Rabu, 25 September 2024

PUTERI DUYUNG ANTARA FIKSI DAN FAKTA

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Kisah tentang putri duyung ternyata tidak sekedar rumor kekinian, namun sudah ada sejak berabad-abad yang lalu.

Cerita ini makin menarik untuk dikaji ketika ternyata para 'ulama besarpun ikut membahasnya dalam beberapa tulisan (kitab).


Muhammad bin Musa Ad-Damiri Asy-Syafi'i (wafat: 808 H) dalam kitabnya, Hayãt Al-Haiwãn Al-Kubrã, awalnya menyinggung salah satu makhluk laut aneh yang disebut "insan al-maa'" atau 'manusia air';

ﺇﻧﺴﺎﻥ اﻟﻤﺎء: ﻳﺸﺒﻪ الإﻧﺴﺎﻥ ﺇﻻ ﺃﻥ ﻟﻪ ﺫﻧﺒﺎ. ﻗﺎﻝ اﻟﻘﺰﻭﻳﻨﻲ: ﻭﻗﺪ ﺟﺎء ﺷﺨﺺ ﺑﻮاﺣﺪ ﻣﻨﻬﺎ ﻓﻲ ﺯﻣﺎﻧﻨﺎ، ﻣﻘﺪﺭ ﻛﻤﺎ ﺫﻛﺮﻧﺎ. ﻭﻗﻴﻞ: ﺇﻥ ﻓﻲ ﺑﺤﺮ الشاﻡ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ اﻷﻭﻗﺎﺕ ﻣﻦ ﺷﻜﻠﻪ، ﺷﻜﻞ ﺇﻧﺴﺎﻥ ﻭﻟﻪ ﻟﺤﻴﺔ ﺑﻴﻀﺎء، ﻳﺴﻤﻮﻧﻪ ﺷﻴﺦ اﻟﺒﺤﺮ. 

"Manusia air adalah (makhluk) mirip manusia, tapi memiliki ekor.  

Berkata Al-Qazwaini, 'Di zaman kami pernah ada seseorang yang datang membawa seekor makhluk itu.'  Kira-kira seperti yang kami sebutkan di atas. 

Ada yang mengatakan bahwa ia berada di laut Syam, muncul pada waktu-waktu tertentu.  Bentuknya seperti wujud manusia dan memiliki jenggot putih. Masyarakat menyebutnya sebagai syaikh laut."

(Hayãt Al-Haiwãn Al-Kubrã, 1/69, cet. Dãr Al-Kutub Al-Alamiyyah, Beirut)

Kemudian pada halaman 227 di kitab dan jilid yang sama beliau menyebutkan:

ﺑﻨﺎﺕ اﻟﻤﺎء: ﻗﺎﻝ اﺑﻦ ﺃﺑﻲ اﻷﺷﻌﺚ: ﻫﻲ ﺳﻤﻚ ﺑﺒﺤﺮ اﻟﺮﻭﻡ، ﺷﺒﻴﻬﺔ ﺑﺎﻟﻨﺴﺎء ﺫﻭاﺕ ﺷﻌﺮ ﺳﺒﻂ، ﺃﻟﻮاﻧﻬﻦ ﺇﻟﻰ اﻟﺴﻤﺮﺓ، ﺫﻭاﺕ ﻓﺮﻭﺝ ﻋﻈﺎﻡ ﻭﺛﺪﻱ، ﻭﻛﻼﻡ ﻻ ﻳﻜﺎﺩ ﻳﻔﻬﻢ، ﻭﻳﻀﺤﻜﻦ ﻭﻳﻘﻬﻘﻬﻦ. ﻭﺭﺑﻤﺎ ﻭﻗﻌﻦ ﻓﻲ ﺃﻳﺪﻱ ﺑﻌﺾ ﺃﻫﻞ اﻟﻤﺮاﻛﺐ، ﻓﻴﻨﻜﺤﻮﻧﻬﻦ ﺛﻢ ﻳﻌﻴﺪﻭﻧﻬﻦ ﺇﻟﻰ اﻟﺒﺤﺮ. 

'Gadis air'. Dikatakan oleh Ibnu Abi Al-Asy'ats, bahwa itu adalah sejenis ikan yang berada di lautan Romawi, berwujud seperti wanita dengan rambut lurus, warna kulit gelap, serta memiliki genetalia dan dada yang besar.  Ocehan makhluk tersebut hampir tidak bisa dipahami, dan dia bisa tertawa terkekeh-kekeh.

Kadang kala ia tertangkap oleh sebagian nelayan, kemudian mereka menikahinya lalu mengembalikannya ke laut.

(Hayãt Al-Haiwãn Al-Kubrã, 1/227, Cet. Dãr Al-Kutub Al-Alamiyyah, Beirut)

---

Syihãbuddĩn Muhammad bin Ahmad Al-Absyihi (Wafat: 852 H) di dalam kitabnya Al-Mustathraf fii Kulli Fannin Mustathraf, menyebutkan:

ﺇﻧﺴﺎﻥ اﻟﻤﺎء ﻭﻫﻮ ﺣﻴﻮاﻥ ﻳﺸﺒﻪ اﻵﺩﻣﻲ، ﻭﻓﻲ ﺑﻌﺾ اﻷﻭﻗﺎﺕ ﻳﻄﻠﻊ ﺑﺒﺤﺮ اﻟﺸﺎﻡ ﺷﻴﺦ ﺑﻠﺤﻴﺔ ﺑﻴﻀﺎء، ﻭﻳﺴﺘﺒﺸﺮ اﻟﻨﺎﺱ ﺑﺮﺅﻳﺘﻪ ﻓﻲ ﺗﻠﻚ اﻟﺴﻨﺔ ﺑﺎﻟﺨﺼﺐ.

"Manusia air adalah hewan yang mirip dengan manusia.  Pada beberapa waktu muncul di laut Syam berwujud orang tua berjenggot putih.  Dan jika orang-orang berjumpa dengannya pada tahun itu maka mereka akan merasa beruntung."

(Al-Mustathraf fii Kulli Fannin Mustathraf: 375, Cet. Ãlam Al-Kutub, Beirut)

---

Ibnu Hajar Al-Haitamiy rahimahullãh menukil pendapat Ishaq tentang hukum menikah dengan manusia duyung;

 ﻻ ﺗﺠﻮﺯ اﻟﻤﻨﺎﻛﺤﺔ ﺑﻴﻦ اﻹﻧﺲ ﻭاﻟﺠﻦ ﻭﺇﻧﺴﺎﻥ اﻟﻤﺎء ﻻﺧﺘﻼﻑ اﻟﺠﻨﺲ.

"Tidak boleh ada pernikahan antara manusia dengan jin, dan antara manusia dengan manusia duyung, disebabkan ada perbedaan jenis."

(Al-Fatãwã Ibn Hajar Al-Haitamiy: 50)

---

Al-Imam Muhammad Asyraf menukil pendapat Al-Laits tentang hukum makan hewan laut;

ﻭﻗﺎﻝ ﺑﻦ ﻭﻫﺐ ﺳﺄﻟﺖ اﻟﻠﻴﺚ ﺑﻦ ﺳﻌﺪ ﻋﻦ ﺃﻛﻞ ﺧﻨﺰﻳﺮ اﻟﻤﺎء ﻭﻛﻠﺐ اﻟﻤﺎء ﻭﺇﻧﺴﺎﻥ اﻟﻤﺎء ﻭﺩﻭاﺏ اﻟﻤﺎء ﻛﻠﻬﺎ ﻓﻘﺎﻝ ﺃﻣﺎ ﺇﻧﺴﺎﻥ اﻟﻤﺎء ﻓﻼ ﻳﺆﻛﻞ ﻋﻠﻰ ﺷﻲء ﻣﻦ اﻟﺤﺎﻻﺕ.

"Ibnu Wahb berkata, aku pernah bertanya kepada Al-Laits bin Sa'ad tentang hukum makan babi laut, anjing laut, manusia laut, dan semua hewan laut, maka beliau menjawab, 'Adapun manusia laut maka tidak boleh dimakan dengan beberapa pertimbangan...'"

('Aun Al-Ma'bũd Syarh Sunan Abi Dãwud: 10/226, Cet. Dãr Al-Kutub, Beirut)

Bersambung..., In syaa Allah.

oOo

Disadur dari tulisan;

PUTRI DUYUNG, BENARKAH ADANYA?

https://t.me/ponselmuslim/3320

https://t.me/ponselmuslim/3314

https://whatsapp.com/channel/0029VaCNkCqLikg4WOZkJf2B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar