Senin, 27 September 2021

MERENUNGKAN KASIH-SAYANG ALLAH TERHADAP HAMBA

بسم الله الرحمان الرحيم

✍🏻  Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah

ليس العجب من مملوكٍ يتذلل لله ويتعبد له ولا يملّ من خدمته مع حاجته وفقره إليه، إنما العجب من مالكٍ يتحبّب إلى مملوكه بصنوف إنعامه ويتودّد إليه بأنواع إحسانه مع غناه عنه.


"Tidaklah mengherankan jika seorang hamba menghinakan diri dan beribadah kepada Allah; serta tidak bosan-bosannya menghambakan diri pada-Nya.  Sebab, dia memang (sangat) membutuhkan dan fakir terhadap-Nya. 

Yang membuat takjub adalah jika Allah - Sang Raja, memperlihatkan rasa cinta-Nya kepada para hamba, dengan memberi mereka berbagai kenikmatan, serta memperlihatkan kasih sayang-Nya kepada mereka dengan memberi banyak kebaikan, padahal Dia (sedikitpun) tidak membutuhkan mereka."*

📚 Al-Fawaid, hlm. 65


* Galaksi Bimasakti dengan 400 milyar bintang-bintang dan 100 milyar planet di dalamnya tempat bumi kita berada, tak ubahnya seperti sebutir debu yang tak berharga.  Sementara, di luar sana terdapat setidaknya 2 (dua) triliun galaksi seperti galaksi kita yang memenuhi Alam Semesta (yang telah teramati oleh manusia; The Observable Universe).  Dan, itu masih terus mengembang setiap saat melebihi kecepatan cahaya (300.000 km/detik).  Bahkan, para ahli Astronomi mengatakan, bahwa luas alam semesta yang sesungguhnya paling tidak 500 x lebih besar daripada yang telah teramati oleh manusia.

(Baca juga puisi, SEBUTIR DEBU YANG HILANG)

Hanya Allah 'Azza wa Jalla sajalah Yang mengetahui kapan berhentinya.

Subhanallah.

Lalu, kenapa manusia begitu bersemangat dan berlomba-lomba memperebutkan sebutir debu yang tak berharga tersebut?  Bahkan, rela mengorbankan kehidupan Akhiratnya?

Laa haula walaa quwwata illa billah.

 (pen blog).

oOo


Disalin dengan editan dari;

 http://telegram.me/ForumSalafy



Tidak ada komentar:

Posting Komentar