بسم الله الرحمان الرحيم
✍🏻 Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah,
عشرة أشياء ضائعة لا ينتفع بها: علم لا يعمل به، وعمل لا إخلاص فيه ولا اقتداء، ومال لا ينفق منه فلا يستمتع به جامعه في الدنيا ولا يقدمه أمامه إلى الآخرة، وقلب فارغ من محبة الله والشوق إليه والأنس به
"Ada sepuluh perkara yang sia-sia, tidak ada manfaatnya:
1. Ilmu yang tidak diamalkan.
2. Amal yang tidak dilandasi keikhlasan, dan mengikuti petunjuk Nabi (shallallahu 'alaihi wa sallam).
(Baca artikel, KEIKHLASAN ITU TIDAK BERDASARKAN AKAL-AKAL MANUSIA)
3. Harta yang tidak dipergunakan (hanya disimpan). Pemiliknya tidak menikmatinya di dunia, tidak pula untuk bekal masa depannya di Akhirat.
4. Qalbu yang tidak memiliki kecintaan terhadap Allah, kerinduan pada-Nya, dan ketenangan bermunajat dengan-Nya.
وبَدَنٌ معطّل من طاعته وخدمته، ومحبة لا تتقيد برضاء المحبوب وامتثال أوامره، ووقت معطل عن استدراك فارطه أو اغتنام برّ وقربة، وفكر يجول فيما لا ينفع، وخدمة من لا تقربك خدمته إلى الله ولا تعود عليك بصلاح دنياك، وخوفك ورجاؤك لمن ناصيته بيد الله وهو أسبر في قبضته ولا يملك لنفسه حذرا ولا نفعا ولا موتا ولا حياة ولا نشورا.
5. Anggota tubuh yang tidak digunakan untuk melakukan ketaatan, dan penghambaan diri kepada Allah.
6. Kecintaan (kepada Allah) - tetapi tidak terikat (mengharapkan) ridha-Nya, dan tidak melaksanakan perintah-perintah-Nya (serta menjauhi larangan-Nya).
7. Waktu yang tidak digunakan untuk memperbaiki diri, atau berbuat kebajikan dan ibadah.
8. Pemikiran yang diarahkan pada hal-hal yang tidak bermanfaat.
9. Melayani seseorang tetapi pelayananmu terhadapnya tidak mendekatkanmu kepada Allah, tidak pula menguntungkan urusan duniamu.
10. Takut dan berharap kepada manusia, padahal dia berada di bawah kekuasaan Allah; Tidak akan mampu memberikan mudharat, manfaat, kematian, kehidupan, dan kebangkitan.
وأعظم هذه الإضاعات إضاعتان، هما أصل كل إضاعة: إضاعة القلب وإضاعة الوقت؛ فإضاعة القلب من إيثار الدنيا على الآخرة، وإضاعة الوقت من طول الأمل
Kesia-siaan terbesar ada pada dua hal, keduanya merupakan pokok pangkal segala kesia-siaan, yaitu: Qalbu (hati), dan Waktu.
Qalbu yang sia-sia karena lebih mengutamakan (kehidupan) dunia daripada (kehidupan) Akhirat.
Waktu yang sia-sia karena panjang angan-angan.
فاجتمع الفساد كله في إتباع الهوى وطول الأمل، والصلاح كله في اتباعٍ لهدى والاستعداد للقاء والله المستعان.
Seluruh kerusakan berporos pada sikap; Mengikuti hawa nafsu, dan Panjang angan-angan.*
Seluruh kebaikan berpangkal pada mengikuti petunjuk Nabi (shallallahu 'alaihi wa sallam), dan mempersiapkan diri untuk menghadap Allah (Subhanahu wa Ta'ala).
Hanya Allah tempat memohon pertolongan."
📚 Al-Fawaid, hlm. 162
* Memiliki banyak rencana, gagasan, dan cita-cita untuk kehidupan dunia, tetapi tidak memiliki rencana dan cita-cita untuk menyongsong kematian (Akhirat), (pen blog).
oOo
Disalin dengan editan dari;
🌎 simpellink.com/salafyonline
Tidak ada komentar:
Posting Komentar