بسم الله الرحمان الرحيم
✍️ Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
العجبُ مِمَّن تعرض لَهُ حاجَة فَيصْرف رغبته وهمته فيها إلى الله ليقضيها لَهُ، ولا يتَصَدّى للسؤال لحياة قلبه من موت الجَهْل والإعراض وشفائه من داء الشَّهَوات والشبهات ولَكِن إذا ماتَ القلب لم يشْعر بمعصيته.
✅ "Sungguh menakjubkan (keadaan) seseorang yang memiliki suatu kebutuhan, lalu ia mengarahkan hasrat dan keinginannya sepenuhnya kepada Allah - agar Allah mengabulkannya, kemudian ia tidak meminta-minta kepada manusia. Hal ini karena hatinya (telah) hidup (kembali), bangkit dari kematian akibat kebodohan dan penentangan (terhadap syari'at Allah dan Rasul-Nya, pen blog), serta sembuhnya hatinya dari penyakit-penyakit syubhat (kebathilan yang berkedok / menyerupai kebenaran, pen blog) dan syahwat.
Tetapi bila hati telah mati, maka hati itu tidak akan bisa merasakan (berbagai) maksiat yang dia lakukan.*"
📚 Al-Fawa'id (122)
Di kesempatan lain beliau mengatakan,
"Manusia sejati, adalah orang-orang yang mengkhawatirkan kematian hatinya, bukan kematian badannya. Sebab, mayoritas manusia lebih mengkhawatirkan kematian badannya - dan tidak peduli terhadap kematian hatinya. Mereka tidak mengenal, kecuali kehidupan dunia - Dan, ini termasuk tanda-tanda kematian Hati dan Jiwa.
Kehidupan dunia hanyalah seperti bayang-bayang semu yang segera akan sirna (berakhir), atau laksana sebuah tanaman yang begitu cepat mengering.
Atau, seperti sebuah mimpi yang dibayangkan seperti kenyataan - Begitu terbangun ia baru sadar bahwa (ternyata) semua itu hanyalah khayalan."
* Hati yang sehat keberadaannya akan sensitif (kenal) terhadap dosa-dosa, baik yang berbau syirik, dosa-dosa besar maupun kecil. Meskipun ia tidak bersih dari dosa-dosa kecil, tetapi dia mengenal dan berupaya menghindari dosa-dosa besar serta kesyirikan,
Baca artikel, BAGAIMANA MEMPERBAIKI HATI? (pen blog)
oOo
Disalin dengan editan dari;
🌎 simpellink.com/salafyonline
Tidak ada komentar:
Posting Komentar