Sabtu, 28 September 2024

ALLAH SENANTIASA MENGINGAT ORANG YANG BERDZIKIR

 

بسم الله الرحمن الرحيم

Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah:

أنه يورث ذكر الله له كما قال تعالى:

Sesungguhnya berdzikir itu membuat Allah mengingat dirinya. Sebagaimana firman-Nya:

(فَٱذۡكُرُونِیۤ أَذۡكُرۡكُمۡ وَٱشۡكُرُوا۟ لِی وَلَا تَكۡفُرُونِ)

"Dan ingatlah kalian kepadaKu, niscaya Aku akan mengingat kalian."

[QS. Al-Baqarah; 152]

ولو لم يكن في الذكر إلا هذه وحدها لكفى بها فضلاوشرفا.

Seandainya dzikir tidak memiliki keutamaan selain perkara ini saja, niscaya itu sudah mencukupi akan kemuliaan dan keutamaannya.*

📋 Al-Waabil Ash-Shayyib, 96


*  Sering kali Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah mengatakan, bahwa Sang Kekasih akan selalu mengingat kekasih-Nya.  Dan senantiasa mengingat Sang Kekasih akan menjaga kelangsungan cinta.

Hal ini saja seharusnya sudah cukup membuat seorang hamba merasa senang, bangga, dan berbahagia, bila ia mengetahui bahwa Allah 'Azza wa Jalla selalu mengingatnya bila ia berdzikir, (pen blog).

oOo

Disalin dengan editan dari 

http://telegram.me/faedahsalafy


Jumat, 27 September 2024

SHALAWAT NABI ﷺ SARAT MANFAAT


بسم الله الرحمن الرحيم 

Utamanya pada Hari Jum'at dan hari-hari lain, setiap muslim / mukmin dianjurkan untuk banyak membaca shalawat dan salam kepada Pemimpin para Nabi dan Rasul, Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, karena melimpahnya manfaat bagi orang yang mengamalkan.

Berikut ringkasan keterangan Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah tentangnya;

1. Melaksanakan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala.

2. Menyelaraskan diri dengan Allah dalam bershalawat kepada Nabi ﷺ.

3. Menyelaraskan diri dengan para Malaikat dalam bershalawat kepada Nabi ﷺ.

4. Mendapat 10 (sepuluh) balasan shalawat dari Allah bagi orang yang bershalawat satu kali.

5. Diangkat derajatnya sepuluh kali.

6. Dicatat baginya sepuluh kebaikan.

7. Dihapus darinya sepuluh keburukan (kesalahan).

8. Diharapkan terkabulnya doa-doanya jika shalawat tersebut didahulukan.

9. Sebab mendapatkan syafaat Nabi ﷺ.

10. Sebab terampuninya dosa-dosa.

11. Sebab Allah menjaga hamba dari segala hal yang akan mengganggu dan memudaratkannya.

12. Sebab yang mendekatkan hamba kepada Nabi ﷺ pada Hari Kiamat.

13. Sebagai pengganti sedekah bagi orang yang mengalami kesulitan.

14. Sebagai sebab terpenuhinya hajat.

15. Sebab bershalawatnya Allah dan para Malaikat kepada orang yang bershalawat.

16. Sebagai zakat dan penyucian diri bagi orang yang bershalawat.

17. Sebab diberi khabar gembira dengan Surga sebelum meninggalnya.

18. Sebab selamatnya dari kedahsyatan Hari Kiamat.

19. Sebab balasan shalawat dan salam dari Nabi ﷺ kepada orang yang bershalawat dan mengucapkan salam.

20. Sebagai sebab mengingat kembali apa yang telah terlupakan oleh hamba (Kesalahan masa lalu yang mesti diperbaiki dan dosa-dosa yang belum dimintai ampunan-Nya, pen blog).

21. Sebagai sebab keindahan majelis, sehingga tidak menjadi kerugian bagi penghuninya pada Hari Kiamat.

22. Sebagai sebab hilangnya kemiskinan.

23. Menghapus sifat bakhil pada orang yang senantiasa bershalawat.

24. Menyelamatkan diri dari doa yang buruk.

25. Menuntun pemiliknya menuju Surga Allah Subhanahu wa Ta'ala.

26. Menyelamatkan diri dari keburukan majelis yang tidak menyebut nama Allah dan Rasul-Nya, serta tidak memuji dan bershalawat kepada Nabi ﷺ.

27. Sebab sempurnanya ucapan yang dimulai dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Rasul-Nya ﷺ.

28. Sebab dilimpahkannya cahaya bagi hamba ketika meniti Shiratal Mustaqim di Akhirat, disaat banyaknya manusia yang terpaku dalam kegelapan.

29. Membawa hamba keluar dari sifat hati yang keras.

30. Penyebab Allah Subhanahu wa Ta'ala menjaga pujian yang baik bagi hamba yang bershalawat diantara makhluk lain di atas langit maupun di bumi.

31. Sebab munculnya keberkahan pada diri orang yang bershalawat, pada amalnya, umurnya, dan segala sarana keselamatan.

32. Sebagai sebab mendapatkan rahmat Allah.

33. Sebagai sebab langgengnya cinta seseorang kepada Rasul ﷺ.

34. Sebagai sebab Allah Subhanahu  wa Ta'ala mencintai seorang hamba.

35. Sebab mendapatkan hidayah dan kehidupan hati.

36. Sebab ditampakkannya nama orang yang bershalawat kepada Nabi ﷺ dan disebutkan di hadapan Beliau.

37. Sebab kokohnya langkah kaki saat menyeberang di atas jembatan (Shirat) dan berhasil melewatinya dengan selamat.

38. Sebagai pelaksanaan dari hak-hak Beliau yang paling kecil dan ungkapan syukur atas nikmat yang diberikan Allah kepada kita.

39. Bahwa bershalawat ini telah mencakup dzikrullah dan bersyukur kepada-Nya, serta pengakuan atas nikmat-Nya kepada para hamba dengan mengutus Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

40. Shalawat dari hamba adalah doa serta permohonan hamba kepada Rabbnya yang terdiri dari dua jenis:

Pertama: Memohon kebutuhan-kebutuhan dan segala urusan pentingnya sehari-hari.  Ini merupakan doa dan permohonan serta keutamakan hamba yang dicintai-Nya.

Kedua: Memohon agar Allah memuji kekasih-Nya yang teristimewa (Khalilullah) dan menambah kemuliaan serta keutamaan nama Beliau.  Tidak diragukan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala serta Rasul-Nya mencintai amalan ini.  Oleh karena itu, orang yang bershalawat kepada Nabi ﷺ telah mengarahkan permohonan dan harapannya kepada apa yang dicintai Allah dan Rasul-Nya, serta mengutamakannya dibandingkan permohonan hajat dan kecintaan diri sendiri.  Dan balasannya sepadan dengan amal tersebut;  Barangsiapa yang mengutamakan Allah daripada selain-Nya, maka Allah pun akan mengutamakannya dari selainnya.

Wallahu a'lam

oOo

Disadur dari;

t.me/fawaid_hazimiyah

Rabu, 25 September 2024

PUTERI DUYUNG ANTARA FIKSI DAN FAKTA

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Kisah tentang putri duyung ternyata tidak sekedar rumor kekinian, namun sudah ada sejak berabad-abad yang lalu.

Cerita ini makin menarik untuk dikaji ketika ternyata para 'ulama besarpun ikut membahasnya dalam beberapa tulisan (kitab).


Muhammad bin Musa Ad-Damiri Asy-Syafi'i (wafat: 808 H) dalam kitabnya, Hayãt Al-Haiwãn Al-Kubrã, awalnya menyinggung salah satu makhluk laut aneh yang disebut "insan al-maa'" atau 'manusia air';

ﺇﻧﺴﺎﻥ اﻟﻤﺎء: ﻳﺸﺒﻪ الإﻧﺴﺎﻥ ﺇﻻ ﺃﻥ ﻟﻪ ﺫﻧﺒﺎ. ﻗﺎﻝ اﻟﻘﺰﻭﻳﻨﻲ: ﻭﻗﺪ ﺟﺎء ﺷﺨﺺ ﺑﻮاﺣﺪ ﻣﻨﻬﺎ ﻓﻲ ﺯﻣﺎﻧﻨﺎ، ﻣﻘﺪﺭ ﻛﻤﺎ ﺫﻛﺮﻧﺎ. ﻭﻗﻴﻞ: ﺇﻥ ﻓﻲ ﺑﺤﺮ الشاﻡ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ اﻷﻭﻗﺎﺕ ﻣﻦ ﺷﻜﻠﻪ، ﺷﻜﻞ ﺇﻧﺴﺎﻥ ﻭﻟﻪ ﻟﺤﻴﺔ ﺑﻴﻀﺎء، ﻳﺴﻤﻮﻧﻪ ﺷﻴﺦ اﻟﺒﺤﺮ. 

"Manusia air adalah (makhluk) mirip manusia, tapi memiliki ekor.  

Berkata Al-Qazwaini, 'Di zaman kami pernah ada seseorang yang datang membawa seekor makhluk itu.'  Kira-kira seperti yang kami sebutkan di atas. 

Ada yang mengatakan bahwa ia berada di laut Syam, muncul pada waktu-waktu tertentu.  Bentuknya seperti wujud manusia dan memiliki jenggot putih. Masyarakat menyebutnya sebagai syaikh laut."

(Hayãt Al-Haiwãn Al-Kubrã, 1/69, cet. Dãr Al-Kutub Al-Alamiyyah, Beirut)

Kemudian pada halaman 227 di kitab dan jilid yang sama beliau menyebutkan:

ﺑﻨﺎﺕ اﻟﻤﺎء: ﻗﺎﻝ اﺑﻦ ﺃﺑﻲ اﻷﺷﻌﺚ: ﻫﻲ ﺳﻤﻚ ﺑﺒﺤﺮ اﻟﺮﻭﻡ، ﺷﺒﻴﻬﺔ ﺑﺎﻟﻨﺴﺎء ﺫﻭاﺕ ﺷﻌﺮ ﺳﺒﻂ، ﺃﻟﻮاﻧﻬﻦ ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻤﺮﺓ، ﺫﻭاﺕ ﻓﺮﻭﺝ ﻋﻈﺎﻡ ﻭﺛﺪﻱ، ﻭﻛﻼﻡ ﻻ ﻳﻜﺎﺩ ﻳﻔﻬﻢ، ﻭﻳﻀﺤﻜﻦ ﻭﻳﻘﻬﻘﻬﻦ. ﻭﺭﺑﻤﺎ ﻭﻗﻌﻦ ﻓﻲ ﺃﻳﺪﻱ ﺑﻌﺾ ﺃﻫﻞ اﻟﻤﺮاﻛﺐ، ﻓﻴﻨﻜﺤﻮﻧﻬﻦ ﺛﻢ ﻳﻌﻴﺪﻭﻧﻬﻦ ﺇﻟﻰ اﻟﺒﺤﺮ. 

'Gadis air'. Dikatakan oleh Ibnu Abi Al-Asy'ats, bahwa itu adalah sejenis ikan yang berada di lautan Romawi, berwujud seperti wanita dengan rambut lurus, warna kulit gelap, serta memiliki genetalia dan dada yang besar.  Ocehan makhluk tersebut hampir tidak bisa dipahami, dan dia bisa tertawa terkekeh-kekeh.

Kadang kala ia tertangkap oleh sebagian nelayan, kemudian mereka menikahinya lalu mengembalikannya ke laut.

(Hayãt Al-Haiwãn Al-Kubrã, 1/227, Cet. Dãr Al-Kutub Al-Alamiyyah, Beirut)

---

Syihãbuddĩn Muhammad bin Ahmad Al-Absyihi (Wafat: 852 H) di dalam kitabnya Al-Mustathraf fii Kulli Fannin Mustathraf, menyebutkan:

ﺇﻧﺴﺎﻥ اﻟﻤﺎء ﻭﻫﻮ ﺣﻴﻮاﻥ ﻳﺸﺒﻪ اﻵﺩﻣﻲ، ﻭﻓﻲ ﺑﻌﺾ اﻷﻭﻗﺎﺕ ﻳﻄﻠﻊ ﺑﺒﺤﺮ اﻟﺸﺎﻡ ﺷﻴﺦ ﺑﻠﺤﻴﺔ ﺑﻴﻀﺎء، ﻭﻳﺴﺘﺒﺸﺮ اﻟﻨﺎﺱ ﺑﺮﺅﻳﺘﻪ ﻓﻲ ﺗﻠﻚ اﻟﺴﻨﺔ ﺑﺎﻟﺨﺼﺐ.

"Manusia air adalah hewan yang mirip dengan manusia.  Pada beberapa waktu muncul di laut Syam berwujud orang tua berjenggot putih.  Dan jika orang-orang berjumpa dengannya pada tahun itu maka mereka akan merasa beruntung."

(Al-Mustathraf fii Kulli Fannin Mustathraf: 375, Cet. Ãlam Al-Kutub, Beirut)

---

Ibnu Hajar Al-Haitamiy rahimahullãh menukil pendapat Ishaq tentang hukum menikah dengan manusia duyung;

 ﻻ ﺗﺠﻮﺯ اﻟﻤﻨﺎﻛﺤﺔ ﺑﻴﻦ اﻹﻧﺲ ﻭاﻟﺠﻦ ﻭﺇﻧﺴﺎﻥ اﻟﻤﺎء ﻻﺧﺘﻼﻑ اﻟﺠﻨﺲ.

"Tidak boleh ada pernikahan antara manusia dengan jin, dan antara manusia dengan manusia duyung, disebabkan ada perbedaan jenis."

(Al-Fatãwã Ibn Hajar Al-Haitamiy: 50)

---

Al-Imam Muhammad Asyraf menukil pendapat Al-Laits tentang hukum makan hewan laut;

ﻭﻗﺎﻝ ﺑﻦ ﻭﻫﺐ ﺳﺄﻟﺖ اﻟﻠﻴﺚ ﺑﻦ ﺳﻌﺪ ﻋﻦ ﺃﻛﻞ ﺧﻨﺰﻳﺮ اﻟﻤﺎء ﻭﻛﻠﺐ اﻟﻤﺎء ﻭﺇﻧﺴﺎﻥ اﻟﻤﺎء ﻭﺩﻭاﺏ اﻟﻤﺎء ﻛﻠﻬﺎ ﻓﻘﺎﻝ ﺃﻣﺎ ﺇﻧﺴﺎﻥ اﻟﻤﺎء ﻓﻼ ﻳﺆﻛﻞ ﻋﻠﻰ ﺷﻲء ﻣﻦ اﻟﺤﺎﻻﺕ.

"Ibnu Wahb berkata, aku pernah bertanya kepada Al-Laits bin Sa'ad tentang hukum makan babi laut, anjing laut, manusia laut, dan semua hewan laut, maka beliau menjawab, 'Adapun manusia laut maka tidak boleh dimakan dengan beberapa pertimbangan...'"

('Aun Al-Ma'bũd Syarh Sunan Abi Dãwud: 10/226, Cet. Dãr Al-Kutub, Beirut)

Bersambung..., In syaa Allah.

oOo

Disadur dari tulisan;

PUTRI DUYUNG, BENARKAH ADANYA?

https://t.me/ponselmuslim/3320

https://t.me/ponselmuslim/3314

https://whatsapp.com/channel/0029VaCNkCqLikg4WOZkJf2B

Selasa, 24 September 2024

MENYIA-NYIAKAN WAKTU TANDA HATI YANG SAKIT

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Waktu (kesempatan) adalah "harta" paling berharga yang dimiliki seorang mukmin, melebihi nilai seluruh kekayaan dunia.

Tak ada penyesalan yang lebih besar bagi orang yang telah meninggal dunia selain dari waktu yang terbuang sia-sia, tidak bermanfaat bagi kehidupan Akhirat.

Lalu, mereka meminta sedikit waktu kepada Allah Jalla Jalaaluhu yang bisa mengubah segalanya, namun itu tidak mungkin dipenuhi.  Sebagaimana mustahilnya memasukkan seekor unta ke lubang jarum.


Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah,

ومن علامات صحته أن يكون أشح بوقته أن يذهب ضائعا من أشد الناس شحا بماله.

"Di antara tanda sehatnya (hati) adalah, seseorang lebih pelit terhadap waktunya agar tidak terbuang sia-sia, melebihi orang yang paling pelit terhadap hartanya."*

📚  Ighatsatul Lahafan, hlm. 121


*  Pepatah bangsa Arab mengatakan;  Waktu itu ibarat sebilah pedang yang senantiasa terhunus.  Bila tidak digunakan dengan baik, maka ia akan menebas leher pemiliknya.

Alangkah sayangnya bila waktu yang sangat berharga ini dihabiskan hanya untuk "berselancar" di Medsos dari waktu ke waktu yang tidak jelas manfaatnya (screen time yang berlebihan). 

Persepsi yang keliru dari generasi akhir zaman yang menganggap bahwa keberadaan seseorang itu diukur dari eksistensinya di Media Sosial (elektabilitas dan postingan-postingan), serta followers yang banyak, sehingga semakin jauh dari nilai-nilai keikhlasan.

Berkata Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah;

"Tanda bahwa Allah telah berpaling (menelantarkan) seorang hamba adalah, Allah menjadikannya sibuk dengan perkara yang sia-sia."

(Baca puisi, WAKTU, dan KEIKHLASAN ITU TIDAK BERDASARKAN AKAL-AKAL MANUSIA)

(pen blog).

oOo

Disadur dari 

https://t.me/Salafy_Papua

Senin, 23 September 2024

ISTERI YANG MEMBUAT SUAMI TUA SEBELUM WAKTUNYA

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

• Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, dari doa Rasulullah ﷺ:

اللهمَّ إني أعوذُ بك من جار السوءِ، ومن زوجٍ تُشَيِّبُني قبل الْمَشيبِ

Allaahumma innii a’uudzu bika min jaarissuu’, wa min zaujin tusyayyibunii qablal masyiib

“Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari tetangga yang buruk, dan dari isteri yang membuatku beruban sebelum waktunya.” 

(HR. Thabrani dalam doa 1339 dan disahihkan Al-Albani dalam Shahihah, 3137)


• Isteri yang membuat suaminya beruban sebelum waktunya adalah isteri yang tidak menghormati suaminya.  Buruk dalam bermu'asyarah (bergaul), lisannya tajam, sikapnya buruk, tindak tanduknya membuat sakit hati suaminya sehingga membuat suaminya kesal, tertekan psikologinya, sesak dadanya dan keruh hidupnya.  Dimana semua itu membuat suaminya menjadi beruban (tua) sebelum waktunya.*

نسأل الله العافية


*  Karakter jiwa yang buruk ini juga sering menjangkiti isteri para Pejabat Negara.  Tuntutan kebutuhan sekunder dan gaya hidup mewah (hedonisme) menyebabkan suami mereka terpaksa menempuh cara-cara yang tidak halal, melanggar Undang-Undang dan aturan Negara serta norma (etika) masyarakat.

Penting bagi seorang isteri mencari keridhaan suaminya, karena masuk Surga atau Nerakanya seorang isteri berkaitan dengan keridhaan suaminya, (pen blog).

oOo

Disalin dengan editan dari 

Al-Ustadz Usamah Mahri حفظه الله. @thoriqussalaf

Minggu, 22 September 2024

KEWAJIBAN HAMBA TERHADAP DIRINYA

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Kesempurnaan Agama Islam mengajarkan segala macam bentuk kebaikan dan keburukan (kezaliman) kepada para pemeluknya.  Dari yang paling besar hingga yang paling kecil, utamanya kewajiban seorang muslim terhadap dirinya sendiri.  Seperti yang tersirat di hadits berikut;

عَنْ أَبِى ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: تَرَكَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا طَائِرٌ يَطِيْرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلاَّ عِنْدَنَا مِنْهُ عِلْمٌ

Dari Abu Dzarr radhiyallahu 'anhu, beliau berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah pergi meninggalkan kami.  Dan tidaklah seekor burung pun yang terbang dengan kedua sayapnya melainkan kami mengetahui ilmunya.”*

(HR. Ibnu Hibban)

---

✍🏻  Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah:

والنفس أمانة عندك يجب عليك أن ترعاها حق رعايتها، وكما أنه لو كان لك ماشية فإنك تتخير لها المراعي الطيبة وتبعدها عن المراعي الخبيثة الضارة، فكذلك نفسك يجب عليك أن تتحرى لها المراتع الطيبة، وهي الأعمال الصالحة، وأن تبعدها عن المراتع الخبيثة، وهي الأعمال السيئة.

"Dirimu adalah amanah di sisimu yang wajib engkau jaga dengan sebaik-baiknyaSebagaimana seperti engkau memiliki hewan ternak, engkau memilihkan rerumputan yang baik untuknya, dan menjauhkannya dari rerumputan yang jelek dan membahayakan (beracun).  Demikian pula engkau wajib ('ain) mencarikan untuk dirimu rerumputan yang baik, yaitu amal-amal shalih, dan menjauhkannya dari rerumputan yang buruk, yaitu amal-amal yang buruk."

📚  Syarh Riyadhush Shalihin, jilid 3 hlm. 16

---

*  Bahwa, ia bertasbih memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan cara yang tidak diketahui oleh manusia.  Masing-masing mengikuti cara shalatnya sendiri-sendiri.

Sehingga, bila kesempurnaan syari'at ini terluputkan dari seorang muslim, padahal dia wajib memprioritaskan hal itu melebihi segala urusan dan kepentingan apapun di dunia ini.  Pepatah Minang mengatakan;  "Tidak ada lagi guru tempat bertanya."

Jangan sampai di Akhirat kelak, masing-masing anggota tubuh ini bersaksi tentang buruknya amal perbuatan kita, dan keliru memahami syari'at Islam sewaktu di dunia.  Yang berakibat kita dilemparkan oleh Malaikat Allah 'Azza wa Jalla ke dalam Neraka.

Na'udzubillahi.

(Baca artikel, MEMPERBAIKI DIRI SENDIRI)

(pen blog)

oOo

Disadur dari;

http://telegram.me/ForumSalafy


TEMUKAN KEMBALI KETENANGAN HATI DAN KEJERNIHAN PIKIRAN

 

بسم الله الرحمن الرحيم

Ruwet dan beratnya persoalan hidup terkadang mengguncang hati (iman) dan mengeruhkan pikiran, menjadikan seseorang salah menentukan sikap dan membuat keputusan.  Terbukti dari meningkat tajamnya angka kejahatan "kerah putih" maupun "kerah hitam" di seluruh dunia.

Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Ghalib Al-'Umari hafizhahullah;

"Temukan kembali ketenangan hati dan kejernihan pikiranmu dengan;

1.  Berdoa dan bermunajat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

2.  Membaca dan merenungkan Al-Qur'an.

3.  Menggali ilmu dari buku-buku yang bermanfaat.

4.  Menjalin persahabatan dengan teman-teman yang tulus memberi nasihat."

oOo


Sabtu, 21 September 2024

URGENSI ISTIGHFAR

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah,

يحتاج العبد إلى الاستغفار مما لا يعلمه أضعاف أضعاف ما يعلمه، فما سلط عليه مؤذ إلا بذنب. 


"Seorang hamba membutuhkan istighfar (terus-menerus memohon ampun) atas dosa-dosanya.  Yang tidak dia ketahui jauh lebih banyak daripada yang dia ketahui.  Tidak akan ada orang lain yang dikuasakan menyakiti dirinya melainkan karena suatu dosanya."*

📚  Badai'ul Fawa’id, hlm. 770-771


*  Jadi, jangan GR jadi manusia atawa Jin, (pen blog)


oOo

Disalin dengan editan dari;

https://t.me/Salafy_Papua

Rabu, 18 September 2024

DUSTA KARAKTER MUNAFIKUN

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

قال الإمام  ابن عثيمين:

«الكذب لا يجوز مازحاً ولا جاداً ، لأنه من الأخلاق الذميمة التي لا يتصف بها إلا أهل النفاق.»

[نور على الدرب١٧]


🎓  Berkata As-Syaikh, Al-'Alamah Ibnu Utsaimin rahimahullah

🔗  "Dusta tidak diperbolehkan baik dalam keadaan bercanda maupun serius.  Karena dusta adalah akhlak buruk yang tidak disifati dengannya kecuali orang-orang munafik."*

📚  Nuur Ala Ad-Darbi, 18

---

*  Sifat nifak ada dua macam;  Nifak Akbar (Munafik besar) dan Nifak Asghar (Munafik kecil).

Nifak Akbar, adalah hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan (aqidah) seseorang, seperti mendustakan sebagian yang Rasulullah shalallahu shalallahu 'alaihi wa sallam syari'atkan.  Nifak jenis ini mengeluarkan pelakunya dari Agama Islam (murtad), terhapus seluruh amal kebaikannya.  Dia tidak lagi dianggap muslim oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, meskipun di KTP masih tercatat beragama Islam.  Dan kelak ditempatkan di kerak (dasar) Neraka bila tidak segera bertaubat.

(Baca artikel, SEPULUH PEMBATAL KEISLAMAN)

Nifak Asghar, tidak mengeluarkan pelakunya dari Islam.

Dusta adalah akhlak yang paling dibenci oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Seorang mukmin (beriman) bisa saja terjatuh ke dalam beberapa dosa besar, akan tetapi pantang baginya untuk berdusta.

Seringnya berdusta menandakan karakter jiwa yang buruk.  Sehingga orang yang sering berdusta persaksiannya tidak diterima, baik dalam persidangan maupun pergaulan sehari-hari.

Pepatah lama mengatakan, "Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tidak percaya."

Lalu, bagaimana dengan orang yang melazimkan berkata dusta, menjadikannya sebagai "santapan" sehari-hari?

Laa haula walaa quwwata illa billah.

(Baca artikel, MUNAFIK)

(pen blog)

 oOo

Disalin dengan editan dari;

🖥www.almaroni.blogspot.com

Selasa, 17 September 2024

KENIKMATAN TERCELA DAN TERPUJI

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah,

واذا كَانَت اللَّذَّة مَطْلُوبَة لنَفسهَا فَهِيَ إنما تذم إذا أعقبت ألماً أعظم مِنْهَا اَوْ منعت لَذَّة خيرًا مِنْهَا، وتحمد إذا أعانت على اللَّذَّة المستقرة وَهُوَ نعيم الآخرة.


"Ketika  kenikmatan itu dicari karena kenikmatan itu sendiri maka dia tercela jika mengakibatkan penderitaan yang lebih besar, atau menghalangi kenikmatan yang lebih baik darinya.  Dan kenikmatan itu terpuji jika ia membantu untuk meraih kenikmatan yang abadi - yaitu kenikmatan Akhirat."*

📘  Al-Istiqamah, II/151


*  Dari sekian banyak nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang dianugerahkan-Nya kepada manusia, maka nikmat umur termasuk nikmat yang paling besar setelah nikmat Iman.  Barangsiapa yang mengisi sisa-sisa umurnya dengan keta'atan kepada Allah 'Azza wa Jalla, maka dia adalah orang yang beruntung, karena para 'ulama mengatakan;  

"Setiap nikmat yang tidak menambah kedekatkanmu kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka itu hakikatnya adalah Musibah" , (pen blog).

oOo

Disalin dengan editan dari;

https://t.me/AhlusSunnahManokwari

Senin, 16 September 2024

KECENDERUNGAN SYAHWAT

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Berkata Al-Imam Fudhail bin Iyadh rahimahullah;

"Tidak ada di dunia ini sesuatu yang lebih berat (untuk dihindari) daripada meninggalkan Syahwat."*

(Hilyatul Auliya, 8/98)

---

*  Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah mendefinisikan;

"Nafsu syahwat, adalah kecenderungan tabiat kepada sesuatu yang dirasa cocok.  Kecenderungan ini merupakan suatu bentuk ciptaan (Allah) di dalam diri manusia sebagai urgensi kelangsungan hidupnya."

---

Oleh karena itu, agar kelangsungan hidup insan manusia selamat di dunia dan Akhirat dari segala fitnah (keburukan) dan diberkahi Allah Subhanahu wa Ta'ala, sesuatu yang dirasa cocok menurut akal pikiran dan perasaan manusia itu harus diselaraskan dengan bimbingan Syari'at Dzat Yang menciptakan manusia (Allah Subhanahu wa Ta'ala), yakni Al-Qur'an dan As-Sunnah.  Jangan tertipu dengan propaganda Iblis dan Syaithan (dari golongan Jin dan manusia) yang selalu berupaya menjauhkan manusia dari Al-Qur'an dan As-Sunnah Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, menganggap bahwa hukum keduanya hanya berlaku untuk orang-orang zaman dulu.  Seperti ungkapan para petinggi salah satu Ormas Islam terbesar di negeri ini, bahwa manusia zaman sekarang memiliki permasalahan hidup yang berbeda dan lebih kompleks dibandingkan orang-orang zaman dulu, sehingga diperlukan landasan hukum yang baru pula, selain Al-Qur'an dan As-Sunnah.  Na'udzubillahi min dzalika.

Allah 'Azza wa Jalla berfirman (artinya);

"Sesungguhnya nafsu itu senantiasa mendorong kepada keburukan-keburukan."

(QS. Yusuf; 53)

 JadiJangan dibalik, Al-Qur'an dan As-Sunnah yang disesuaikan (diselaraskan) dengan akal dan perasaan manusia, betapapun majunya zaman.  Jangan tertipu dengan gelombang lautan manusia yang ingin meninggalkan (lari dari) keduanya.  Karena tujuan Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan Panca indera, akal dan perasaan manusia adalah untuk memahami segala Perintah dan Larangan-Nya yang termaktub dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan benar dan lurus, serta menerapkannya dalam kehidupan.  Bukan untuk menghakimi Keduanya berdasarkan syahwat manusia.  Allah 'Azza wa Jalla pasti lebih mengetahui apa yang terbaik bagi manusia, siapapun manusianya, dimanapun mereka berada dan di zaman apa mereka hidup.

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala menegaskan;

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا


"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah sesat, (dengan) kesesatan yang nyata."

(QS. Al-Ahzab; 36)

Dalil di atas berlaku umum mencakup seluruh permasalahan (perkara) hidup manusia, baik urusan dunia maupun Akhirat mereka, karena keduanya saling berkaitan, sebagaimana keterkaitan dan keterikatan hubungan antara sebab dengan akibat (konsekuensi) yang tidak dapat diceraikan.

Sehingga, apabila Allah dan Rasul-Nya telah memutuskan suatu perkara, maka tidak seorangpun diperkenankan menentangnya, dan tidak boleh ada pilihan lain, atau pendapat lain, atau ucapan lain selain dari apa yang telah ditetapkan itu, jika memang mereka betul-betul beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

(Baca artikel, CELAAN TERHADAP NAFSU, dan PERGESERAN), (pen blog).

oOo


Sabtu, 14 September 2024

MAKNA IBADAH

 

بسم الله الرحمن الرحيم

Definisi Ibadah menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah;

"Istilah yang mencakup segala sesuatu yang Allah cintai dan ridhai, baik berupa perkataan maupun perbuatan, baik yang tersembunyi (batin) maupun yang tampak (lahir)."


Berkata Al-Imam Ibnul Jauzi rahimahullah,

لو فهم معنى التعبد لم يقتصر به على الصلاة والصوم، فرب ماش في حاجة مسلم فضل تعبده ذلك على صوم سنة.

"Seandainya seseorang memahami makna ibadah (dengan benar) tentu dia tidak akan menganggapnya sebagai shalat dan puasa (belaka).  Boleh jadi seseorang yang berjalan untuk memenuhi kebutuhan seorang muslim, ibadahnya itu mengalahkan puasa selama satu tahun."*

📘 Shaidul Khathir, hlm. 301


*  Asalkan ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta'ala semata.

(Baca artikel, KEIKHLASAN ITU TIDAK BERDASARKAN AKAL-AKAL MANUSIA).

Sebuah kisah nyata;  Seseorang yang ingin bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala setelah membunuh 100 (seratus) orang manusia.  Kemudian ia dinasihati oleh seorang 'alim (berilmu) agar berhijrah ke suatu negeri orang-orang shalih.  Namun, di tengah perjalanan ia meninggal dunia, sehingga rohnya diperebutkan Malaikat rahmat dan Malaikat adzab.

Lalu, Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutus seorang Malaikat menjadi penengah.  Maka, diukurlah jarak antara tempat berangkat orang tersebut ke lokasi meninggalnya, ternyata lebih jauh satu hasta dibanding ke tempat tujuannya.  Sehingga taubatnya diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.  Dan, Malaikat Rahmat lebih berhak membawa rohnya, (pen blog).


oOo

Disalin dengan editan dari;

https://t.me/AhlusSunnahManokwari

Jumat, 13 September 2024

ADZAB BAGI WANITA YANG TIDAK MAU MENYUSUI ANAKNYA (TANPA UDZUR)

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Dari Abu Umamah Al-Bahili, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (artinya);

"Kemudian keduanya berangkat membawaku, ternyata ada wanita-wanita yang puting susu mereka digigit ular.  Aku bertanya, 'Siapa mereka?'

Keduanya menjawab, 'Mereka adalah wanita-wanita yang tidak mau memberikan air susu mereka kepada anak-anaknya.'"

(HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban.  Lihat Ash-Shahihah no 3951, dan dinyatakan shahih oleh Syaikh Muqbil dalam Ash-Shahihul Musnad)

oOo

Rabu, 11 September 2024

PENGARUH TAKWA TERHADAP AMAL

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Berkata Sahabat yang mulia, Abu Darda radhiyallahu 'anhu

والذرة من صاحب التقوى أفضل من أمثال الجبال عبادة من المغترين.

"Sebiji sawi amal dari seorang yang bertakwa lebih afdhal daripada bergunung-gunung ibadah yg dilakukan oleh orang-orang yang tertipu."*

[Riwayat Ahmad dalam Az-Zuhd, 127]


*  Dikisahkan, suatu ketika salah seorang generasi terbaik Islam, Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhu bersedekah, lalu anaknya berdoa, “Semoga Allah Ta’ala menerima sedekahmu wahai ayah.”

Lalu Abdullah bin Umar berkata, “Wahai anakku, seandainya aku mengetahui satu sujudku diterima oleh Allah Ta’ala, niscaya pada saat itu aku menginginkan kematian.”

Seandainya kita mengetahui bahwa satu saja dari amalan kita diterima - berarti Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menggolongkan kita ke dalam hamba-Nya yang bertaqwa, karena Allah hanya menerima amal dari orang-orang yang bertakwa.  Dan, itulah puncak tujuan hidup manusia.

Sebagaimana firman-Nya;

قَالَ اِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّٰهُ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ 

"Dia (Habil) berkata, 'Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang-orang yang bertakwa.'"

(QS. Al-Maidah; 27)

Sehingga kematian (di atas ketakwaan) pada waktu itu lebih baik daripada tetap hidup di dunia.  Sebab, pada kesempatan lain belum tentu kita masih dalam keadaan takwa, karena pasang-surut (turun-naiknya) kondisi iman manusia, (pen blog).

oOo

Disalin dengan editan dari;

 http://telegram.me/faedahsalafy



Minggu, 08 September 2024

NASIHAT DARI PEMBAWA BENDERA JARH WA TA'DIL DI ZAMAN INI

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Ilmu Jarh wa Ta'dil (Kritikan dan Pujian) adalah ilmu yang hanya dikuasai oleh segelintir 'ulama di setiap zaman.  Karena disamping memiliki tingkat kesulitan dan kepelikan yang tinggi, juga harus menguasai berbagai disiplin ilmu pokok maupun cabang-cabang ilmu yang bersentuhan dengan syariat Islam, seperti Al-Qur'an, Al-Hadits, Fiqh Islam, Bahasa Arab, ilmu Balaghah dan ilmu 'Arudl (cabang-cabang ilmu bahasa Arab), dan lain sebagainya.

Juga harus mendapat persetujuan (rekomendasi) dari para 'ulama Ahlus Sunnah seluruh dunia.

Ilmu inilah yang akan mengokohkan dan mengembalikan syariat Islam pada kemurniannya - kembali pada ilmu (pemahaman terbaik) yang dulu diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada para Sahabat Beliau.

(Baca artikel / audio, PANDANGAN PARA 'ULAMA KIBAR (SENIOR) TERHADAP ASY-SYAIKH RABI' BIN HADI AL-MADKHALY)


🎙 Asy-syaikh, Al-Allamah, Al-Imam, Al-Muhaddits, Prof. Dr. Rabi' Ibnu Hadi Al-Madkhali hafidzahullah;

📃  Sesungguhnya aku  berwasiat pada kalian agar bertakwa kepada Allah, mengikhlaskan ucapan dan perbuatan kepada Allah, berpegang teguh dengan Al-Kitab dan As-Sunnah serta berpegang teguh dengan akhlak yang tinggi dalam berdakwah kepada Allah, seperti Jujur, Sabar, Tawadhu (rendah hati), Berlemah-lembut.

Karena sesungguhnya Allah itu Maha lembut menyukai kelembutan dalam setiap perkara.  Demikian pula berhias dengan hikmah dan ilmu.

Akhlak-akhlak yang tinggi ini akan menjadikan manusia menerima dan menghargai dakwah kalian. 

Kemudian aku wasiatkan pada kalian untuk saling bersaudara karena Allah, saling menghubungi dan berkunjung karena Allah.  Karena yang demikian ini akan mengokohkan pondasi persaudaraan diantara kalian.*

Dan aku peringatkan kalian dari pertikaian dan perselisihan serta sebab-sebabnya, karena yang demikian itu akan menggembirakan syaithan-syaithan dari kalangan manusia dan jin, dan akan melemahkan, serta menggagalkan dakwah kalian.

Diantara yang ingin aku peringatkan adalah: 

📮 Sebagian manusia mengaku-ngaku memiliki sekian banyak rekomendasi yang bersumber dariku terhadap mereka, 

🏷 Dan terkadang mereka menyebarkannya di tengah-tengah manusia dan aku sama sekali tidak mengingatnya

🔸 Yang merekomendasi seseorang hanyalah amalannya, 

🔸 Maka wajib bagi setiap muslim untuk merekomendasi dirinya dengan ilmu yang bermanfaat, amal shalih dan akhlak Islam yang tinggi. 

🔖 Semoga Allah memberikan hidayah Taufik kepada kalian, meluruskan langkah (dan ucapan) kalian, menyatukan hati-hati kalian


ttd.

✍ Saudara kalian di jalan Allah;

Rabi' Ibnu Hadi Umair Al-Madkhali.


*  Tidak sekedar bersatu (berkumpul) secara fisik (badan) belaka, sementara hati (roh / jiwa) kalian saling berjauhan (tercerai berai), tidak ada kepedulian satu sama lain.  Hidup bernafsi-nafsi.  Persatuan semacam ini hanyalah persatuan yang semu (rapuh), tidak akan bertahan lama, karena tidak ada keberkahan padanya, (pen blog)


oOo

Disalin dengan editan dari;

https://t.me/alfudhail


Sabtu, 07 September 2024

KELUASAAN MANFAAT LEBIH UTAMA DARIPADA MANFAAT INDIVIDUAL

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

🎙️ Berkata As-Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah;

قضاء حوائج المسلمين أهم من الاعتكاف ، لأن نفعها متعد ، والنفع المتعدي أفضل من النفع القاصر ، إلا إذا كان النفع القاصر من مهمات الإسلام وواجبات الإسلام

"Memenuhi kebutuhan kaum muslimin itu lebih penting daripada amalan i'tikaf,  karena sisi kemanfaatan yang luas, sementara i'tikaf manfaatnya terbatas (individual). 

Sedangkan kemanfaatan yang luas itu lebih utama daripada manfaat yang terbatas.

Kecuali manfaat yang terbatas itu bagian dari kewajiban Islam.*

Majmu' Fatawa, As-Syaikh Al-Utsaimin 20/180


*  Yang dihukumi oleh syariat sebagai Wajib 'ain (wajib bagi setiap individu muslim), tidak boleh tidak.

Dengan demikian, bisa dibayangkan betapa besarnya dosa orang-orang (para pemimpin) yang mengorbankan kepentingan yang lebih luas (rakyat) demi kepentingan individu (kelompok), atau salah dalam membuat kebijakan.  Tinggal dikalikan saja berapa ratus juta rakyat yang dikorbankan dan menderita akibat kebijakan mereka.

Masalah terberatnya adalah, bagaimana cara menemui sekian ratus juta manusia satu persatu selagi di dunia ini, tidak cukup sekedar meminta maaf di mass media sajaatau terpaksa di Padang Mahsyar kelak mencari mereka, mengembalikan apa yang menjadi hak mereka dan meminta keridhaan mereka atas kesalahan (kezhaliman) yang pernah kita perbuat?

(Baca artikel, KEZALIMAN ADALAH KEGELAPAN PADA HARI KIAMAT)

Sedangkan Khalilullah (kekasih Allah yang teristimewa) Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam saja mengumumkan kepada para Sahabat Beliau yang pernah merasa dizalimi - agar membalaskannya di dunia ini sebelum Beliau wafat.

Na'udzubillahi min dzalika.

(Baca artikel, THE REAL AMIRUL MUKMININ), (pen blog).

oOo

Disalin dengan editan dari;

✅ http://t.me/salafytegal

🌐 www.salafytegal.com

Jumat, 06 September 2024

SINDIRAN ALLAH TERHADAP PELAKU BID'AH

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله تعالى :-

البدعة هي الدّين الذي لم يأمر الله به ورسوله فمن دَانَ دينًا لم يأمر الله ورسوله به فهو مبتدع بذلك وهذا معنى قوله تعالى : ﴿ أم لهم شركاء شرعوا لهم من الدين ما لم يأذن به الله ﴾. [ الشورى : ٢١ ] ..

📚 الإستقامة (٣٦)


🎙Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu:

"Perbuatan bid'ah merupakan cara beragama yang Allah dan Rasul-Nya tidak perintahkan dengannya.  Barangsiapa yang menjalankan sebuah peribadatan yang Allah dan Rasul-Nya tidak perintahkan dengannya maka dia menjadi pelaku bid'ah.*


Inilah makna (maksud) firman Allah Ta'ala:

﴿ أم لهم شركاء شرعوا لهم من الدين ما لم يأذن به الله ﴾. [ الشورى : ٢١ ]

"Apakah mereka memiliki sesembahan selain Allah yang menetapkan aturan agama bagi mereka, yang tidak diidzinkan (diridai) Allah?" 

(QS. Asy-Syura; 21)

📚 Al-Istiqamah, 36


Bid'ah, merupakan dosa terbesar setelah kesyirikan.  Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah menempatkan dosa bid'ah ini di bawah dosa syirik, dan di atas dosa-dosa besar lainnya seperti mencuri, berzina, merampok, minum khamr, membunuh jiwa dan lain-lain.

Bagaimana mengharapkan para Ahli Bid'ah ini kembali ke jalan yang benar (lurus) sementara mereka meyakini bahwa dirinya sedang beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala?

Perkataan Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah;

"Bid'ah lebih dicintai Iblis daripada maksiat (dosa-dosa besar lainnya), karena pada maksiat dimungkinkan terjadinya taubat, sedangkan pada pada bid'ah tidak.".

(Baca artikel, PINTU TAUBAT TERTUTUP BAGI PELAKU BID'AH, dan TUDINGAN ALLAH TERHADAP PELAKU BID'AH, dan TUDINGAN ULAMA AHLUSSUNNAH TERHADAP PELAKU BID'AH (1-5)

oOo

Disalin dengan editan dari;

https://salafysorowako.net


DAMPAK KEIKHLASAN KEPADA ALLAH

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah;

"Setiap kali seseorang semakin menyempurnakan keikhlasannya kepada Allah Ta'ala dalam Ibadah, maka semakin besar pula haknya untuk mendapatkan syafaat."*

(Iqtidha Ash-Shirathal Mustaqim, 552)


*  Syafaat artinya pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk menemukan kebenaran, dan menjadikan amal-ibadahnya sebagai sesuatu yang dicintai dan diridhai-Nya.  Sedangkan syarat pertama dan paling utama yang wajib 'ain ditunaikan setiap individu manusia adalah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam.  Tanpa semua itu, seluruh amal kebaikan manusia hanya dibalasi dengan dunia ini saja, tidak dengan balasan terbaik (pahala).

Dan, semakin besar (banyak) kenikmatan dunia yang direguknya - akan semakin banyak dan berat pula konsekwensi adzab Allah 'Azza wa Jalla yang akan ditanggung nanti di Akhirat, karena dia tidak pernah mensyukuri nikmat tersebut ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan menggunakannya di jalan Allah.  Perhatikanlah nasib Qarun pada zaman Nabi Musa 'alaihissalam;  Selagi di dunia saja telah dibenamkan oleh Allah 'Azza wa Jalla bersama seluruh harta kekayaannya ke dalam perut bumi.  Demikian pula Fir'aun dengan bala tentaranya yang ditenggelamkan di Laut Merah, (pen blog).

 Baca pula artikel, KEIKHLASAN ITU TIDAK BERDASARKAN AKAL-AKAL MANUSIA, dan APA ITU FITRAH?)

oOo

Kamis, 05 September 2024

JANGAN SEMBUNYIKAN NASIHAT

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

🎓  Berkata Al-Imam Al-Barbahari rahimahullah

" Tidak halal untuk menyembunyikan nasihat terhadap kaum muslimin, sama saja apakah (untuk) orang-orang yang baik dan orang yang fajir (pelaku maksiat) dalam perkara Agama.  Maka barangsiapa yang menyembunyikan nasihat sungguh dia telah menipu kaum muslimin."*


*  Dan telah membantu Iblis dan Syaithan (Dari golongan Jin dan manusia) untuk menyembunyikan kebenaran tersebut, atau mencampur adukkan antara kebenaran dengan kebathilan sehingga menyulitkan (membingungkan) para pencari kebenaran.  Seperti mengucapkan salam lintas agama, apabila diyakini hal itu sama saja di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala dapat membatalkan keislaman seseorang (murtad),  terhapus seluruh amal kebaikannya, karena telah menyamakan agama Allah (Islam) dengan selainnya.  Dan, dia akan "memanen" dosa orang-orang yang mengikuti (meniru) perbuatan tersebut tanpa dikurangi sedikitpun!

Di mata orang awam boleh jadi masalah ini terlihat sepele, tapi di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala dosanya sangat besar, karena memancing kemurkaan Allah 'Azza wa Jalla sampai menghancurkan fitrah seseorang (Islam).

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman (QS. Al-Kafirun; 6),

لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ  

("Bagi kalian agama kalian dan bagi kami agama kami")

(Baca artikel, SEPULUH PEMBATAL KEISLAMAN)

Jadi, jangan tertipu dengan syubhat (kebathilan yang berkedok / dibungkus dengan kemasan indah sehingga menyerupai kebenaran) orang-orang yang mengatakan bahwa menyembunyikan nasihat (tidak saling mengkritik, berwasiat tentang kebenaran dan kesabaran), atau mengamalkan ajaran agama lain bersama-sama akan menjaga persatuan dan kerukunan bangsa Indonesia, (pen blog).

oOo


Disalin dengan editan dari;

🖥www.almaroni.blogspot.com


KELAK ENGKAU AKAN PAHAM

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Berkata Amirul mukminin Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu;

"Kelak engkau akan mengerti (paham), bahwa memilih pasangan hidup itu tidak sekedar cinta.  Tetapi juga tentang siapa yang akan menemanimu beribadah hingga engkau menutup mata."*


*  Dan, apakah ia akan membimbing (mengajakmu) masuk ke dalam Surga Allah Subhanahu wa Ta'ala, atau malah menyeretmu ke Neraka (Na'udzubillahi), (pen blog).

Rabu, 04 September 2024

AHLUS SUNNAH TIDAK DIDIDIK JADI PEMBEO DAN TAQLID BUTA

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

🔹 Berkata Asy-Syaikh, Al-Allamah Prof. Dr. Rabi’ bin Hady Al-Madkhaly hafizhahullah:

لسنا ببغاوات، ولا رُبينا –والحمد لله– على الببغاوية والتقليد الأعمى والتعصب الأهوج.

"Kami bukan burung beo, dan alhamdulillah kami juga tidak dididik di atas sikap membeo, taqlid buta, dan fanatisme membabi-buta."

📚  Izhaq Abathil Abdil Lathif Basymil, hlm. 12


🔹 Berkata Al-Imam, Al-'Allamah, Asy-Syaukani rahimahullah:

والمتعـصب وإن كان بصـره صحيحا؛ فبصيـرته عمياء وأذنـه عن سماع الحق صـماء“.

"Al-Muta'ashib (orang yang fanatik buta), meskipun penglihatan matanya sehat, namun mata hatinya buta dan telinganya tuli untuk mendengarkan kebenaran."

📚  Fathul Qadir, 3/88


✔ CIRI-CIRI AHLUL BID'AH

🔹 Berkata Al-Imam, 'Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah:

"Ahlul bid'ah memiliki ciri-ciri, antara lain;  Mereka sangat fanatik pada pendapat-pendapat mereka, sehingga mereka tidak akan mau kembali pada kebenaran,* meskipun kebenaran tersebut telah jelas di sisi mereka." 

📚  Majmu' Al-Fatawa: 90/5


* “Sesungguhnya Allah menutup pintu taubat bagi pelaku segala macam bid’ah.”  

(“Silsilah Al-Hadits Ash-Shahihah”, Syaikh Al-Albani rahimahullah, 4/154, No. 1620).

Sulitnya para pelaku bid'ah ini bertaubat karena mereka menyangka bahwa dirinya tengah beramal shalih (ibadah), padahal tata cara (kaifiyat) ibadah yang mereka lakukan itu tidak sesuai (menyimpang) dari apa yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam syari'atkan.  

Dan ketentuan Allah Subhanahu wa Ta'ala menetapkan, bahwa seseorang dibalas sesuai dengan jenis amalnya, sehingga satu bid'ah akan mengundang bid'ah-bid'ah yang lain, sebagaimana satu amal shalih juga mengundang amal-amal shalih lain sebagai balasan yang adil.

(Baca artikel, PINTU TAUBAT TERTUTUP BAGI PELAKU BID'AH)

(pen blog).


‏قال العلامة ​ابن عثيمين:

‏«لأهل البدع علامات منها ​أنهم يتعصبون لآرائهم، فلا يرجعون إلى الحق وإن تبين لهم ».

‏ 📚 مجموع الفتاوي (90/5)

نتعاون على السنة السنة سفينة نوح من ركبها نجا ومن تخلف عنها هلك

oOo

Disalin dengan editan dari!

▶ https://t.me/hikmahsalafiyyah


Selasa, 03 September 2024

BALADA SARIMIN

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

BALADA SARIMIN


Sarimin adalah kera yang ingin jadi manusia

Dicobanya memakai kemeja dan celana

Meski risih dan gerah terasa

Tetapi dia tahan saja 


Sarimin menggaruk-garuk kepala dan pantatnya

Gimana caranya jadi manusia?

Apakah dia harus memotong buntutnya?

Atau disembunyikan saja dalam celana


Sarimin bekerja memanjat kelapa

Kadang main sandiwara kadang jadi sutradara 

Sebagai kera ia kerap kecewa

Kenapa manusia tak mengangkatnya jadi raja


Bila kesalnya tiba

Dia timpuk orang-orang di bawahnya dengan kelapa

Dan tak mau turun dari atas sana 

Meski malam telah tiba 


Sarimin punya anjing-anjing penjaga yang selalu setia asal ada duitnya

Sarimin tahu persis selera mereka

Agar manut segala perintahnya 

Tetapi Sarimin lupa lehernya masih terbelit tali rapia 


Sarimin ingin jadi raja tapi tak punya mahkota

Terpaksa dipakainya batok kelapa 

Dalam hati ia berkata  

Mending pura-pura* daripada tak jadi apa-apa

oOo


*  Pura-pura jadi manusia dan pura-pura jadi raja

(Baca pula artikel, KESAMAAN ANTARA MANUSIA DENGAN BINATANG)

Sabda Nabi dan Rasul Ulul Azmi (Yang paling mulia) ke-4, Isa 'alaihissalam (artinya);

"Menurutku, yang tidak diciptakan itu lebih berbahagia daripada yang telah diciptakan."  

(Dari kitab, Tafsir Ibnu Katsir)

(Mengingat beratnya pertanggung jawaban mereka nanti di Yaumal Qiyamah.  Maka, siapa saja yang merasa menjadi manusia itu mudah, berbuat sekehendaknya tanpa beban - patut dipertanyakan nilai kemanusiaan dan keimanannya, karena dia tidak memahami tujuan (hakikat) Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan manusia di muka bumi ini, pen blog).


KUNCI AGAR HATI BERCAHAYA

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

ذُكر عند الإمام الشافعي فهم القلب؟فقال:

"مَن أحبّ أن يفتح الله له قلبه أو ينوّره؛فعليه بترك الكلام فيما لا يعنيه،وترك الذّنوب واجتناب المعاصي، ويكون له فيما بينه وبين الله خبيّةٌ من عمل؛فإنه إذا فعل ذلك فتح الله عليه من العلم ما يشغله عن غيره".

📚 مناقب الشافعي,  للبيهقي(٢/ ١٧١)


📝  Pernah ditanyakan kepada Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah tentang permasalahan hati, maka beliau menjawab:

"Barangsiapa yang ingin dibukakan hatinya oleh Allah Ta'ala serta diberi cahaya, maka hendaklah ia meningggalkan pembicaraan-pembicaraan yang tidak berguna (tidak menghasilkan pahala, pen blog), meningalkan perbuatan dosa, dan menjahui berbagai maksiat.  Juga  hendaklah ia merasa memiliki banyak kekurangan dalam mentaati Allah, karena bila dia melakukan perkara-perkara ini, niscaya Allah akan membukakan baginya perbendaharaan ilmu yang akan menyibukkannya dari hal-hal selainnya."

📚  Manaqib As-Syafi'i (2/171), karya Al-Imam Al-Baihaqi rahimahullahu.


oOo

Disalin dengan editan dari;

 https://t.me/salafy_sorowako


Minggu, 01 September 2024

SEBAB KEENGGANAN MENGIKUTI SUNNAH

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

✍🏻  Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah,

«الذي يمنعُ الإنسانَ من اتّباع الرسول ﷺ شيئان: إما الجهلُ وإِما فسادُ القصد»


"(Faktor) yang menghalangi seseorang dari sikap Mutaba'ah (Mengikuti petunjuk Rasul dengan seksama, secara lahir maupun batin) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ada dua hal; 

Bisa karena kebodohan (terhadap ilmu Agama), atau bisa juga karena tujuan yang rusak (pamrih duniawi)."*

📚  Majmu'ul Fatawa, jilid 15 hlm. 93


*  Kedua faktor ini cepat atau lambat akan membutakan mata hati dan merusak fitrah manusia, sehingga tidak mampu lagi melihat kebenaran dan memilah-milah antara kebenaran dengan kebatilan.

(Baca artikel, ENAM ORBIT (LINTASAN) HATI MANUSIA, dan KEADAAN MANUSIA YANG BERADA DALAM GELAP GULITA)

(pen blog).


oOo

Disalin dengan editan dari;

http://telegram.me/ForumSalafy