بسم الله الرحمان الرحيم
Merasa cukup dengan rezeki yang dikaruniakan Allah Subhanahu wa Ta'ala merupakan tanda orang yang qana'ah, lawannya adalah tamak - selalu merasa kurang, dan selalu melihat kepada orang-orang yang berada di atasnya.
✍🏻 Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
انْظُرُوا إِلَى مَنْ هو أَسفَل مِنْكُمْ وَلا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوقَكُم؛ فهُوَ أَجْدَرُ أَن لا تَزْدَرُوا نعمةَ اللَّه عَلَيْكُمْ
"Lihatlah orang yang di bawah kalian (dalam masalah dunia, pent) dan jangan melihat orang yang di atas kalian, hal ini akan lebih mendorong kalian untuk tidak meremehkan nikmat Allah yang ada pada kalian." (HR. Bukhari dan Muslim)
✍🏻 Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata,
فما من فقير إلا وهناك من هو أفقر منه، وما من مريض إلا وهناك من هو أشد مرضا منه، وما من ذي جاه إلا وهناك من هو أقل جاها منه، وهكذا المسائل الأخرى، إذا نظر إلى من دونه عرف قدر نعمة الله عليه، وكان هذا من أسباب شكره لها، وهذا في أمور الدنيا.
"Tidak ada seorang fakir pun kecuali pasti ada yang lebih fakir daripada dirinya. Tidak ada orang yang sakit, kecuali pasti ada orang yang lebih parah sakitnya daripada dirinya. Tidak ada orang yang memiliki kedudukan, kecuali pasti ada orang yang lebih rendah kedudukannya daripada dirinya. Demikian seterusnya.
Ketika melihat orang yang lebih rendah daripada dirinya, dia akan mengetahui betapa besar (kadar) nikmat Allah yang ada padanya, sehingga dia mensyukurinya.
Melihat orang yang di bawah ini berlaku untuk urusan duniawi."
(Demikian perkataan Syaikh)
Adapun, dalam masalah Ukhrawi hendaklah berlaku sebaliknya.
oOo
Disadur dari, Salafy Online,
📚 Syarh Kitabul Jami' min Bulugh al-Maram, hal. 32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar