Rabu, 27 November 2024

TAFAKUR

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Para 'Ulama Rabbani dan orang-orang beriman dan bertaqwa dengan sebenar-benarnya, semua mengkhawatirkan keadaan diri-diri mereka di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala kelak.  Hanya orang-orang bodoh (tidak berilmudan tertipu yang merasa dirinya aman dari adzab Allah 'Azza wa Jalla (Percaya Diri).

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّـهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ إِنَّ اللَّـهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ

Hanya para ulama yang memiliki rasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan takut yang sebenarnya.  Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” 

(QS. Fatir[35]: 28)

Menurut Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah, ayat ini mengandung fungsi pembatasan khusus untuk para 'ulama (orang-orang berilmu).

Menurut beliau juga, Tafakur adalah memperbanyak ilmu dan mendatangkan sesuatu yang belum dimiliki hati.

Jadi, tanda bahwa seseorang itu semakin berilmu adalah rasa takut yang semakin tinggi terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala, bukan semakin nyeleneh seperti kebanyakan gaya orang-orang Sufi, atau semakin berani (lancang) memasukkan (mengklaim) sesuatu yang bukan dari syariat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ke dalam Islam.

---

🔗  Berkata Asy-Syaikh, Al 'Alamah Muqbil bin Hadi rahimahullahu Ta'ala:

🔪  "Sesuatu yang paling kami takuti dari apa yang kami takutkan dari dunia kami dan dakwah kami adalah dosa-dosa yang ada pada diri kami."

📚  Tuhfatul Mujib, 366


قال العلامة مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله:

- وأخوف ما نخاف على أنفسنا وعلى دعوتنا

>>> من ذنوبنا  

[ تحفة المجيب (366) ]

oOo

Disadur dari 

https://telegram.me/forum_ilmiyahkaranganyar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar