Minggu, 25 Juni 2023

LARANGAN BAGI YANG INGIN BERKURBAN

 


بسم الله الرحمن الرحيم 

Risalah fi Ba'dhi Al-Ahkām Al-Latî Tata'allaqu Bil Mudhahhi Wal Udhhiyyati (Bagian Kedua)

"Pasal :

Diantara hukum-hukum yang berkaitan dengan orang berkurban adalah hal-hal yang diharamkan bagi orang yang hendak berkurban pada sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah:

> Menghilangkan rambut kepalanya

> Memotong kuku-kukunya

> Dan menghilangkan rambut / bulu kulit luarnya yakni kulitnya

Dari Ummu Salamah radhiyallahu anhā bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

 إِذَا رَأَيْتُمْ هِلَالَ ذِي الْحِجَّةِ، وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ فَلْيُمْسِكْ عَنْ شَعَرِهِ، وَأَظْفَارِهِ

"Apabila kalian telah melihat hilal bulan Dzulhijjah dan salah seorang dari kalian hendak berkurban, maka hendaklah dia tidak memotong rambut dan kuku-kukunya.”

(HR. Muslim)

Dalam riwayat lain disebutkan  :

*فَلَا يَمَسَّ مِنْ شَعَرِهِ وَبَشَرِهِ شَيْئً*

“… Maka janganlah dia meyentuh (memotong) rambut dan kulitnya sedikitpun.”*

Ini adalah larangan dan hukum asal larangan adalah haram sampai ada dalil yang memalingkannya.

Adapun keluarga orang yang hendak berkurban dan orang yang diwakilkan untuk menyembelih kurban, maka boleh bagi mereka untuk menghilangkan rambutnya, memotong kuku-kukunya dan menghilangkan sesuatu dari rambut/bulu kulit luarnya yakni kulitnya.

Barangsiapa melakukan sesuatu dari hal tersebut bagi orang yang ingin berkurban dalam keadaan sengaja, maka wajib atas dia untuk bertaubat dan beristighfar*, adapun hewan kurbannya sah apabila telah terpenuhi syarat-syarat sah padanya".

《Risalah fi Ba'dhi Al-Ahkām Al-Latî Tata'allaqu Bil Mudhahhi Wal Udhhiyyati》

Al-Imam Nawawi rahimahullah berkata; 

“Maksud larangan tersebut adalah larangan memotong kuku dengan gunting dan semacamnya, memotong rambut; baik gundul, memendekkan rambut, mencabutnya, membakarnya atau selain itu.  Dan termasuk dalam hal ini, memotong bulu ketiak, kumis, kemaluan dan bulu lainnya yang ada di badan.”(Syarah Muslim, 13/138)⁣

*  Ibnu Qudamah rahimahullah Ta'ala mengatakan: “Siapa yang melanggar larangan tersebut, hendaklah ia meminta ampun kepada Allah dan tidak ada fidyah (tebusan) baginya, baik dilakukan dengan sengaja atau lupa.”(Al-Mughni, 11/96)


فصل :

من الأحكام ما يتعلق بالمضحي

منها ما يحرم على المضحي في أيام العشر الأولى من شهر ذي الحجة : إزالة شعره، أو تقليم أظافره، أو إزالة بشرته أي جلده .

فعن أم سلمة رضي الله عنها أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: 

" إِذَا رَأَيْتُمْ هِلَالَ ذِي الْحِجَّةِ، وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ فَلْيُمْسِكْ عَنْ شَعَرِهِ، وَأَظْفَارِهِ ". رواه مسلم، وفي رواية " فَلَا يَمَسَّ مِنْ شَعَرِهِ وَبَشَرِهِ شَيْئًا ". 

وهذا نهي والأصل في النهي التحريم حتى يأتي صارف .

أما أهل المضحي والموكل بذبح الأضحية يجوز لهم إزالة الشعر و تقليم الأظافر و إزالة شيئا من بشرته أي جلده .

ومن فعل شيئاً من  ذلك من صاحب الأضحية متعمدا فعليه التوبة و الاستغفار، واضحيته صحيحة إذا توفرت فيها شروط الإجزاء .

📘 *《رسالة في بعض الأحكام التي تتعلق بالمضحي والأضحية》

oOo

Disalin dengan editan dari,;

 https://t.me/salafy_cirebon

www.salafycirebon.com







Tidak ada komentar:

Posting Komentar