بسم الله الرحمان الرحيم
Orang-orang yang tidak suka dengan usaha Tashfiyah (pemurnian kembali syari'at Islam) dari berbagai penyimpangan, biasanya membenci kata "Bid'ah". Bahkan, tidak jarang keluar dari mulut mereka perkataan, "Dikit-dikit bid'ah, dikit-dikit bid'ah...", seakan-akan ia tidak ridha dengan hadits-hadits shahih dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang berbicara tentang Bid'ah.
Dan, biasanya mereka juga tidak mampu memahami dengan baik mana bid'ah dalam Agama, dan mana bid'ah yang merupakan urusan dunia (secara bahasa).
Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah
"Semuanya telah ditetapkan di sisi mereka (para Sahabat), bahwasanya ibadah-ibadah itu hendaknya dibangun di atas perintah dari (Allah dan Rasul-Nya).
Dan ini sudah jelas. Maka segala ibadah-ibadah itu harus dibangun di atas perintah.
Maka segala perkara yang tidak ada perintahnya dari Pembuat syariat, maka hukumnya bid'ah.
Nabi ﷺ bersabda :
من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد
“Barangsiapa yang mengamalkan satu amalan tiada perintahnya dari kami maka itu tertolak.”
(HR. Muslim)
Beliau ﷺ juga bersabda :
إياكم ومحدثات الأمور فإن كل بدعة ضلالة
“Jauhi oleh kalian perkara yang diada-adakan (dalam agama) karena segala kebid’ahan itu sesat.”
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Maka barangsiapa yang menjalankan suatu ibadah, maka dia harus dimintai dalilnya, karena hukum asal ibadah itu adalah dilarang (haram) dan tidak boleh, kecuali bila ada dalil yang mensyariatkannya.
Adapun urusan makanan, muamalah, adab, pakaian dan selainnya, maka hukum asalnya adalah mubah (boleh). Kecuali perkara yang diterangkan oleh dalil (syariat) akan keharamannya.”
📑 Al-Qaul Al-Mufiid, 1/131-132
oOo
Disadur dari;
#manhaj #syariat #bidah #adab #dunia
@ahlussunnahposo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar