yaitu Isa putera Maryam. Ada seseorang yang berkata kepada mereka, ‘Berjalanlah ke arah laut...!’ Akhirnya mereka pergi ke laut untuk menemui Beliau di sana. Ketika mereka telah sampai di tepi pantai, tiba-tiba mereka melihat seorang laki-laki sedang berjalan-jalan di tengah laut. Lelaki tersebut terkadang berada di atas ombak dan terkadang berada di atas permukaan laut yang tenang. Kemudian laki-laki itu mendekati mereka, hingga akhirnya mereka mengetahui, bahwa ia adalah Nabi Isa ‘alaihissalam.
* “Pada suatu ketika kaum Hawariyyun (Para pengikut setia Nabi Isa ‘alaihissalam) kehilangan Nabi-nya, yaitu Isa putera Maryam. Ada seseorang yang berkata kepada mereka, ‘Berjalanlah ke arah laut...!’ Akhirnya mereka pergi ke laut untuk menemui Beliau di sana. Ketika mereka telah sampai di tepi pantai, tiba-tiba mereka melihat seorang laki-laki sedang berjalan-jalan di tengah laut. Lelaki tersebut terkadang berada di atas ombak dan terkadang berada di atas permukaan laut yang tenang. Kemudian laki-laki itu mendekati mereka, hingga akhirnya mereka mengetahui, bahwa ia adalah Nabi Isa ‘alaihissalam.
Salah seorang di antara mereka berkata,
“Bolehkah aku datang kepadamu, wahai Nabi Allah?” Nabi Isa menjawab, “Tentu saja boleh.” Lalu ia mencoba menapakkan salah satu kaki dan kaki yang lainnya di atas air. Akan
tetapi ia berteriak, “Oh, aku bisa tenggelam ya Nabi Allah.” Kemudian Isa Putera Maryam ‘alaihissalam berkata, “Coba berikan
tanganmu kepadaku, hai orang yang tipis imannya. Kalau sekiranya seseorang itu memiliki
keyakinan sebesar satu biji gandum saja, niscaya ia akan mampu berjalan di atas
air.”
Ada yang bertanya kepada Beliau, “Wahai
Isa, dengan apa Engkau berjalan di atas air?”
Nabi Isa menjawab, “Aku berjalan
di atas air dengan iman dan keyakinan.”
Mereka berkata, “Bukankah kami juga beriman sebagaimana Engkau beriman
dan kami juga yakin sebagaimana Engkau yakin?”
Nabi Isa ‘alaihissalam
menjawab, “ Kalau begitu, silahkan kalian berjalan di atas air.” Akhirnya mereka berjalan bersama Beliau di
atas ombak laut dan mereka tenggelam.
Nabi Isa Putera Maryam ‘alaihissalam
bertanya, “Kenapa kalian tenggelam?’
Mereka menjawab, “Kami takut ombak, ya Nabi Allah.” Lalu Nabi Isa ‘alaihissalam berkata kepada mereka, “Tidakkah kalian takut kepada
Tuhan yang menciptakan ombak?” Akhirnya
Beliau mengeluarkan mereka dari laut dan kemudian Beliau pukulkan tangannya ke
tanah, lalu Beliau menggenggam jari-jemarinya itu dan kemudian Beliau buka
kembali. Tiba-tiba di salah satu telapak
tangan Beliau ada emas dan di telapak tangan yang lainnya ada batu
kerikil. “Manakah di antara kedua benda
ini yang menarik hatimu?” Tanya Beliau.
Para pengikutnya menjawab, “Emas.”
Lalu Nabi Isa ‘alaihissalam
berkata, “Begitu pula menurut pendapatku.”
· * Sebagaimana yang diterangkan Al-Imam Ibnu Katsir
dalam kisah Yahya bin Zakaria, dari
beberapa ‘Ulama Salaf, bahwasanya Nabi Isa ‘alahissalam
mengenakan pakaian kaos dalam, memakan daun-daun pepohonan, tidak mempunyai
rumah, keluarga, harta dan simpanan makanan untuk esok hari. Sebagian ‘Ulama ada yang berpendapat, “Nabi
Isa ‘alaihissalam hanya makan dari
hasil upah memintal benang Ibunya.”
· * Dari Abdul Malik bin Said bin Abjar, bahwasanya
ia berkata, “Jika Nabi Isa ‘alaihissalam memberikan nasihat, maka Beliau akan berteriak-teriak bagaikan seorang ibu yang kehilangan anaknya.”
· * Abdur-Razaq telah berkata, “Mu’ammar telah
mengabarkan kami, Ja’far bin Balqan telah bercerita kepada kami, bahwasanya
Nabi Isa ‘alaihissalam berdoa’, ‘Ya Allah ya Tuhan-ku, sesungguhnya aku tidak
dapat menolak apa yang aku benci dan tidak dapat meraih manfaat apa yang aku
harapkan. Semua masalah beralih ke
tangan orang lain, sedangkan diriku tertahan oleh amal perbuatanku sendiri,
tidak ada yang lebih miskin daripada diriku.
Ya Allah ya Tuhan-ku, janganlah Engkau bahagiakan musuhku dengan
kesusahanku, janganlah Engkau burukkan diriku kepada temanku, janganlah Engkau jadikan musibahku pada
Agamaku, dan janganlah Engkau kuasakan diriku kepada orang yang tidak
menyayangiku.’”
· * Al-Fudhail bin Iyadh telah berkata dari Yunus
bin Ubaid, Nabi Isa ‘alaihissalam
berkata, “Seseorang tidak akan
mendapatkan Hakikat Iman, hingga ia tidak peduli lagi terhadap makanan di dunia.”
· * Al-Fudhail berkata, Nabi Isa Putera Maryam ‘alaihissalam telah berkata, “Aku pernah memperhatikan tentang keadaan
makhluk di dunia, akhirnya aku dapati, bahwa yang tidak diciptakan itu
menurutku lebih berbahagia daripada yang telah diciptakan.” (Mengingat pertanggung jawabannya nanti di Pengadilan Allah 'Azza wa Jalla pada Hari Kiamat, pen blog.)
· * Ishaq bin Basyar berkata, dari Hisyam bin Hisan,
dari Al-Hasan, bahwasanya ia telah berkata, “Nabi Isa ‘alaihissalam itu
adalah pemimpin orang-orang zuhud pada hari Kiamat.” Ia juga berkata, “Orang-orang yang membersihkan dosanya akan dikumpulkan kelak bersama
Nabi Isa pada hari Kiamat.”
Ia berkata, “Pada suatu hari Nabi Isa ‘alaihissalam tertidur pulas di atas
sebuah batu. Tiba-tiba iblis lewat di
dekatnya, seraya berkata, 'Hai Isa, bukankah kamu mengatakan, bahwasanya kamu
tidak menginginkan harta benda dunia?
Bukankah batu ini termasuk harta benda dunia?' Maka Nabi Isa bangun dari tidurnya, lalu
Beliau mengambil batu itu dan melemparkannya kepadanya seraya berkata, 'Ambillah batu serta semua isi dunia ini
untukmu.'”
· * Mu’tamir bin Sulaiman telah berkata, “Nabi Isa ‘alaihissalam
pernah keluar menemui para sahabatnya dengan mengenakan jubah yang terbuat dari
kain wol dan celana pendek yang cukup untuk menutupi auratnya, tidak beralaskan
sandal, sambil menangis, rambutnya tidak teratur, wajahnya pucat karena
kelaparan, kedua bibirnya kering karena kehausan, lalu Beliau berkata, “Assalaamu’alaikum, wahai Bani Israil. Ketahuilah oleh kalian, aku adalah orang yang
menempatkan dunia pada posisinya, dengan idzin Tuhan, akan tetapi aku tidak angkuh
dan sombong. Tahukah kalian dimanakah
rumahku?” Mereka (para sahabat Nabi
Isa) menjawab, “Dimanakah rumahmu, ya Ruhullah?” Beliau menjawab, “Rumahku adalah masjid-masjid, pijakanku adalah air, lauk-pauk-ku
adalah rasa lapar, lampu penerangku adalah bulan di malam hari, shalatku pada
musim dingin adalah tempat terbitnya matahari, wewangianku adalah sayur-mayur,
pakaianku adalah kain wol, sloganku adalah takut kepada Rabbul ‘Izzati, teman-temanku adalah waktu dan orang-orang miskin,
kujelang pagi dan sore hari tanpa ada sesuatu apapun padaku. Aku orang yang baik hati dan tidak serakah,
maka siapakah yang lebih kaya dan beruntung daripada diriku?” (HR. Ibnu Asakir)
· * Abdullah bin Mubarak telah berkata; dari Sufyan
bin Uyainah, dari Khalaf bin Husyab, bahwasanya dia telah berkata, “Nabi Isa ‘alaihissalam berkata kepada para pengikut setianya, kaum Hawariyyin, ‘Sebagaimana para Raja telah
mewariskan Hikmah kepada kalian, maka wariskanlah dunia ini kepada mereka (manusia, pen blog.)’”
· * Ismail bin Iyas telah berkata, dari Abdullah bin
Dinar, dari Ibnu Umar bahwasanya ia berkata, “Nabi Isa ‘alaihissalam telah bersabda kepada para pengikut setianya, ‘Wahai
para pengikutku, makanlah roti gandum, minumlah air yang jernih, dan keluarlah
dari dunia ini dalam keadaan sehat dan selamat.
Dengan sebenarnya aku akan mengatakan
kepada kalian, bahwa kenikmatan hidup di dunia ini adalah pahitnya kehidupan
Akhirat, dan pahitnya kehidupan di dunia ini adalah kenikmatan hidup di Akhirat
kelak. Para hamba Allah yang bertakwa itu bukanlah mereka yang
bersenang-senang. Dan, dengan sebenarnya
aku mengatakan kepada kalian, bahwa orang yang paling jahat di antara kalian adalah, orang-orang yang ‘Alim
tetapi lebih mengutamakan Hawa Nafsunya, dan ia ingin agar semua manusia seperti
dirinya.
(Baca artikel, PARA DA'I YANG MENYERU KE JAHANNAM dan JAUHILAH DUA TIPE MANUSIA)
(Baca artikel, PARA DA'I YANG MENYERU KE JAHANNAM dan JAUHILAH DUA TIPE MANUSIA)
· * Abu Mus’aib berkata dari Malik bahwasanya telah
sampai khabar kepadanya, bahwasanya Nabi Isa ‘alaihissalam bersabda, “Wahai
Bani Israil, kalian harus minum dari air yang jernih, makan dari sayur-mayur
yang baik dan roti jelai (roti dari bahan yang murah, pen blog.) Dan hindarilah
olehmu roti gandum, karena sesungguhnya kalian tidak akan mampu mensyukurinya.”
· * Ibnu Wahab telah berkata, dari Sulaiman bin
Bilal, dari Yahya bin Said bahwasanya ia berkata, Nabi Isa ‘Alaihissalam bersabda, “Seberangilah
dunia, dan janganlah kalian memakmurkannya!” Beliau pernah pula berkata, “Cinta dunia pangkal dari segala kesalahan,
dan pandangan mata dapat menanamkan syahwat di hati.”
· * Wahib bin Al-Wurd telah bercerita seperti
hadits itu dan bahkan ia menambahkan, “Terkadang
Nafsu Syahwat itu dapat mewariskan kesedihan yang berkepanjangan kepada pemiliknya.”
· * Dari Nabi Isa ‘alaihissalam, “Wahai anak Adam, takutlah kalian kepada Allah dimana saja kalian berada,
jadilah kalian seorang tamu di dunia ini, jadikanlah Masjid-Masjid itu rumahmu,
ajarilah matamu untuk menangis, tubuhmu untuk bersabar dan hatimu untuk
bertafakur. Dan janganlah kalian
memikirkan rezki untuk esok hari, karena sikap yang demikian itu sangatlah
keliru.”
· * Dari Nabi Isa Putera Maryam ‘alaihissalam bahwasanya Beliau bersabda, “Karena tidak ada seorang pun dari kalian yang mampu mendirikan rumahnya di atas ombak yang ganas, maka janganlah ada di antara kalian yang menjadikan dunia ini
sebagai tempat tinggalnya.”
Di dalam kitab Az-Zuhud, Al-Imam Ahmad menyebutkan sabda Nabi Isa 'alaihissalam,
"Siapakah yang mau mendirikan rumah di atas ombak laut? Itulah dunia, maka janganlah kalian menyikapinya sebagai negeri yang kekal."
Di dalam kitab Az-Zuhud, Al-Imam Ahmad menyebutkan sabda Nabi Isa 'alaihissalam,
"Siapakah yang mau mendirikan rumah di atas ombak laut? Itulah dunia, maka janganlah kalian menyikapinya sebagai negeri yang kekal."
· * Sufyan Ats-Tsauri berkata, "Nabi Isa 'alaihissalam pernah bersabda, 'Cinta kepada dunia dan cinta kepada
Akhirat tidak akan dapat hidup berdampingan dalam hati seorang Mukmin,
sebagaimana air dan api tidak dapat bersatu dalam satu bejana.'
· * Ibrahim Al-Harbi telah berkata dari Daud bin
Rasyid, dari Abu Abdullah Ash-Shufi bahwasanya ia berkata, Nabi Isa ‘alaihissalam telah bersabda, “Orang yang mencari kehidupan dunia
bagaikan orang yang meminum air laut.
Semakin banyak ia meneguknya, maka akan semakin haus - hingga akhirnya
membunuh dirinya sendiri.”
· * Dari Nabi Isa ‘alaihissalam, “Sesungguhnya
Syaithan itu bersama dunia, tipu dayanya dengan harta benda, hiasannya dengan
hawa nafsu, dan kesuksesan-nya terletak pada nafsu syahwat.”
· * Dari Nabi Isa ‘alaihissalam, “Berbahagialah
orang-orang yang membaca Kitab Allah dan melaksanakan perintah-Nya.”
· * Dari Nabi Isa ‘alaihissalam, “Berbahagialah
orang yang menangis karena mengingat kesalahannya, menjaga lidahnya, dan
meluaskan rumahnya (untuk para tamu).”
· * Dari Nabi Isa ‘alaihissalam, “Berbahagialah
mata yang tidur dan tidak terbetik di dalam hatinya untuk berbuat maksiat, serta
selalu memelihara diri dari perbuatan dosa.”
· * Dari Nabi Isa ‘alaihissalam, “Wahai kaum
Hawariyyin, relakanlah kehinaan dunia namun mendapatkan keselamatan dalam
Agamanya, sebagaimana orang-orang yang cinta dunia rela terhadap kehinaan dalam
beragama demi mendapatkan kenikmatan dunia.”
· * Abu Mus’aib telah berkata dari Malik, Nabi Isa ‘Alaihissalam telah bersabda, “Janganlah kalian banyak berbicara tanpa
ada upaya untuk berdzikir kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala, karena nanti hatimu akan menjadi keras seperti batu. Dan ketahuilah olehmu, bahwa hati yang keras
itu jauh dari Allah, akan tetapi sayangnya kamu tidak menyadarinya. Janganlah kamu melihat dosa-dosa orang lain
seakan-akan kamu itu Tuhan, akan tetapi lihatlah dosa-dosa mereka seakan-akan
kamu ini hamba sahaya. Ketahuilah oleh
kalian, bahwa pada dasarnya manusia itu terbagi dua; Yang diberi afiat (kesehatan) dan yang diuji
dengan musibah atau bencana. Maka
kasihanilah orang-orang yang sedang ditimpa bencana dan bersyukurlah kepada
Allah atas kesehatan.”
· * Ats-Tsauri telah berkata, aku pernah mendengar
ayahku berkata dari Ibrahim At-Tamimi, bahwasanya ia telah berkata, Nabi Isa ‘alaihissalam berkata kepada para
pengikut setianya, “Dengan sebenarnya aku
katakan kepada kalian, bahwa barangsiapa yang mengharap Surga Firdaus, maka
makan roti jelai (roti yang terbuat dari bahan yang murah), dan tidur di tempat sampah bersama anjing itu lebih baik.”
· * Malik bin Dinar telah berkata, Nabi Isa putera
Maryam ‘alaihissalam bersabda, “Sesungguhnya makan roti yang terbuat dari
jelai dengan abu, dan tidur di atas sampah bersama anjing, itu masih ringan
bagi orang yang mengharapkan Surga Firdaus.”
· * Abdullah bin Al-Mubarak berkata, Sufyan telah
menceritakan kepada kami, dari Mansur, dari Salim bin Abu Ja’d bahwasanya ia
telah bercerita, Nabi Isa ‘Alaihissalam
bersabda, “Bekerjalah kamu karena Allah Subhanahu wa Ta’ala dan janganlah kamu
bekerja karena perutmu. Lihatlah
burung-burung itu, mereka terbang kesana-kemari tanpa henti, mereka tidak
bekerja di sawah, mereka tidak menanam tanaman di kebun, akan tetapi Allah
memberinya rezeki. Kalau seandainya kamu
berkata. ‘Perut kami lebih besar dari perut burung, maka kami harus makan lebih
banyak', maka lihatlah kepada binatang-binatang buas (seperti harimau, singa,
beruang) dan binatang ternak (kerbau, sapi dan kambing), mereka pulang-pergi ke
kandangnya tanpa bekerja di sawah atau di ladang, akan tetapi Allah tetap memberi
rezki kepada mereka.”
· * Sofwan bin Amr berkata, dari Syarih bin
Abdullah, dari Yazid bin Maisarah bahwasanya ia telah berkata, Kaum Hawariyyin berkata kepada Nabi Isa ‘Alaihissalam, “Wahai Nabi Allah Isa ‘alaihissalam, lihatlah kepada Masjid itu,
betapa indahnya dia.” Lalu Nabi Isa ‘alaihissalam
menjawab, “Amiin, amiin. Wahai kaum
Hawariyyin, aku akan mengatakan kepada kalian dengan sebenarnya, bahwasanya
Allah tidak akan membiarkan dari Masjid ini sebuah batu yang berdiri tegak
kecuali Dia hancurkan dengan sebab dosa-dosa para jamaahnya. Sesungguhnya Allah tidak menciptakan sesuatu
dengan emas, perak ataupun batu-batuan ini untuk membuatmu merasa takjub. Sesungguhnya yang lebih dicintai Allah adalah
hati-hati yang shalih. Allah akan
memakmurkan bumi dengan hati yang shalih, dan Allah akan menghancurkan bumi
dengan hati yang jahat.”
· * Dari Nabi Isa ‘alaihissalam yang bersabda,
“Aku heran kepada tiga golongan manusia:
Pertama, Orang yang mencari
kesenangan dunia, sedangkan kematian senantiasa mengintainya. Kedua,
Orang yang membangun Istana dan gedung-gedung mewah, sementara kuburan adalah
tempat berdiamnya yang terakhir. Ketiga, Orang yang selalu tertawa-tawa,
sementara Neraka ada di hadapannya.
Wahai anak Adam, kalian tidak akan kenyang dengan sesuatu yang banyak, dan tidak akan rela dengan sesuatu yang sedikit. Kalian mengumpulkan harta bagi orang yang
tidak akan menyanjung-nyanjungmu, dan kamu berani melawan Tuhan yang akan mengadzabmu. Sesungguhnya kamu ini adalah budak syahwat
dan perutmu. Kamu akan bisa memenuhi
perutmu, manakala kamu telah masuk ke dalam kubur. Dan kamu, Wahai anak Adam, melihat hartamu
pada timbangan orang lain.”
· * Sufyan Ats-Tsauri telah berkata dari Bapaknya,
dari Ibrahim At-Tamimi bahwasanya Nabi Isa ‘alaihissalam
telah bersabda, “Wahai kaum Hawariyyin, jadikanlah harta simpananmu
itu di langit, karena hati seseorang itu tergantung kepada harta simpanannya.”
· * Tsaur bin Zaid berkata, dari Abdul Azi bin Zibhyan
bahwasanya ia telah berkata, Nabi Isa Putera Maryam ‘alaihissalam telah bersabda,
“Barangsiapa yang belajar, lalu memahami, dan akhirnya mengamalkan, maka ia
akan dianggap orang besar di Kerajaan Langit.”
· * Abu Kuraib berkata, diriwayatkan dari Nabi Isa ‘alaihissalam bahwasanya Beliau
bersabda, “Tidak ada manfaatnya suatu Ilmu
yang tidak dapat menghantarkanmu kepada kebaikan, akan tetapi malah
menjerumuskanmu kepada kemaksiatan.”
· * Ibnu Asakir telah meriwayatkan saebuah hadits marfu’
dari Ibnu Abbas dengan sanad yang gharib, bahwasanya Nabi Isa ‘alaihissalam pernah berdiri di antara
Bani Israil seraya berkhutbah, “Wahai
kaum Hawariyyin. Janganlah kalian membahas tentang suatu hukum dengan
orang yang bukan ahlinya, karena dikhawatirkan kamu akan berbuat zhalim
kepadanya. Dan jangan pula kalian
melarang pembahasan suatu hukum kepada orang yang memang ahlinya, karena
dikhawatirkan kamu akan berbuat zhalim kepada mereka. Ketahuilah oleh kalian, bahwa permasalahan itu
ada Tiga Macam; 1* Permasalahan yang sudah jelas ada petunjuknya, maka ikutilah, 2* Permasalahan yang sudah jelas menyesatkan, maka hindarilah, 3* Permasalahan yang
masih diperselisihkan di antara kalian, maka kembalikanlah Ilmunya kepada Allah Azza wa Jalla.”
· * Abdur-Razak berkata, Mu’ammar telah menceritakan
kepada kami, ia telah mendengar dari seorang lelaki, lelaki itu telah menerima
dari Ikrimah yang telah berkata, Nabi Isa ‘alaihissalam
bersabda, “Janganlah kalian melemparkan
mutiara kepada babi, karena babi itu tidak dapat berbuat apa-apa dengannya. Janganlah kalian berikan
hikmah kepada orang yang tidak menginginkannya, karena hikmah itu lebih
berharga dari mutiara. Maka, barangsiapa
yang tidak menginginkan hikmah, berarti ia lebih buruk dan lebih jahat daripada babi.”
· * Wahab dan yang lainnya telah menceritakan pula
hadits itu dari Ikrimah, bahwasanya Nabi Isa ‘alaihissalam telah bersabda
kepada para pengikutnya (Kaum Hawariyyin),
“Kalian adalah laksana garam di muka
bumi. Jika kalian telah menjadi rusak,
maka tidak ada obat yang dapat menyembuhkan luka kalian. Ketahuilah, bahwa ada dua sifat kebodohan
yang melekat pada tubuh kalian, yaitu; Tertawa tanpa ada sebab dan Tidur di pagi
hari tanpa adanya bangun (beribadah) di malam hari.”
· * Dari Ikrimah, bahwasanya Nabi Isa ‘alaihissalam ditanya, “Siapakah manusia yang paling berbahaya cobaannya?” Beliau menjawab, “Kesalahan orang ‘Alim (Berilmu).
Karena apabila seorang ‘Alim itu tergelincir pada suatu kesalahan, maka
akan tergelincir pula orang-orang ‘Alim lainnya.”
· * Dari Ikrimah, bahwasanya Nabi Isa ‘alaihissalam pernah bersabda, “Wahai ‘Ulama yang mempunyai niat yang
jahat (‘Ulama Suu’), kamu jadikan
dunia ini di atas kepalamu dan Akhirat di bawah kakimu. Ucapanmu bagaikan obat penawar, sedangkan
amal perbuatanmu bagaikan penyakit.
Perumpamaan dirimu adalah bagaikan sebuah pohon yang pahit rasanya, ia
dapat menarik hati orang yang melihatnya, akan tetapi dapat membunuh orang yang
memakannya.”
· * Wahab telah berkata, Nabi Isa ‘alaihissalam telah bersabda, “Wahai ‘Ulama yang mempunyai niat yang
jahat, kalian telah duduk di ambang pintu Surga, akan tetapi janganlah kalian
masuk terlebih dahulu ke dalamnya dan jangan pula kamu ajak orang miskin untuk
masuk ke dalamnya. Ketahuilah olehmu,
bahwa manusia yang paling jahat disisi Allah adalah orang ‘Alim yang mencari
kesenangan dunia dengan Ilmunya.”
· * Abu Umar Adh-Dharir telah berkata, telah sampai
kepadaku sebuah berita, bahwasanya jika
Nabi Isa ‘alaihissalam berbicara tentang “kematian”,
maka dari kulit (pori-pori, pen blog.) tubuh Beliau akan keluar darah.
oOo
(Disadur bebas dari kitab “Kisah Para Nabi”, Ibnu Katsir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar