بسم الله الرحمن الرحيم
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah,
واذا كَانَت اللَّذَّة مَطْلُوبَة لنَفسهَا فَهِيَ إنما تذم إذا أعقبت ألماً أعظم مِنْهَا اَوْ منعت لَذَّة خيرًا مِنْهَا، وتحمد إذا أعانت على اللَّذَّة المستقرة وَهُوَ نعيم الآخرة.
"Ketika kenikmatan itu dicari karena kenikmatan itu sendiri maka dia tercela jika mengakibatkan penderitaan yang lebih besar, atau menghalangi kenikmatan yang lebih baik darinya. Dan kenikmatan itu terpuji jika ia membantu untuk meraih kenikmatan yang abadi - yaitu kenikmatan Akhirat."*
📘 Al-Istiqamah, II/151
* Dari sekian banyak nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang dianugerahkan-Nya kepada manusia, maka nikmat umur termasuk nikmat yang paling besar setelah nikmat Iman. Barangsiapa yang mengisi sisa-sisa umurnya dengan keta'atan kepada Allah 'Azza wa Jalla, maka dia adalah orang yang beruntung, karena para 'ulama mengatakan;
"Setiap nikmat yang tidak menambah kedekatkanmu kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka itu hakikatnya adalah Musibah" , (pen blog).
oOo
Disalin dengan editan dari;
https://t.me/AhlusSunnahManokwari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar