بسم الله الرحمان الرحيم
1. Tidak menyukai perselisihan / perpecahan di kalangan kaum muslimin.
2. Memiliki sikap dan pandangan yang objektif dan sportif terhadap suatu permasalahan, yang dibangun di atas dalil-dalil yang syar'i (Al-Qur'an dan As-Sunnah).
3. Tidak mencari-cari / membongkar 'aib saudaranya.
4. Memperbaiki dan memberikan nasihat-nasihat secara bijak terhadap kesalahan saudaranya yang tampak.
5. Mencarikan udzur (alibi) terhadap kesalahan-kesalahan yang diperbuat oleh saudaranya.
6. Berusaha untuk bersabar terhadap gangguan-gangguan manusia, dan dari apa-apa yang tidak disukainya. Meskipun membalas dengan balasan yang setimpal diperbolehkan dalam syari'at.
7. Mengembalikan kritikan-kritikan tersebut kepada dirinya sendiri (Introspeksi diri). Dengan menyadari betapa banyak kesalahan-kesalahan dan dosa-dosanya.
8. Memiliki wajah yang berseri-seri / senantiasa tersenyum terhadap saudaranya.
9. Berusaha untuk tidak menggangu dan menyakiti orang lain.
10. Berbicara dengan lemah-lembut, menggunakan kata-kata yang santun, tidak kasar, keras, kaku, emosional, dan pendendam.
(Makna perkataan seorang 'ulama, dari generasi Tabi'ut-tabi'in; Yusuf bin Ashbath rahimahullah. Disarikan dari kajian Al-Ustadz Abdullah Lahmadi hafizhahullah)
oOo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar