بسم الله الرحمان الرحيم
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah ditanya;
Pertanyaan :
"Syaitan jika dikumandangkan adzan akan lari menjauh, apakah dipahami dari sini, disyariatkannya adzan (untuk mengusir Syaithan) sekalipun pada selain waktu shalat?"
Jawaban :
Naam (benar / boleh), (dalam hadits disebutkan) :
إذا تغولت الغيلان فبادروا بالأذان
Jika ada ghailan yang menyerang, maka hendaknya kalian segera mengumandangkan adzan.
Ghailan adalah hantu yang menampakkan (diri) kepada para musafir, seolah-olah dia seperti perampok, atau binatang buas, atau semisal itu.
Maka Beliau bersabda :
"Jika ada ghailan menyerang, maka hendaknya kalian bersegera adzan."*
Karena jika diadzankan dia akan lari.
📑 At-Ta’liiq ala Shahih Muslim, 3/28
مسألة: الشيطان إذا نودي للصلاة ولّى ، هل نفهم من هذا أنه يشرع أن يؤذن حتى في غير وقت الصلاة؟
الجواب: نعم ( إذا تغولت الغيلان فبادروا بالأذان ) والغيلان شبح يعرض للمسافرين ، وكأنه قاطع طريق او سبع او ما أشبه ذلك ، فيقول ( إذا تغولت الغيلان فبادروا بالأذان ) لأنه إذا أذن هربت.
التعليق على صحيح مسلم 3/28
* Akan tetapi, perbuatan (kebiasaan) mengadzankan mayit di dalam kubur tidak ada tuntunan syari'atnya, alias Bid'ah (pen blog).
oOo
Disalin dengan editan dari;
⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar