بسم الله الرحمان الرحيم
INGIN*
Adalah dia
Yang sering melupakan batas
Padahal batas adalah kesaksian
Yang menikam setiap jejak
Andai saja aku jadi dia
Akan kupotong leher dunia dan kuinjak ubun-ubunnya
Bukankah hidup hanya udara
Tak seindah Nirwana
Bila resah menerpa
Ingin tak tahu harus berbuat apa
Tak bijak bila sodorkan fana
Karena jiwa tak membutuhkannya
Ceritera cinta hanya ada di pustaka**
Dalam tumpukan kata-kata
Kelak kan terbuka juntrungannya
Terletak di rak keberapa
oOo
(Kepada orang-orang yang pernah terjatuh)
* Keinginan manusia inilah yang sering menjadi sumber malapetaka. Karena, jika keinginan ini tidak muncul, maka manusia juga tidak membutuhkan dan tidak perlu mewujudkannya, sehingga tidak diperlukan pula pertanggungjawaban di Pengadilan Allah Subhanahu wa Ta'ala kelak.
Ketika Iblis membangkitkan keinginan Bapak moyang manusia Adam 'alaihissalam dan Hawa agar hidup kekal di Surga, atau berubah menjadi Malaikat (makna yang termaktub pada QS. Al-A'raaf; 20) - saat itulah Beliau 'alaihissalam dan Hawa terjatuh pada kesalahan, melanggar larangan Allah 'Azza wa Jalla, yang mengakibatkan mereka dikeluarkan dari Surga. Jadi, di sini terdapat bukti bahwa setiap keinginan manusia itu membutuhkan Ilmu (Agama), agar kehidupannya selamat di dunia maupun Akhirat. Akan tetapi Ilmu tidak membutuhkan sedikitpun keinginan manusia.
** Cinta itu bukan untuk diceriterakan, tetapi ia lebih menuntut pembuktian, perjuangan, pengabdian dan pengorbanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar