بسم الله الرحمن الرحيم
Utamanya pada Hari Jum'at dan hari-hari lain, setiap muslim / mukmin dianjurkan untuk banyak membaca shalawat dan salam kepada Pemimpin para Nabi dan Rasul, Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, karena melimpahnya manfaat bagi orang yang mengamalkan.
Berikut ringkasan keterangan Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah tentangnya;
1. Melaksanakan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala.
2. Menyelaraskan diri dengan Allah dalam bershalawat kepada Nabi ﷺ.
3. Menyelaraskan diri dengan para Malaikat dalam bershalawat kepada Nabi ﷺ.
4. Mendapat 10 (sepuluh) balasan shalawat dari Allah bagi orang yang bershalawat satu kali.
5. Diangkat derajatnya sepuluh kali.
6. Dicatat baginya sepuluh kebaikan.
7. Dihapus darinya sepuluh keburukan (kesalahan).
8. Diharapkan terkabulnya doa-doanya jika shalawat tersebut didahulukan.
9. Sebab mendapatkan syafaat Nabi ﷺ.
10. Sebab terampuninya dosa-dosa.
11. Sebab Allah menjaga hamba dari segala hal yang akan mengganggu dan memudaratkannya.
12. Sebab yang mendekatkan hamba kepada Nabi ﷺ pada Hari Kiamat.
13. Sebagai pengganti sedekah bagi orang yang mengalami kesulitan.
14. Sebagai sebab terpenuhinya hajat.
15. Sebab bershalawatnya Allah dan para Malaikat kepada orang yang bershalawat.
16. Sebagai zakat dan penyucian diri bagi orang yang bershalawat.
17. Sebab diberi khabar gembira dengan Surga sebelum meninggalnya.
18. Sebab selamatnya dari kedahsyatan Hari Kiamat.
19. Sebab balasan shalawat dan salam dari Nabi ﷺ kepada orang yang bershalawat dan mengucapkan salam.
20. Sebagai sebab mengingat kembali apa yang telah terlupakan oleh hamba (Kesalahan masa lalu yang mesti diperbaiki dan dosa-dosa yang belum dimintai ampunan-Nya, pen blog).
21. Sebagai sebab keindahan majelis, sehingga tidak menjadi kerugian bagi penghuninya pada Hari Kiamat.
22. Sebagai sebab hilangnya kemiskinan.
23. Menghapus sifat bakhil pada orang yang senantiasa bershalawat.
24. Menyelamatkan diri dari doa yang buruk.
25. Menuntun pemiliknya menuju Surga Allah Subhanahu wa Ta'ala.
26. Menyelamatkan diri dari keburukan majelis yang tidak menyebut nama Allah dan Rasul-Nya, serta tidak memuji dan bershalawat kepada Nabi ﷺ.
27. Sebab sempurnanya ucapan yang dimulai dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Rasul-Nya ﷺ.
28. Sebab dilimpahkannya cahaya bagi hamba ketika meniti Shiratal Mustaqim di Akhirat, disaat banyaknya manusia yang terpaku dalam kegelapan.
29. Membawa hamba keluar dari sifat hati yang keras.
30. Penyebab Allah Subhanahu wa Ta'ala menjaga pujian yang baik bagi hamba yang bershalawat diantara makhluk lain di atas langit maupun di bumi.
31. Sebab munculnya keberkahan pada diri orang yang bershalawat, pada amalnya, umurnya, dan segala sarana keselamatan.
32. Sebagai sebab mendapatkan rahmat Allah.
33. Sebagai sebab langgengnya cinta seseorang kepada Rasul ﷺ.
34. Sebagai sebab Allah Subhanahu wa Ta'ala mencintai seorang hamba.
35. Sebab mendapatkan hidayah dan kehidupan hati.
36. Sebab ditampakkannya nama orang yang bershalawat kepada Nabi ﷺ dan disebutkan di hadapan Beliau.
37. Sebab kokohnya langkah kaki saat menyeberang di atas jembatan (Shirat) dan berhasil melewatinya dengan selamat.
38. Sebagai pelaksanaan dari hak-hak Beliau yang paling kecil dan ungkapan syukur atas nikmat yang diberikan Allah kepada kita.
39. Bahwa bershalawat ini telah mencakup dzikrullah dan bersyukur kepada-Nya, serta pengakuan atas nikmat-Nya kepada para hamba dengan mengutus Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
40. Shalawat dari hamba adalah doa serta permohonan hamba kepada Rabbnya yang terdiri dari dua jenis:
Pertama: Memohon kebutuhan-kebutuhan dan segala urusan pentingnya sehari-hari. Ini merupakan doa dan permohonan serta keutamakan hamba yang dicintai-Nya.
Kedua: Memohon agar Allah memuji kekasih-Nya yang teristimewa (Khalilullah) dan menambah kemuliaan serta keutamaan nama Beliau. Tidak diragukan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala serta Rasul-Nya mencintai amalan ini. Oleh karena itu, orang yang bershalawat kepada Nabi ﷺ telah mengarahkan permohonan dan harapannya kepada apa yang dicintai Allah dan Rasul-Nya, serta mengutamakannya dibandingkan permohonan hajat dan kecintaan diri sendiri. Dan balasannya sepadan dengan amal tersebut; Barangsiapa yang mengutamakan Allah daripada selain-Nya, maka Allah pun akan mengutamakannya dari selainnya.
Wallahu a'lam
oOo
Disadur dari;
t.me/fawaid_hazimiyah