Kamis, 04 Maret 2021

MANUSIA YANG PALING LEMAH

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Secara istilah syari'at do'a memiliki 2 (dua) makna;

1. Do'a yang bermakna pujian (peribadatan) terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala.

2. Do'a yang bermakna permintaan (permohonan), hajat (kebutuhan) seseorang terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam (artinya),

"Manusia yang paling lemah adalah orang yang paling lemah dalam berdo'a."  (As-Silsilah Ash-Shahihah, 601)

Dengan demikian, makna hadits di atas membawa kita pada pengertian bahwa manusia yang paling lemah itu adalah orang-orang yang malas beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, atau orang yang tidak bersungguh-sungguh memohon (meminta) kepada Allah, dan tidak yakin bahwa do'anya tersebut akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.  Lalu, bagaimana Allah akan mengabulkan do'anya kalau dia sendiri tidak yakin bahwa do'anya akan dikabulkan? 

"Na'udzubillahi min dzaalika."

Perhatikanlah panjatan do'a dari salah seorang generasi terbaik Islam (pemuka tabi'in) berikut ini;

“Wahai Ilahi... sungguh Engkau telah menciptakan aku dengan perintah-Mu, lalu Engkau menempatkan aku di dunia ini sesuai kehendak-Mu, lalu Engkau perintahkan 'Berpegang teguhlah!', bagaimana aku akan berpegang teguh jika Engkau tidak meneguhkan aku dengan kelembutan-Mu yaa Qawiyyu yaa Matiin!  Wahai Ilahi... sesungguhnya Engkau mengetahui, bahwa seandainya aku memiliki dunia dengan seluruh isinya, kemudian diminta dariku demi meraih keridhaan-Mu, niscaya aku akan berikan kepada orang yang memintanya, maka berikanlah Jiwaku kepadaku yaa Arhamar Raahimin!  Wahai Ilahi...kecintaanku kepada-Mu yang sangat, membuatku terasa ringan menghadapi musibah, ridha atas segala qadha’, maka aku tidak peduli apapun yang menimpa diriku pada pagi dan sore harinya, selagi masih bisa mencintai-Mu.”


(Al-Imam Amir bin Abdillah At-Tamimi rahimahullah)

oOo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar