Minggu, 24 Oktober 2021

HUKUM MEMEJAMKAN MATA KETIKA SHALAT

 

بسم الله الرحمان الرحيم

☑ Pertanyaan, 

إذا أَغْمَضَ الشخصُ عَيْنَيْهِ في الصَّلاةِ حتَّى يُرَكِّزَ أَكْثَرَ، فهل عليه شيءٌ؟

Bila seseorang memejamkan kedua matanya saat shalat dengan tujuan agar lebih konsentrasi, apa hukumnya yang seperti ini? 


Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah menjawab, 

الجواب: يُكْرَهُ أَنْ يُغْمِضَ الإنسانُ عَيْنَيْهِ في الصَّلاةِ، إلَّا أَنْ يَكُونَ أمامَه شيءٌ يُلْهِيهِ، فلا بَأْسَ. وأمَّا مسألةُ التركيزِ بإِغْمَاضِ العينينِ فهذا مِنَ الشَّيْطَانِ، والواجبُ على الإنسانِ أَنْ يُصَلِّيَ، ويُرَكِّزَ في صلاتِه، سواءٌ أَغْمَضَ عَيْنَيْهِ أَمْ لا، وهذا هو المشروعُ في حَقِّهِ.

"Makruh hukumnya seseorang memejamkan mata ketika shalat.  Kecuali jika di depannya terdapat sesuatu yang membuatnya lalai, maka saat itu tidak mengapa. 

Adapun masalah konsentrasi (dalam shalat) dengan cara memejamkan mata; maka ini adalah dari Syaithan. 

Ketika shalat seseorang wajib untuk berkonsentrasi dalam shalatnya; baik dia memejamkan matanya ataupun tidak.  Ini yang disyari'atkan baginya (ketika sedang shalat)." (Fatawa 'alath Thariq, hlm. 225-226)

oOo


Disalin dengan editan dari;

🖇 Sumber Artikel:

📡 https://t.me/nasehatetam 

🖥 www.nasehatetam.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar