بسم الله الرحمن الرحيم
قال الإمام ابن عثيمين:
«الكذب لا يجوز مازحاً ولا جاداً ، لأنه من الأخلاق الذميمة التي لا يتصف بها إلا أهل النفاق.»
[نور على الدرب١٧]
🎓 Berkata As-Syaikh, Al-'Alamah Ibnu Utsaimin rahimahullah:
🔗 "Dusta tidak diperbolehkan baik dalam keadaan bercanda maupun serius. Karena dusta adalah akhlak buruk yang tidak disifati dengannya kecuali orang-orang munafik."*
📚 Nuur Ala Ad-Darbi, 18
---
* Sifat nifak ada dua macam; Nifak Akbar (Munafik besar) dan Nifak Asghar (Munafik kecil).
Nifak Akbar, adalah hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan (aqidah) seseorang, seperti mendustakan sebagian yang Rasulullah shalallahu shalallahu 'alaihi wa sallam syari'atkan. Nifak jenis ini mengeluarkan pelakunya dari Agama Islam (murtad), terhapus seluruh amal kebaikannya. Dia tidak lagi dianggap muslim oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, meskipun di KTP masih tercatat beragama Islam. Dan kelak ditempatkan di kerak (dasar) Neraka bila tidak segera bertaubat.
(Baca artikel, SEPULUH PEMBATAL KEISLAMAN)
Nifak Asghar, tidak mengeluarkan pelakunya dari Islam.
Dusta adalah akhlak yang paling dibenci oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Seorang mukmin (beriman) bisa saja terjatuh ke dalam beberapa dosa besar, akan tetapi pantang baginya untuk berdusta.
Seringnya berdusta menandakan karakter jiwa yang buruk. Sehingga orang yang sering berdusta persaksiannya tidak diterima, baik dalam persidangan maupun pergaulan sehari-hari.
Pepatah lama mengatakan, "Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tidak percaya."
Lalu, bagaimana dengan orang yang melazimkan berkata dusta, menjadikannya sebagai "santapan" sehari-hari?
Laa haula walaa quwwata illa billah.
(Baca artikel, MUNAFIK)
(pen blog)
oOo
Disalin dengan editan dari;
🖥www.almaroni.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar